Meski banyak pihak tidak mengharapkan kedatangan Perang Dunia ke 3 (PD3) tampaknya PD 3 telah memperlihatkan wujudnya semakin nyata dan aromanya juga kini terasa menyengat. Dikaitkan dengan kondisi perang di Timur Tengah makin rumit dan dengan tanda-tanda lainnya sulit sekali menyebutkan atau menulis PD 3 mengancam ummat manusia di bumi kita pada 2016 ini.
Beberapa peristiwa dalam dua tahun terakhir memperlihatkan negara-negara pemilik senjata pemusnah massal seperti tak tahan lagi memainkan senjata yang telah lama mereka eleus-elus untuk memusnahkan bangsa lain atau aliansi lain demi mencapai tujuan : Takluk,! dengan "seribu alasan" dibalik tujuan tersebut.
Tanda-tanda makin mendekatnyal PD 3 dapat kita lihat pada beberapa fenomena dalam dua bulan pertama 2016 :
- Performa raut wajah Barack Obama, Presiden AS bagaikan sedang memikirkan sebuah misi teramat berat dan penuh risiko bagi bangsa lain yakni mewujudkan the New World Order yang mana salah satu tujuannya adalah menaklukkan Rusia lalu menyatukannya ke dalam negara AS sebagaimana cita-cita besarprogram the Word Oder yang diarsitek (salah satunya) oleh Henry Kissinger, mantan menlu AS paling legendaris pada masa perang dinign. (Kissinger kini beruisa 92 tahun dan masih tampak sehat).
- Putin makin tak terkendali. Rusia semakin kalap, terbakar nafsu menyudahi perlawanan teroris anti pemerintah Suriah, membantu sekutu kesayangannya menjelang masa kritis
- Turki dan Arab Saudi dengan 1001 alasan menyiapkan 300 ribu pasukan dan ribuan peralatan tempur ke perbatasan Suriah untuk melakukan invasi (serangan darat) terhadap negara lain, Suriah
- Nilai US dolar melemah. Dua bulan terakhir memperlihatkan mata uang negara lain menguat sementara US dolar terus menyusut, setidaknya Rupiah pernah menguat pada posisi terbaiknya Rp13.000 per USD beberapa hari lalu.
- Keangkuhan Israel menjadi-jadi setelah menolak perundingan damai dengan Palestina. selain itu dibalik layar ikut mengkondisikan kegaduhan di Timur Tengah. Dalam krisis Suriah, Israel bersikap misterius tapi nyata.
- Rusia, China dan Korea Utara semakin meningkatkan kemampuan senjata perang bintang mereka melalui ujicoba sistematis yang dipaksakan (tergesa-gesa). Korut tak perduli ancaman Jepang dan Korsel dalam uji coba misil balistik terbaru, sukse melesakkan SLBM dari kapal selamnya pada 9/1/2016 lalu.
[caption caption="Henry Kissinger dan pandangannya terhadap program One World Government (The New World Order)"][/caption]
Mungkinkah tanda-tanda di atas menjadi rujukan bakal pecah PD3 pada 2016 ini? Sekali lagi, meski kita tidak pernah mengharapkan bencana dunia itu terjadi ada baiknya kita melihat bagaimana skenario secara umum PD3 berjalan dan apa akibatnya bagi peradaban ummat manusia.
Jika PD3 berjalan, ada tiga skenario perang antara proksi Rusia dan Proksi Nato, yaitu :
Skenario 1: RRC+Korea Utara+ Pakistan berhadapan aliansi NATO (beranggotakan hampir 100 negara). Perang yang bermula di laut kuning (RRC,Korut, Jepang, Taiwan dan Korea Selatan) merembet ke Asia Selatan (Pakistan dan India). Lalu smereba menjadi perang dirgantara dua kubu berupa saling melontarkan "tombak" raksasa atau misil berhulu ledak konvensional dan nuklir yang diprediksi dimenangkan oleh aliansi NATO. Ke tiga negara tersebut akan diduduki oleh NATO.
Skenario 2 : Aliansi AS melawan aliansi Rusia dan China. Diawali serangan pembuka oleh Rusia yang terdeteksi oleh stasiun pencegat rudal balistik di sejumlah titik di kawasan pantai timur AS. Balasan ribuan serangan misil AS terdeteksi kembali oleh Rusia sehingga menambah jumlah serangan tombak maut mereka.
Serangan tersebut berkembang menjadi saling lontar tombak Nuklir dalam jumlah ribuan. Tombak balistik maut saling bertabrakan di lintasan laut Chukchi dan Selat Bering. Selain bertabrakan di atas Alaska beberapa tombak Rusia dan China berhasil menembus barikade anti rudal NATO sehingga membuat kehancuran di AS.
Melihat kondisi tersebut, Uni Eropa (UE) ikut campur membombardir RRC dan Rusia dari laut dan udara melepaskan misil berhulu ledak nuklir. Sementara Israel menyerang Iran dan negara Arab yang terlibat perang dengan konsentrasi di Suriah dan Turki. Prediksi : AS dan Eropa kalah tapi tidak diduduki oleh Rusia dan China dan aliansinya.
[caption caption="Gambar ilustrasi perang rudal. Tombak maut diangkasa. Sumber WW3 Atomic Scenario Simulation"]
Skenario 3 : Skenario ini disebut juga Total War karena mengerahkan seluruh kekuatan dan sumber daya yang tidak terbatas. AS, Inggris, UE, Turki, Israel dan aliansi lain dalam NATO menyerang aliansi Rusia, China, Pakistan, Afghanistan, Irak, Iran, Suriah, Kuba, Korut dan beberapa negara Amerika latin dan Selatan.
Diawali serangan misil AS terhadap Rusia berhasil menembus pertahanan anti rudal milik Rusia lalu menghujam Moskow dan kota-kota besar lainnya. Meski sedikit terlambat Rusia mengerahkan ribuan rudal balistik pemusnah masalnya ke AS, Eropa Timiur dan Barat.
Eropa barat dan timur pun menyerang Rusia dengan ribuan rudal maut ke wilayah Rusia dan China. Seperti telihat pada gambar ilustrasi, terjadi tabrakan rudal di angkasa dalam jumlah yang banyak sehingga menimbulkan kobaran api dan peningkatan ekstrim suhu panas dibumi.
China, Iran, Irak, Asia Selatan dan Asia Timur serta sejumlah negaara Arab dan Turki tak beda jauh nasibnya. Daratan negara tersebut gosong alias kering kerontang meninggalkan peradaban ummat manusia mundur ratusan tahun kembali lagi ke masa silam.
Meski sebagian bumi mengalami kekeringan, skenario yang terakhir ini (seknario 3) tidak menyisakan pemenang sejati selain berdrinya negara-negara berdasarkan bangsa benua, misalnya negara-negara persatuan Afrika, negara-negara persatuan Eropa, negara-negara Federasi Amerika Utara, neegara-negara South Asia - Pasific Union (termasuk Indonesia dan Australia didalamnya) dan persatuan negara-negara di Asia Barat atau Asia Barat Union serta Israel yang justru makin besar menyatukan seluruh wilayah Arab dalam the Great Israel.
Mungkin inilah cita-cita tertinggi ambisi The New World Order. Hadirnya Israel raya yang menguasai jazirah Arab adalah titik tertinggi proses pertikaian dan permusuhan ummat manusia di seluruh penjuru dunia yang sedang tejadi pada saat ini membentuk benih permusuhan yang sekaligus akan mengakhir era modern ummat manusia.
Bisa saja ada yang menilai ini adalah sebuah analisa anti semit, anti Yahudi, anti Israel dan pernyataan lain sejenis dengan itu, Bukan itu sama sekali yang melatar belakangi tulisan ini.
Analisa di atas sudah umum hadir di berbagai media oleh para analis berbagai dunia yang menganalisa dan memprediksi jalannya PD 3. Selain itu, analisa ini untuk meyampaikan sebuah pesan tentang kehancuran peradaban ummat manusia di masa yang akan terjadi apabila PD3 tidak dapat dielakkan.
Maka dari itu selayaknya semua negara meyadari hal ini. Jika mengacu pada perkiraan seorang peramal terkenal yang telah banyak membuktikan hasil ramalan masa lalunya (terjadi pada pada abad ke 21 atau masa kini). Salah satu ramalan jitu Nostradamus adalah peristiwa jatuhnya pesawat di New York atau peristiwa meledaknya WTC paa 11/9/2001 lalu yang telah diprediksi ratusan tahun lalu dalam karyanya sebagaimana diungkapkan di Sini.
Nostradamus telah memperingatkan PD3 yang terlihat aroma dan wujudnya pada saat ini kelihatannya memang telah datang mendekat. Pada abad ke 16 yang lalu peramal kenamaan Perancis ini (Michel de Nostredame yang populer sebagai Nostradamus) telah memprediksikan nasib dunia tahun demi tahun termasuk 2016 terjadnya PD 3 yang akan menewaskan hingga 6 milyar penduduk bumi (saat ini sekitar 7,4 miliar).
Hampir 500 tahun yang lalu peramal tersebut memprediksi lahirnya Israel raya setelah PD 3 adalah tanda-tanda yang hampir sesuai dengan ramalannya. Ada 10 prediksinya tentang 2016 yang dikupas dalam , beberapa 10 ramalannya tentang prediksi pada 2016 adalah : (1). Terjadinya fenomena alam yakni Gerhana yang unik. (2). Israel akan diserang dari berbagai sisi dan mendapat bantuan Barat. (3). Jatuhnya perekonomian AS. (4). Permainan "Catur" oleh Gedung Putih di Timur Tengah semakin dahsyat.
Mungkin itu adalah ilusi peramal jadi tak perlu dipercayai sepenuhnya atau tak perlu dipercayai sama sekali apalagi ramalan tersebut ditafsirkan berlebihan oleh berbagai pakar astrologi seperti menafsirkan bentuk atau rupa awan di langit.
Terlepas dari benar apa tidak ramalan tersebut dan dikaitkan dengan kondisi yang terlihat saat ini sesungguhnya kita sangat khwatir dengan peristiwa tersebut JIKA hal itu terjadi bukan?
Indonesia tidak menjadi arena pertempuran PD 3, akan tetapi potensi perang di perbatasan dengan negara lainnya serta dampak negatif terhadap bumi akibat PD3 di negara lain di tengah kelesuan ekonomi melanda dunia akan semakin berat mencapai tingkat kesejahteraan dan kemakmuran yang lebih baik. Meski demikian masih ada untungnya yakni menjadi negara yang duluan lebih maju pada masa penyembuhan dunia dari puing kehancuran. (Keutungan lainnya akibat depresi dunia dan kengerian akibat perang setidaknya mampu menghentikan rakusnya koruptor untuk sementara, hehehhee).
[caption caption="World War 3 is Coming - Shocking Predictions Coming True"]
Sejumlah negara yang disebut-sebut sebagai tempat paling aman jika PD3 pecah juga tidak menjamin kenyamanan sebagaimana diprediksikan karena depresi dunia akibat dampak perang pasti menyentuh seluruh dimensi tertuama dimensi ekonomi, apalagi tidak disokong oleh penyediaan sumber daya alam yang memadai terutama energi bahan bakar yang berlimpah.
Kemanakah tempat kita berlidung? Tidak ada tempat mencari perlindungan yang paling nyaman dan aman kecuali pada Tuhan yang Maha Kuasa. Mendoakan semoga mimpi buruk PD-3 tidak menjadi kenyataan juga termasuk berserah diri dan berlindung psda Nya.
Biarkan saja Henry Kissinger dan kroninya bermimpi menciptakan The New World Order dalam kekuasaan One World Government seperti disebut di atas.
Penulis sendiri berharap prediksi di atas TIDAK menjadi kenyataan. Melalui gambaran-gambaran mengerikan di atas bertujuan untuk mengingatkan melalui tulisan, agar hilang atau mundurnya peradaban ummat manusia dapat dihindari.
Nikmatnya hidup dalam serba terbatas sekalipun jauh lebih indah ketimbang melihat 6 miliar ummat manusia hilang seketika lalu meninggalkan bumi yang kering kerontang sedang sakit yang harus dirawat sampai ratusan tahun sesudahnya.
Salam Kompasiana
abanggeutayo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H