Kebingungan terkini adalah ketika pesawat tempur AS (koalisi pimpinan AS) menyerang poisis pasukan SAA yang sedang maju ke salah satu fron penting di Deir ez-Zor 18/9/2016 lalu. Dikabarkan lebih 62 orang SAA tewas terpanggang dalam konvoi saat akan menyerang ISIS diluar area pangkalan udara di kota itu. Sementara itu 100 SAA lainnya dikabarkan luka berat dan parah.
Akibat aksi terkini AS itu Rusia putus harapan meneruskan upaya damai Suriah. Pengorbanan waktu dan tenaga Rusia dengan cara merintis cara damai (usaha Lavrov-Kerry) seakan-akan hancur seketika tatkala pesawat tempur koalisi AS tanpa ampun secepat kilat membombardir pasukan SAA saat berperang melawan ISIS.
Meski AS telah menyatakan belasungkawa, penyesalan mendalam dan meyakinkan serangan itu murni salah sasaran tapi apa daya pernyataan AS itu sulit diterima Rusia dan kelompok pro Rusia mengingat sikap AS selama konflik Suriah memang membingungkan dalam dua pilihan, menghentikan ISIS atau menuntaskan rezim Assad.
Di kalangan warga dan media massa AS sediri juga menimbulkan tanda tanya besar. Portal berita NyTimes edisi 19/9/2016 menyorot keras AS seperti kebingungan di Suriah. NY Times menulis pedas, "satu sisi AS terlibat dalam perjanjian penghentian permusuhan dan perang tapi disisi lain justru membunuh pasukan lain sedang bertempur melawan ISIS."
Kini hampir semua mitra AS dalam konflik Suriah kini bingung melihat aksi dan ulah Paman Sam. Kelihatannya ada yang disembunyikan AS di Suriah. Apa yang disembunyikan AS di dalam konflik Suriah, tak jelas.
- Kebingungan AS membuat tensi Rusia naik.
- Kebingungan AS membuat Turki panik
- Kebingungan AS membuat YPG/SDF patuh tak berkutik
- Kebingungan AS membuat FSA bisa licik
- Kebingungan AS membuat ISIS atur taktik
- Kebingungan AS membuat SAA bagaikan kena sengatan lisrtik
- Kebingungan AS membuat Israel melihat dataran tinggi Golankini lebih cantik dan menarik
- Kebingungan AS membuat Arab Saudi-Qatar mendelik, tak mngerti apa maksud dan tujuan AS lebih spesifik
Pantas, tensi Rusia meninggi dan mungkin -beberapa saat- akan menutup rapat harapan damai dengan AS untuk Suriah setelah merasa dibohongi berkali-kali selama konflik berlangsung. Rusia seperti seorang wanita sedang "melempar piring" ke sana-ke mari. Ibarat isteri kecewa pada suami tak henti berdusta bikin Rusia kali ini benar-benar kalap. Puluhan truk bantuan kemanusiaan (dutuding ) mendapat serangan pesawat tempur Rusia. Kota Aleppo mendapat serangan udara intensif. Di sisi lain beberapa daerah kepungan sekitar Damaskus, Homs dan Hama makin gencar mendapat teror serangan udara di malam hari.
Melihat hal ini, AS malah pasang stretegi baru, sekali lagi tak lepas dalam nuansa mebingungkan. Portal berita CNN beberapa jam lalu saat tulisan ini sedang disiapkan memberitakan sikap AS melalui juru bicara Deplu AS, John Kirby. Dia menyatakan AS tidak siap duduk bersama Rusia dalam pusat kejasama AS-Rusia untuk damai Suriah.
Membingungkan karena Menteri luar negeri John Kerry saja beberapa jam sebelum Kirby masih sempat mengharapkan kerjasama damai dengan Rusia masih dapat diharapkan.
Dengan demikian artinya pesta Pizza dan Vodka di penghujung acara persetujuan kerjasama AS-Rusia untuk damai Suriah minggu lalu kini tinggal kenangan. Pizza dan Vodka tinggal seonggok sampah dan tak pantas lagi dikenang. Impian munculnya Kerry-Lavrov for Syrian with Love untuk meraih hadiah Nobel Perdamaian hilang seketika dan sirna bersama kepulan asap perang Suriah. Pesta Pizza (AS) dan Vodka (Rusia) berubah menjadi ladang pembantaian jika tak pantas disebut "neraka Perang Suriah."
Apa sesungguhnya dicari atau diharapkan AS dalam konflik Suriah? Wallahualam bissawwab..
---------------------------