Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Turki Haramkan Udaranya untuk Rusia, Halal buat Nato

28 November 2015   03:00 Diperbarui: 6 Mei 2019   20:09 2552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak salah jika banyak analisa mengatakan Turki terlalu berlebihan dalam menghadapi Rusia meski dalam percaturan geopolitik di kawasan tesebut Turki merasa terganggu oleh hadirnya Rusia terutama sejak September 2015 lalu. Padahal di sisi lain Turki bergantung pada pasokan gas Rusia selama ini dimana 20% kebutuhan gas mereka disuplai dari Rusia. Sementara itu dalam bidang parawisata, sejumlah 3 juta orang Rusia berwisata ke Turki setiap tahunnya, menjadikan Rusia negara kedua terbesar kontribusinya bagi parawisata Turki.

Erdogan sampai kini bersikeras dengan pendiriannya dan tak mau meminta maaf pada Rusia, bahkan mengancam jika S-400 Rusia yang baru dipasang di Latakia Suriah menyerang pesawat tempur Turki maka Rusia harus siap menghadapi konsekwensi lebih lanjut.

Banyak pihak tak mengerti jalan politik pemerintah Turki sekarang ini. Saat banyak warga Turki melakukan demonstrasi anti beberapa kebijakan pemerintah dan meningkatnya sabotase dan teror oleh kelompok yang mereka sebutkan dilakukan ISIS bukannya menciptakan dukungan dengan negara lain yang memiliki kemampuan untuk membuat Turki hidup lebih damai dan tenang, melainkan menciptakan gesekan demi gesekan dengan sejumlah negara tanpa merasa perlu memperbaiki keamnanan dalam negeri yang semakin menegangkan warganya.

Dunia tentu tidak bermaksud menghakimi atau memvonis Turki hanya karena peristiwa hancurnya sebuah pesawat tempur militer Rusia. Akan tetapi dunia menilai sekaligus mengingatkan Turki agar pemerintahnya mengedepankan logika dalam mengaktualisasikan beberapa ambisinya yang lama terpendam belum terealisir, misalnya menjadi anggota Uni Eropa dan menjadi pimpinan di dewan keamanan PBB serta menjadi pilar terpenting dalam politik kawasan Timur Tengah.

Semoga Turki segera berbenah dan mampu menjadi negara yang disegani oleh kawan dan lawan karena memiliki pimpinan yang mengedepankan perdamaian untuk bangsa dan megaranya serta kawasan di sekitarnya.

Salam Kompasiana

abanggeutanyo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun