Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar Setia pada Serdadu Suriah Jilid 2

10 Desember 2016   13:37 Diperbarui: 10 Desember 2016   19:33 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : commondreams.org. Edit abanggeutanyo

Dengan demikian dapat kita lihat lawan SAA adalah : Israel; Turki; FSA; ISIS; YPG/SDF; Arab Saudi-Qatar (dan Arab grup) serta koalisi Amerika Serikat. Tak kurang 6 kelompok atau grup tangguh harus dihadapi pasukan pemerintah Suriah SAA dan aliansinya. Jika dijabarkan lagi lebih dalam setiap kelompok atau grup itu punya lagi beberapa kelompok hingga seratus-an kelompok bersenjata tangguh didalamnya.

Itulah jumlah dan tipe lawan SAA secara umum terlibat langsung dan tidak langsung dalam perang Suriah. Nasib tentara Suriah sangat genting dan sulit menghadapi aneka trik dan intrik perlawanan silih berganti kelompok-kelompok utama tersebut terhadap pasukan pemerintah Suriah.

Dapat terbayangkah oleh lawan lawan SAA, Turki misalnya, apa pendapat negara tersebut apabila terjadi sebaliknya, Suriah memberi dukungan terbuka pada pemberontak ingin menggulingkan pemerintahan sah dan demokratis di negara tersebut dengan alasan perang melawan foedlisme atau totaliterisme. Menggulingkan pemerintahan tidak demokratis, tiranis dan koruptif serta lain-lain alasan lain missal sarang terorisme. Akankah hal itu dapat dinafikan (kecualikan) oleh dunia internasional?

Suriah tidak lagi sendiri sejak 2012 atau setelah setahun gagal berusaha memadamkan api pemberontakan "Arab Spring" di negeri sendiri karena sejak April 2012 karena Iran mulai megirimkan bala bantuan Hezbollah membantu pemerintahan Assad dari kehancuran.

Hidup Adalah Pilihan

Meski sementara, dalam hal apapun, hidup pada dasarnya adalah sebuah pilihan. Demikian halnya dengan tentara Suriah memilih setia membela negaranya, membela pemimpin dan jati diri bangsa. Semboyan heroik melekat erat pada sanubari prajurit yang memilih setia pada Suriah saat ini, yakni Suriah dengan simbol dan sistim kenegaraan sejak Suriah merdeka pada 24 Oktober 1945 lalu . Semboyan heroik itu adalah:

  • The Honor (Kehormatan)
  • Devotion (Pengabdian)
  • Homeland (Tanah air/ Ibu Pertiwi)

Bayangkan dalam situasi terjepit, dijepit, dikeroyok, dimusuhi, dikondisikan bahkan segala nuansa beraroma menghancurkan sekalipun, di sana masih ada sejumlah prajurut memilih mempertahankan Kehormatan. yakni menjaga dan melindungi teritorial dan bangsanya dari "kepunahan" akibat gangguan dan ancaman dari dalam dan luar.

Jika ditambah dengan intimidasi dari sebagian besar rakyat Suriah memilih pro pada FSA dan ISIS dapat dibayangkan betapa merasa terkucilnya prajurit SAA dan famili atau keluarga mereka. Namun demikian kalimat "Pengabdian" itu murni sebuah pengabdian sejati, telah dibuktikan oleh ruang, waktu dan keadaan.

Sejumlah prajurit memilih desertir namun sebagian besar prajurit masih memilih bertahan di SAA dan mengabdi sesuai dengan kemampuan, kondisi dan fasilitas yang ada.

Meski pusing menghadapi lawan-lawannya dan harus berpindah-pindah fron dan berganti lawan, tapi, demi ibu pertiwi, SAA tetap berusaha mempertahankan dan merebut kembali wilayah – wilayah yang hilang.

Bahkan pada daerah terkepung musuh nun jauh dari terpisah dari kawasan kekuasaan tentara pemerintah, pasukan SAA tidak menyerahkan diri atau minta dievakuasi lalu membiarkan kawasan itu jatuh ke musuh mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun