Tidak dipungkiri berbagai informasi memperlihatkan gambar salah satu penyerang begitu tenangnya berjalan hilir mudik sambil mengacungkan pisto yang diyakini rakitan. Tidak ada upaya polisi lalulintas disekiar lokasi menembak pelaku meski salah satu polisi telah ditembak bagian perut oleh seorang penyerang lainnya.
[caption caption="Teroris melaksanakan serangan dengan tenang menggunakan pistol (rakitan)"]
Yang menarik pada peristiwa ini adalah polisi lalulintas di sekitar lokasi seakan tidak percaya dengan peristiwa tersebut. Seperti terlihat pada gambar lumayan banyak polantas dan polisi wanita di sekitar itu melihat terpana terhadap pelaku tanpa melumpuhkannya padahal momentum sangat terbuka untuk melumpuhkan pelaku.
ISIS bertanggung jawab
Berbagai informasi menyebutkan ISIS terlibat pada aksi tesebut sebagaimana disampaikan oleh Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso beberap saat setelah peristiwa tesebut. Pernyataan itu bukan tanpa alasan sebab ISIS menyatakan bertanggung jawab atas peristiwa itu sebagaimana dikutip dari arrahmahnews dan theguardian. Dalam pernyataannya The Guardian bahkan menyebut korban jiwa menurus pernyataan ISIS mencapai 15 orang, bukan 7 orang sebagaimana dilansir berbagai media massa.
Hal senada di atas juga disampaikan juga oleh Kapolda Metro Jaya, "“Jaringan pelaku berhubungan dengan ISIS yang berpusat di Raqqa,” ujar Mayjen Tito karnavian.
Yang menarik dari sini adalah pernyataan Pangab TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo tidak ingin menyebutkan motif dan kelompok mana pelaku teror tersebut. "Biarkan Kepolisian yang menyampaikan. Soal ISIS tanya sama ISIS lah. Kalau ada kejadian semacam ini kita selalu siap, negara tidak boleh didikte oleh siapapun," katanya. Sumber : viva
Ada apa dibalik enggannya Pangab TNI berkomentar mungkin adalah hal yang menarik perhatian minimal menjadi tada tanya. Apakah hal itu berkaitan dengan warning Pangab TNI ketika memperingatkan potensi itu akan terjadi dan meminta kewaspadaan ditingkatkan menjadi siaga satu menjelang penutupan tahun 2015 lalu? Inilah yang menjadi tanda tanya besar.
Penyerang menggunakan dua mobil sport berplat dinas TNI atau Polri?
Berbagai informasi menyebutkan kesaksian warga yang melihat penyerang muncul di lokasi menggunakan dua kendaraan SUV bermerek terkenal berwarna hitam sebagaimana dilansir oleh kompas.com
Salah satu kendaraan tersebut -sebagaimana terlihat pada gambar- menggunakan nomor pelat dinas yang tidak diketahui apakah milik TNI atau Polri. Yang terlihat sebuah bintang di tengahnya. Belum terdapat informasi milik pejabat manakah nomor pelat yang digunakan pada kendaraan yang dipakai teroris saar menjalankan aksinya di sekitar dan depan Sarinah.