Informasi lainnya menyebutkan penguasa di Raqqa melarang anggota ISIS mengakses berita terkini perkembangan perang, bahkan dalam beberapa kasus pemakaian mobilphone atau smartphone dianggap sebagai tindakan mata-mata yang dapat berakibat pada tindakan ekseskusi "the death of pinalty."
Informasi tentang al-Baghdadi memang sangat dirahasiakan jika tak pantas disebut misterius. Sosok al-Baghdadi sangat tertutup terutama 4 tahun terakhir setelah menggantikan pendahuluna Abu Umar al-Baghdadi pada April 2010. Barulah pada 5 Juli 2014 lalu ia mulai tampil terbuka di salah satu Masjid di Mossul, Irak saat menjelaskan kekhalifahannya sebagai Khlifah Ibrahim.
Meski sudah mulai tampil terbuka tidak mudah memperoleh informasi tentang dirinya. Sosoknya bahkan semakin misterius karena tim pengawalan khusus sengaja mengacaukan posisi al-Baghdadi. Dari aneka berita simpang siur atau porpaganda kondisi dan posisi tidak jelas itu diharapkan agar tidak akan mudah menemukan al-Baghdadi -wanted number one AS dengan nilai hadiah 10 juta USD untuk penangkapnya.
Bayangkan, sekali waktu ia dinyatakan terlihat di Sirte Libya, sekali waktu sudah terlihat di salah satu rumah sakit di perbatasan Turki. Lalu entah bagaimana tiba-tiba sudah tiba kembali di Raqqa. Setelah itu sudah terlihat lagi di Mosul, entah melalui jalan pintas seperti apa ia mampu menembus kepungan SAA, SDF, bahkan koalisi AS dan koalisi Rusia. Tak heran bos ISIS yang kabarnya memiliki gudang duit 10 triliun rupiah di kota Raqqa itu pantas disebut "The Invisible Seikh," akibat tingkat penjagaan kerahasiaan dan mobilitasnya sangat rapi.
Wajar saja penjagaan terhadap al-Baghdadi sangat protektif karena berita tentang kematiannya bisa jadi menurunkan moral tempur anggota juga dapat mengacaukan organisasi ISIS. Selain itu memberi perlindungan terhadap pimpinan adalah hal utama oleh setiap negara, bangsa atau organisasi yang memiliki aturan pelayanan dan perlindungan terhadap pemimpinnya.
Jika informasi kematian al-Baghdadi kali ini akurat, sejarah dunia akan menambah kisah perjalanan salah satu anak manusia paling misterius daya tariknya, Anak munusia asal Diyala, Samarra Irak akan dicatat dalam lembaran sejarah pernah menjadi pemimpin sebuah organisasi terkuat paling militan yang penah ada dalam sejarah manusia modern. Dia akan melengkapi beberapa kisah tokoh militan masa abad petengahan atau abad tempo "doeloe" yang diperankan oleh berbagai tokoh kejam, bengis, sadis dan ambisius dibalik sisi kebaikan yang tidak kita ketahui, sebut saja Jenghis Khan, atau tokoh lainnya yang kejam tapi mungkin juga ada sisi baiknya.
Apabila Abu Bakr al-Baghdadi meninggal dunia, sistim penggantinya pun telah ditetapkan oleh tim khusus aitu The Shura Council dan The Sharia Council. Dua Serangkai ini saling melengkapi dalam stuktur kepemimpinan ISIS. Komisi Sharia betugas mencari calon khalifah paling kuat sesuai sariat dan memenuhi beberapa kemampuan intelejensi serta kapasitas lainnya dari calon khalifah. Calon tesebut diserahkan pada komisi Shura untuk dipetimbangkan oleh tim paling powerful kepercayaan al-Bagdadi yang beranggota tujuh orang saja.
Berdasakan infomasi lama, calon terkuat pengganti al-Baghdadi yang mencuat pada 2014 adalah Abu Ali al-Anbari (deputy of Syria) dan Abu Muslim al-Turkmani (deputy of Iraq). Mungkin keduanya masih selamat, Akan tetapi infomasi christianpost.com pada edisi 24 April 2015 menyebutkan calon terkuat pengganti al-Baghdadi adalah Abu Alaa Afi, seorang guru Fisika di Irak.
"Hisham al Hashimi, an Iraqi government adviser, told Newsweek earlier this week that al-Baghdadi was wounded back in March, and is unable to carry out his day-to-day duties. He said that Abu Alaa Afri has been selected to stand in as his replacement, and could take over permanently if al-Baghdadi dies." sebut sumber tersebut.
Entah benar atau justru ada calon lain lebih powerful pengganti al-Baghdadi, yang jelas siapapun penggantinya akan mengemban tanggung jawab amat berat, yaitu mengahadapi keroyokan koalisi AS dan koalisi Rusia selain itu juga harus mempertanggung jawabkan amanah sebagai manusia yang telah diberikan oleh Tuhan pencipta alam semesta, sama seperti yang telah diberikan Nya pada seluruh ummat manusia lainnya di atas muka bumi ini.
Salam Kompasiana