Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mampukah Rusia Tembak Jatuh F-22, F-35 atau B-2 Stealth Bomber AS?

10 Oktober 2016   03:33 Diperbarui: 13 September 2017   10:20 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Informasi  terkini dari arena pertempuran di Suriah memperlihatkan hubungan AS dan  Rusia berada pada jurang perbedaan semakin dalam setelah beberapa jam  lalu Minggu (9/10/2016) Rusia memveto draft resolusi PBB tentang  penghentian pemboman terhadap Aleppo dan tuduhan pada Rusia (Putin)  telah melakukan Aksi Kekejaman atau kejahatan perang terhadap warga  Suriah. 

Di sisi lain dalam hal ini, rekan "kepentingan abadi"  China kali ini memilih abstain, sikap itu sudah cukup untuk menggagalkan  resolusi draft tersebut.

Beberapa hari sebelum sidang Dewan  Keamanan PBB muncul ancaman AS akan menggunakan kekerasan militer berupa  penggunaan misil dan serangan udara terbatas terhadap pasukan SAA dan  afiliasinya akan tetapi ancaman AS kian jelas setelah melihat sikap  Rusia pada hari ini memveto resolusi PBB. AS kemungkinan besar akan  menggunakan misil dan serangan tertutup dan terbatas terhadap posisi SAA  sebagaimana disebutkan oleh salah satu pejabat (tidak disebutkan  identitas) di Pentagon pada sumber aawsat.com

Jika  mengacu pada kriteria di atas tertutup dan terbatas kemungkinan besar  AS akan menggunakan serangan udara berteknologi lebih tinggi untuk  menumpas atau melemahkan posisi SAA setelah melihat sikap Rusia  bersumpah akan melindungi tentara rezim Assad dari serangan udara AS. 

Meski  mengancam sayangnya Rusia tidak gentar sedikitpun. Rusia balik ancam  akan menembak jatuh pesawat AS jika menyerang pasukan SAA dan mengancam  posisi dan keamanan Rusia di Suriah.

AS tidak akan menggunakan  misil Tomahawk atau Trident yang diluncurkan dari kapal AL AS sebab aksi  itu dapat terdeteksi. Jika AS mewujudkan rencananya maka aksi itu akan  menggunakan pesawat tempur kelas "papan atas" yang mampu terbang lebih  tinggi namun sanggup berkelebat cepat menghindari misil anti serangan  udara lawan, termasuk ancaman Rusia saat ini.

Tak salah lagi, AS  akan menggunakan mesin perang teknologi tinggi berupa F-22, F- dan B-2  Stealth sang siluman pembawa misil maut dan bom bunker Buster raksasa.  AS mengatakan dalam waktu dekat dan akan melumat pasukan SAA seperti  peristiwa 15 September lalu ketika pesawat koalisi AS membombardir  posisi SAA sedang bertempur melawan ISIS di zona Deir Ezzor sehingga  menewaskan seketika 62 pasukan SAA dan melukai ratusan pasukan SAA  lainnya.

Aksi AS terhadap SAA seperti itu telah membuat Rusia  sangat geram. Sejak itu kesepakaan damai dirilis secara marathon Kerry  dan Lavrov kandas dalam waktu seminggu. Dampaknya aksi sama serangan  udara Rusia makin gencar dan ganas terhadap pemberontak membuat posisi  SAA kembali leading di Aleppo dan lokasi lainnya di berbagai fron  Suriah.

Entah akibat perkembangan diraih SAA dukungan Rusia sangat  signifikan seperti itu membuat barat  dan sejumlah negara Arab tak  kalah gerah dan geram lantas mengeluarkan ultimatum maut, tak jelas  betul sebabnya. Tapi tampak jelas, ultimatum maut barat seperti itu  terjadi setelah  adanya perkembangan signifikan diraih SAA dukungan  Rusia dan Iran. Di sisi lain posisi aliansi pemberontak Surih dalam  payung FSA sedang sedikit labil akibat korban jiwa semakin banyak.  Suplai amunisi senjata andalan seperti TOW, Manpad, Grad semakin  menipis. Sementava itu pertikaian internal sedang terjadi di tubuh FSA  dalam bulan ini membuat pasukan SAA mendapat keuntungan.

Kembali  ke inti masalah. Jika AS menggunakan jenis pesawat penebar maut massal  seperti itu apakah Rusia mampu menjatuhkan pesawat AS sekaligus  melindungi setiap ancaman serius terhadap SAA dan posisi kepentingan  Rusia di Suriah?

Intelijen Rusia melihat AS akan serius dengan  ancaman mautnya, mengharuskan Rusia mengambil sikap sangat cepat meski  mungkin kurang tepat yakni menambah kekuatan sistim pertahanan udara  Rusia di seluruh Suriah termasuk upaya mengamankan posisi SAA dari  bentuk serangan udara berpotensi membahayakan SAA dan afiliasinya serta  keamanan Rusia sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun