Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Akan Ada "Kuburan Massal" di Barat Kota Aleppo?

2 Desember 2016   14:54 Diperbarui: 2 Desember 2016   22:02 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi : abanggeutanyo

Hingga kini tidak diketahui secara pasti berapa total korban jiwa terbunuh atau dibunuh secara massal akibat perang saudara atau perang antarnegara di negara-negara disebutkan di atas. Menurut prediksi jumlah kematian manusia bisa mencapai jutaan terbunuh dalam "kuburan massal" di sejumlah negara.

Jika dibandingkan dengan aksi SAA saat ini sedang menekan FSA penjaga Aleppo ke arah bagian barat Kota Aleppo tepatnya ke kawasan terbuka antara distrik Seihk Saeed dengan distrik Aziz hingga ke batas jalan utama Arroumi St ada kemungkinan besar di tempat itulah akan menjadi "kuburan raksasa" atau "kuburan massal" atau the giant graveyard, di Kota Aleppo tepatnya di bagian Aleppo barat.

Berapa jumlah pasti Fateh Halab (FSA) Aleppo kini terdesak atau mempertahankan diri di sudut barat Kota Aleppo belum diketahui dengan akurat hingga saat ini. Menurut perkiraan jumlah FSA terkepung di Aleppo lebih kurang sekitar 20 ribu orang berdasarkan pengamatan pada jumlah personil beberapa kelompok tersebut sebelum SAA mendominasi Kota Aleppo. Meski jumlah FSA penunggu Kota Aleppo itu tidak seberapa dibanding jumlah kematian di sejumlah tempat pembantaian massal di beberapa lokasi disebut di atas tapi angka 20.000 adalah angka yang besar dan teramat besar jika untuk hilangnya nyawa umat manusia secara serentak dalam satu kasus.  

Oleh karenanya pantas dunia mengkhawatirkan jika hal itu terjadi di Aleppo khususnya Aleppo barat, apalagi jika warga sipil juga terkena dampak pembunuhan massal tersebut maka jelas Aleppo akan menjadi kuburan massal yang amat dikuatirkan PBB sebagaimana dikutip sumber The Independent di atas.

Siapa yang mampu menghentikan Perang Suriah? Ketika satu kubu mulai membuka jalan damai kubu lain memilih jalan sebaliknya memanfaatkan kesempatan untuk reinforcement, konsolidasi dan penambahan amunisi. Akan tetapi kali ini persoalannya lain, siapa sanggup mengorbankan 20 ribu jiwa manusia dan siapa sanggup mengirimkan jiwa-jiwa itu ke dalam kuburan massal?

Tampaknya JIKA menggunakan akal sehat, logika dan naluri manusiawi hal itu tak akan terjadi. Akan tetapi --sekali lagi-- ini lain, tempatnya ada di Suriah (Negeri Syam), tempat paling banyak nabi utusan Allah diturunkan untuk mengurus dan memperbaiki akhlak dan iman manusia.

Jika FSA memilih opsi menyerah di Kota Aleppo, lalu dipindahkan dengan jaminan keamanan ke kota lain seperti telah dilaksanakan oleh beberapa kelompok FSA lain dievakuasi ke kota-kota lain basis FSA di Suriah, itu adalah salah satu upaya mengeliminir risiko tersebut. Selain itu, diharapkan SAA dapat bersabar, tidak ambisius menuntaskan dendam kesumat dan amarahnya semata meski telah unggul dalam beberapa hal di kota Aleppo. Jika hal itu tidak diperhatikan SAA maka tuduhan melanggar HAM berupa pembunuhan massal akan melekat pada tentara Pemerintah dan itu artinya pemerintahan Assad akan dikenai tuduhan tindakan kriminal perang.

Jika tidak sabar, serangan bunuh diri ala kamikaze dan kendaraan bom (VBEID) serta serangan bom bawah tanah FSA bisa menjadi jebakan maut bagi pasukan SAA. Maka dari itu kesabaran lebih tinggi harus diperlihatkan SAA agar hal-hal seperti itu tidak terjadi, terutama adalah untuk menghindari bertambahnya daftar "Kuburan Massal."  Menyedihkan!

Salam Kompasiana

abanggeutanyo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun