Mungkin itu adalah ilusi peramal jadi tak perlu dipercayai sepenuhnya atau tak perlu dipercayai sama sekali apalagi ramalan tersebut ditafsirkan berlebihan oleh berbagai pakar astrologi seperti menafsirkan bentuk atau rupa awan di langit.
Terlepas dari benar apa tidak ramalan tersebut dan dikaitkan dengan kondisi yang terlihat saat ini sesungguhnya kita sangat khwatir dengan peristiwa tersebut JIKA hal itu terjadi bukan?
Indonesia tidak menjadi arena pertempuran PD 3, akan tetapi potensi perang di perbatasan dengan negara lainnya serta dampak negatif terhadap bumi akibat PD3 di negara lain di tengah kelesuan ekonomi melanda dunia akan semakin berat mencapai tingkat kesejahteraan dan kemakmuran yang lebih baik. Meski demikian masih ada untungnya yakni menjadi negara yang duluan lebih maju pada masa penyembuhan dunia dari puing kehancuran. (Keutungan lainnya akibat depresi dunia dan kengerian akibat perang setidaknya mampu menghentikan rakusnya koruptor untuk sementara, hehehhee).
[caption caption="World War 3 is Coming - Shocking Predictions Coming True"]
Sejumlah negara yang disebut-sebut sebagai tempat paling aman jika PD3 pecah juga tidak menjamin kenyamanan sebagaimana diprediksikan karena depresi dunia akibat dampak perang pasti menyentuh seluruh dimensi tertuama dimensi ekonomi, apalagi tidak disokong oleh penyediaan sumber daya alam yang memadai terutama energi bahan bakar yang berlimpah.
Kemanakah tempat kita berlidung? Tidak ada tempat mencari perlindungan yang paling nyaman dan aman kecuali pada Tuhan yang Maha Kuasa. Mendoakan semoga mimpi buruk PD-3 tidak menjadi kenyataan juga termasuk berserah diri dan berlindung psda Nya.
Biarkan saja Henry Kissinger dan kroninya bermimpi menciptakan The New World Order dalam kekuasaan One World Government seperti disebut di atas.
Penulis sendiri berharap prediksi di atas TIDAK menjadi kenyataan. Melalui gambaran-gambaran mengerikan di atas bertujuan untuk mengingatkan melalui tulisan, agar hilang atau mundurnya peradaban ummat manusia dapat dihindari.
Nikmatnya hidup dalam serba terbatas sekalipun jauh lebih indah ketimbang melihat 6 miliar ummat manusia hilang seketika lalu meninggalkan bumi yang kering kerontang sedang sakit yang harus dirawat sampai ratusan tahun sesudahnya.
Salam Kompasiana
abanggeutayo