Berapa sesungguhnya kekuatan ISIS? Seberapun data AS, Rusia atau ISIS sendiri tentang jumlah pasukannya fakta terlihat saat ini adalah ISIS seperti tidak habis-habis meski dituding telah banyak terbunuh. Kekuatan ISIS kini seakan-akan tetap ada di mana-mana seluruh Suriah. Tak kurang 86 negara menjadi sumber tenaga kekuatan ISIS untuk Suriah dan irak tulis BBC edisi 15 Oktober 2016 kemarin. Sebaran ISIS kini aktif beroperasi di 18 negara di seluruh dunia tulis sumber tersebut.
Apa sesungguhnya ISIS di mata AS, Arab Saudi, Qatar, Turki, Rusia, Iran dan Suriah?
- Dalam pandangan AS, ISIS adalah alasan untuk membantu FSA meruntuhkan rezim Suriah
- Dalam pandangan Arab Saudi dan Qatar, ISIS adalah alasan untuk membantu FSA meruntuhkan rezim Suriah
- Dalam pandangan Turki, ISIS adalah alasan untuk membantu FSA meruntuhkan rezim Suriah
- Dalam pandangan Rusia, ISIS adalah alasan untuk membantu dan mempertahankan rezim Suriah
- Dalam pandangan Iran, ISIS adalah alasan untuk membantu SAA dan melindungi Hezbollah dari ancaman ISIS
- Dalam pandang Suriah ISIS adalah musuh utama yang akan menghancurkan kepemimpian Assad dan mengubah masa depan Suriah setelah Assad
Semua kekuatan tertuju pada ISIS yang misterius itu dan semua menjadikan ISIS sebagai komoditi poitik untuk mencapai tujuan masing-masing. Jika tak salah hanya rezim Suriah saja murni menganggap ISIS sebagai musuh utama.
Sayangnya tidak semua warga Suriah memahami hal itu sebab aneka tafsir telah bergelayut pada alam pikiran warga Suriah tentang fenomena negatif komplit pada rezim Assad yang dilukiskan sebagai tokoh kejam, bengis, otoriter, diktator kakap, tidak demokratis, koruptif dan berbagai lukisan negatif lainnya berkarakter antagonis pemeran kebencian teramat dalam melekat pada Assad.
Mungkin banyak wavga Suriah tak merasa perduli pada musuh utama dan paling nyata pada masa depan Suriah pasca Assad lengser bahkan setelah kematian Assad sekalipun. Sebab dari tafsir yang tercipta pada alam pikiran sebagian warga Suriah saat ini adalah "pokoknya bukan Assad.!!!" Artinya, Assad dan rezimnya harus dilengserkan. Tak penting sedang dikendarai pihak ke tiga atau sedang dicuci otak dengan tafsir-tafsir yang menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa Suriah dan masa depan negeri Syam, Suriah.
Mari bercermin ke Suriah, jangan sampai kita diracuni oleh tafsir-tafsir yang memecah belah sesama kita..
Salam Kompasiana
abanggeutanyo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H