Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kota Aleppo Dikepung Kembali, FSA Tak Cemas Lagi

8 September 2016   10:39 Diperbarui: 8 September 2016   11:02 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tampaknya beberapa tujuan penting  ingin dicapai rezim Suriah, Iran dan Rusia menjalankan taktik itu adalah :

  • Mengulur waktu peperangan hingga membosankan aliansi AS
  • Mengulur waktu perang menjadi panjang dan lama mengakibatkan Bashar al-Assad tetap eksis berkuasa. Meski secara yuridis kekuasanna ditentang atau dikacaukan tapi secara defakto Rusia ingin memperlihatkan Assad tetap eksis. Dan ini adalah sebuah kemenangan defakto aliansi Suriah karena alasan dan tujuan perang Suriah yang diangkat FSA dan aliansi AS dalam issu konflik Suriah adalah menggulingkan pemerintahan dan rezim Bashar al-Assad.
  • Mengulur waktu perang sekaligus juga mengakibatkan biaya perang ditanggung kedua pihak proksi menjadi sangat besar. Namun beda halnya tingkat tekanan dialami oleh kubu pemberontak. Dengan biaya besar mengharapkan rezim Assad dapat diturunkan dengan tempo sesingkat-singkatnya. 
  • Dalam pandangan proksi Rusia, meski juga mengucurkan biaya perang sangat besar tapi tingkat tekanannya beda. Strategi rezim Suriah adalah berusaha bertahan saja. Bagaimana membuat Assad eksis selama mungkin adalah sebuah kemenangan juga. 
  • Strategi itu telah bejalan dan mencapai sasaran meski tidak disadari kubu FSA. Assad telah menjabat sebagai presiden sebelum -suatu saat nanti- akan mengundurkan diri atas pertimbangan dan untuk kepentingan proksinya sendiri. Assad akan berhenti dengan cara terhormat setidakyna menurut kacamata proksi Rusia.

Atas dasar kondisi itu pantaslah FSA tak terlalu risau kota Aleppo kini terkepung kembali dengan ketebalan pertahanan SAA semakin kuat. FSA mungkin mulai realistis, selain menyadari apa maksud dan tujuan rezim Suriah mengulur waktu perang sedemikian rupa juga menyadari posisi mereka pun tak ubah sebagai kelinci percobaan.

Sikap realisitis itu mungkin saja terinspirasi oleh sikap ambivalen AS terhadap ISIS, Turki dan Kurdi Suriah baru-baru ini, jelas-jelas sebuah jawaban betapa pertikaian itu tak lebih dari sebuah kepentingan ekonomi pihak tertentu dengan menyeret sentimen demokrasi bahkan memasukkan issu perbedaaa aliran kepercaaan dalam ajaran Islam sebagai simbol jihad. 

Pengorbanan lahir batin FSA telah banyak tercurah untuk berperang melawan pemerintah sendiri tapi hasilnya tidak sesuai harapan. Hal sama juga dialami SAA, tak kalah banyak pengorbanan moril dan material dilakukan hanya untuk bertahan dari rongrongan rakyat sendiri karena dahulu tak paham jika akhirna dikendarai kekuatan lain atas sentimen agama dan demokrasi.

Salah satu faksi baru muncul beberapa hari lalu kelihatannya telah membaca arah tesebut sehingga membentuk grub baru yaitu Syrian National Resistance sebuah grub berhaluan nasionalis yang berseberangan dengan Turki. Mereka bersumpah akan melawan invasi Turki di Suriah. Sumber : ANHA 7/9/2016

Apakah terpikirkan FSA ada seratusan lebih grub tergabung dalam FSA itu memiiki idiologi beraneka ragam itu bagaimana sulitna menatukan mereka? Kondisi Irak dan Libya pasca revolusi seperti itu telah memberi jawaban itu. Konon lagi di Suriah yang kini bertabur milisi, pasukan asing, pasukan bayaran dan pasukan jihad dibawah payung  FSA. Sebut saja beberapa diantaranya sebagai berikut :

  • Ahrar al Syam. Idiologi Wahbisme dan Islamisme. Dibentuk akhir 2011– sekarang. Tak jelas mengapa AS memasukkannya sebagai organiasi teroris. Padahal grub ini adalah salah satu paling kuat dalam payung FSA. 
  • Jaysh al Fatah JaF atau Tentara pembebasan The Army of Conquest. Idiologi Sunni Islamism. Dibentuk 24 March 2015. 
  • Jabhat Fateh al-Sham JFS  atau the Front for the Conquest of the Levant  dahulu Jabhat al Nusra. Baru saja dibentuk pada 28 Juli 2016 lalu. Idiologi Salafist jihadisme  Wahhabisme. 
  • Jaysh al-Islam dahulu Liwa al Islam. Dibentuk 2011. Idiologi Sunni Islamisme Salafisme. 
  • The 101st Infantry Division, pasukan utama koalisi pemberontak Suriah atau SNC force. Idiologi Islamic democracy. 
  • The 13th Division juga pasukan utama koalisi pemberontak Suriah atau SNC force. Idiologi sedikit beda dengan unit di atas, Islamic democracy Secularism.  
  • Divisi Invantri ke16 dibentuk pada 2013. Kini berkekuatan 1,600 lebih. Dibentuk pada 2013. Makas di Aleppo. Idiologi: Islamic democracy.  
  • Sementara itu Khorasan group, Harakat Nour al-Din al-Zenki  atau Geakan Zenki dan The Sultan Murad Division juga memiliki idiologi sedikit berbeda diantara grub tersebut. 
  • Belum lagi termasuk pertikaian antara FSA dengan ISIS dan FSA dengan Kurdi Suriah, FSA/YPG semakin banyak pertimbangan ke depan dalam penatuan Suriah harus dipertimbangkan FSA kemudian hari.

fsa-konflik-intenal-sample-gabung-57d05fc8b17a618f7d31a423.jpg
fsa-konflik-intenal-sample-gabung-57d05fc8b17a618f7d31a423.jpg
Fakta juga memperlihatkan sesama FSA pun kerap bertempur sebagaimana dilansir pada sumber diatas beberapa hari lalu antara Ahrar al-Syam dengan Jund al-Aqsa di Idlib. Itu adalah salah satu hal kecil tentang sedikit saja terjadi perbedaan dan pandangan dapat menimbulkan gesekan berwujud perang sesama FSA.  Selain itu adalah :

Clash FSA dengan SDF Kurdi Suriah juga terjadi pada 25/8/2016 lalu. Sumber ; aranews.net/2016/08. Selain itu eskalsi antara Nusra Fron bertikai dengan FSA terjadi di Daraa pada 21/10/2015. Sumber :now.mmedia.me. 

Tentu banyak peristiwa sejenis lain tidak dapat disebutkan satu per satu pada tulisan ini. Sedikit fakta di atas memberi tanda bahwa sesama FSA pun belum tentu mampu mempersatukan kepentingan politik berbeda aliran dan idiologi Suriah dalam waktu singkat setelah konflik Suriah menumbangkan Assad -katakanlah- berhasil. Daftar lengkap pertikaian sesama pemberontak FSA dapat dilihat di sini : Inter Rebel Conflict during the Syrian Civil War

Hal sama pada sisi pasukan loyalis Assad atau SAA pun kerap dirundung perpecahan internal namun jumlahnya tidaklah sebanyak pertikaian terjadi sesama FSA di seluruh Suriah. 

Jika melihat pada kekuatan FSA saat ini sangat mudah mengalahkan Assad melalui pemilu demokratis ketimbang melalui cara-cara kanibalis ditunggangi issu perbedaan aliran dan suku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun