Strategi intelijen AS di diimbangi Rusia dengan strategi intelijen. Upaya diplomatik dihadapi dengan diplomatik. Uslan dialog juga dihadapi dengan dialog. Perang opini media massa juga dilawan dengan opini bahkan kamuflase pesawat dan infiltrasi dilawan juga dengan cara yang sama. Pendek kata, AS menemukan lawan seimbang untuk beradu trik dan intrik di Suriah. Kadang keduanya hampir putus asa, sekali-sekali terlontar kata-kata ancaman berupa PD-3 akan pecah jika AS atau Rusia melakukan "ini" dan "itu."
Berdasarkan kajian di atas, Pentagon menjalankan taktik dan strategi rahasia dan diluar kebijakan pemerintah dan kongres AS dalam konflik Suriah. Pertentangan sengit sedang terjadi antara pemerintah dan kongres dengan Pentagon. Di sisi lain tidak ada undang-undang menyetujui perpanjangan masa jabatan presiden meski untuk masa Transisi dengan alasan negara sedang dalam kondisi perang
Pentagon dan CIA memiliki interes tertentu mewujudkan pengaruh AS di seluruh dunia, akan tetapi upaya menggagalkan hasil pemilu presiden AS --meski untuk sementara waktu-- tidak akan bisa terjadi. Jika rencana ini tercium publik AS, bisa jadi para petinggi di Kementerian pertahanan dan Centcom akan "tamat" riwayatnya. Apalagi jika ada petinggi militer dan poltiik ingin membawa warga AS masuk dalam kancah PD-3 saling lontar misil nuklir the great Bunker Buster dengan kelompok Rusia,
Masih banyak warga AS (Kongres) tetap rasional jalan pikirannya. Mereka tak ingin membawa AS masuk dalam kancah kehancuran pembawa malapetaka dan kemunduran ekonomi bagi warganya. Masih banyak warga AS tidak akan membiarkan rencana itu terjadi.
Clinton atau Trump akan menjadi presiden AS, itulah fakta dan kenyataan pilihan rakyat AS meskipun mungkin itu ang terburuk. Pentagon dan CIA tidak akan mampu mengkondisikan amandememen memperpanjang jabatan Obama.
Setan Lucifer pun terpaksa harus menerima salah satu dari kedua calon itu. Setidaknya dengan itu akan menambah tebal cerita-cerita mitos tentang pesona dirinya sebagai penghuni, penguasa dan berpengaruh untuk AS, disamping pejabat tinggi dan penguasa AS lainnya, hehehee..
Salam Kompasiana
abanggeutanyo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H