Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Jet Tempur, Tank dan Bom SAA Tak Mampu Menahan Gelora FSA

7 Agustus 2016   15:32 Diperbarui: 7 Agustus 2016   16:01 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dua minggu terakhir sejak 26 Juli 2016 perang Suriah terpusat di kawasan luar kota Aleppo barat. Meski jauh dai kita suasananya seperti terasa sangat ramai dengan hiruk pikuk aksi heroik FSA. Dari markas besar Fatah Halab di kota Idlib petinggi pusat komando FSA mengumumkan akan mengerahkan lima ribu personil untuk mendobrak kepungan SAA terhadap kota Aleppo.

Beberapa hari setelah Aleppo timur dikepung SAA pihak Rusia dan Suriah membuka koridor untuk warga Aleppo timur yang ingin menyelamatkan diri keluar Aleppo timur. Selain itu Suriah juga memberi amnesti pada  pemberontak FSA yang mau menyerah. 

Namun apa yang terjadi kemudian, koridor itu nyaris tidak menarik bagi  warga Aleppo timur. Tak sampai 1.400 warga menggunakan tawaran melalui jalur tersebut dan  hanya beberapa ratus pemeberontak FSA menyerahkan diri itu pun termasuk akibat petempuran di kota Aleppo sebelum koridor dan amnesti itu dilaksanakan.

Pejabat tinggi Fatah Halab malah mengumumkan akan melaksanakan tiga langkah ofensf melepas kepungan terhadap Aleppo timur. Tanpa merinci lebih lanjut langkah itu belakangan baru diketahui tahapan atau langkah-langkah dimaksud itu adalah merebut secara bertahap wilayah-wilayah tertentu dan pasukan ang dikerahkan mencapai 10 ribu personil FSA.

Tahapan tersebut  adalah :

  • Menguasai kawasan Hikmah School dan 1070 Appartemen Project.
  • Menguasai kawasan akademi militer 
  • Menguasai pintu gerbang desa Ramuseh

Aneka portal berita dunia tadi malam dipenuhi informasi tentang kebehasilan FSA memutus blokade SAA. Bebagai sumber informasi dunia termasuk dari pemetaan simultan dan kontinu LiveuAmap.com kita terpana melihat bukti sukses itu, FSA mengamuk melancarkan serangan bagaikan air bah mengalir tak terbendung memporak porandakan segala rintangan di depannya. Meski korban jiwa FSA melebihi lima ratus orang tapi FSA tak tergoyahkan, tak gentar dengan aksi pemboman simultan dan kontinu muntahan dari pesawat tempur, Tank dan arltileri SAA dan aliansinya.

Seminggu mengepung kawasan Ramuseh dan sekitarnya, kemarin atau tadi malam 6 Agustus 2016 -dini hari WIB-FSA pun berhasil menerobos pertahanan demi pertahanan SAA di sejumlah kawasan itu dan akhir nya bertemu dengan rekan pejuang mereka terkepung di dalam kota. Mereka larut dalam suasana emosional pesaudaraan.

Jebolnya kepungan SAA telah ada tada-tandanya ketika beberapa kawasan seperti Himah School dan 1070 Apartment Project -  kawasan 4 - 6 km sebelum mencapai batas lokasi kepungan- mulai jatuh ke tangan FSA dengan singkat dalam 2 hari. Meski hasil dicapai FSA meebut dua lokasi petama itu bukanlah hal mudah bagi FSA namun petinggi menatakan dari mabes di Idlib bahwa keberhasilan itu adalah baru permulaan. Pertempuran sesungguhnya adalah membuka blokade SAA atas Aleppo barat, sebut pejabat FSA.

FSA membuat dunia terpana dan mengajari kita tentang taktik dan strategi perang, antara lain adalah :

  • Memupuk rasa persatuan dan kesatuan kuat didalam organisasi, warga dan satuan pejuangnya
  • Mempesenjatai perjuangnya dengan baik dan rapi
  • Menggunakan corong media utuk meliput dan mempublikasi aksi dan keberhasilan demi keberhasilan mereka raih
  • Mendapat dukungan internasional melalui pengaruh negara dalam proksi AS
  • Sistim komando berjalan efektif untuk menggerakkan tak kurang 20 organisasi pejuang di dalamnya termasuk paling kuat, kelompok dalam payung The Army of Conquest atau tentara pemebebasan.
  • Semangat, keberanian dan kesamaan visi antara pejuang dan warga sangat erat.

Diluar itu adalah adanya sebuah kerjasama AS dan Rusia baru disepakati dua minggu lalu dalam kerjasama menyerang ISIS bisa jadi membuat AS menekan Rusia agar tidak menyerang FSA dalam aksi pembebasan kepungan Aleppo yang berjalan selama hampir dua minggu. Pejabat Suriah mengatakan tidak ada pesawat rusia telibat dalam mengehentikan laju FSA dalam kampane memutuskan kepungan terhadap kota Aleppoo barat. "Syrian Gen. Hassan Hassan says the Russian airforce didn't take part in Aleppo, and calls for it to take part," tulis liveuamap.com enam jam lalu saat tulisan sedang disiapkan.

Terlepas ada atau tidak keterlibatan pesawat tempur Rusia dalam menghentikan gelombang FSA memutuskan kepungan terhadap kota Aleppo barat dan adanya determinasi AS pada rusia sebagai syarat khusus dalam aliansi melawan ISIS, kenyataannya adalah FSA berhasil meruntuhkan moral dan mental SAA dan aliansinya dengan memutus blokade SAA terhadap kota Aleppo dari bagian barat

Lebih dari itu, FSA memperlihatkan semangat, persatuan, kesatuan, kebersamaan visi dan misi dan dukungan warga dan internasional ternyata mampu mengatasi amukan mesin perang Suriah, Iran dan rusia. 

Kini posisi terbalik, jika sebelumnya sukses SAA mengepung Aleppo menjadi kartu As memaksa FSA maju ke meja perundingan kini sukses FSA itu menjadi sebuah ancaman kemunduran bagi SAA jika masih ingin meneruskan permainan mereka di Aleppo.

Meski perang belum tentu akan usai mengingat rusia merasa dikerjai AS dan kecolongan membantu SAA di Aleppo dan ingin melakukan aksi lain tampaknya keberhasilan FSA adalah sebuah pesan serius pada rezim Suriah bahwa hal sama akan dapat terjadi di kota lain Suriah jika FSA mampu menjalankan operasi sebagaimana diperlihatkan ketika pembebasan kota Aleppo dari kepungan SAA.

Pantas FSA merayakan keberhasilan itu asal tidak lama-lama larut dalam eforia karena tugas lain semakin menantang yakni menghentikan perang Suriah melalui aksi kemenangan demi kemenangan di fron lainnya. Sebab jika lama larut dalam eforia bisa jadi keberhasilan itu mirip dengan keberhasilan FSA dahulu saat merebut seluruh Aleppo tiga tahun lalu yang secara lambat tapi pasti ternyata dapat dikepung kembali oleh SAA. 

Mungkinkah perang Suriah akan tuntas setelah ini.. Semoga..!

Salam Kompasiana

abanggeutanyo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun