Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Strategi dan Masa Depan ISIS jika Kalah dalam Perang Suriah

14 Juni 2016   01:15 Diperbarui: 14 Juni 2016   22:00 3849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak salah kehadiran ISIS membuat fokus pelawanan pemberontak melawan rezim Assad jadi terpecah-belah sehingga wajar juga timbul dugaan seolah-olah ISIS diciptakan oleh rezim Suriah. Padahal, dalam kenyataannya rezim Assad sendiri justru paling banyak menjadi korban keganasan ISIS.

Perang belum usai, ISIS pun belum tentu mengalami kekalahan seperti diperkirakan oleh pengamat. Akan tetapi melihat pada fakta terjadi atau sedang berkembang saat ini tentang hilangnya wilayah kekuasaan ISIS di Irak dan Suriah sangat signifikan wajar ekspektasi banyak pengamat menduga ISIS akan kalah dalam Perang Suriah. 

Seperti apakah nasib perjuangan ISIS selepas Perang Suriah? Beberapa hal mungkin terjadi adalah: 

  • ISIS akan memindahkan strateginya dengan meneror kembali negara-negara dianggap  telah "berkhianat" akibat meninggalkannya saat mulai terjepit di titik antiklimaks perjuangannya. Intensitas serangan bom bunuh diri dan pembunuhan terhadap petinggi negara dianggap mengkhianati perjuangannya akan meningkat. Meski belum dapat dipastikan kebenarannya, serangan di Orlando AS 12 Juni lalu oleh Omar Mateen diakui ISIS telah disiapkan dalam tiga hari, bisa jadi salah satu fakta berkaitan dengan ekspektasi tersebut. 
  • Untuk tujuan tertentu ISIS akan berbalik arah membantu salah satu musuhnya menjadi mitra walau untuk sementara waktu
  • ISIS akan menciptakan perang antaretnis atau konflik kumunal baru di kawasan Tiimur Tengah dengan teknik flaged
  • Al-Qaeda akan mengeksekusi petinggi-petinggi utama ISIS dan menetapkan ISIS sebagai rival utama
  • Dalam satu dekade ke depan, penerus ideologi ISIS akan mengganti nama organisasi tersebut menjadi organisasi baru dengan format blue print bisnis di balik perang etnis. Bagaimana mendapatkan pemasukan dana besar di balik issue sektarian di negara-negara lain yang secara militer dan persatuan bangsanya sangat lemah.

Siapakah negara-negara dimaksud tersebut? Semoga negara dan bangsa kita tidak termasuk di dalamnya.

Salam Kompasiana

abanggeutanyo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun