Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Turki Bikin Dunia Tahan Napas Sesaat

25 November 2015   12:24 Diperbarui: 25 November 2015   22:42 3547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption=""Jenis Su-24M yang tertembak jatuh F-16 Turki. Pesawat tertembak dan Korban pilot Su-24M. Sumber : Wikipedia, The Telegraph dan express""][/caption]

Tertembak jatuhnya pesawat tempur Uni Soviet (era pakta Warsawa) dalam pertempuran tunggal dogfihgt oleh pesawat tempur AS (Nato) pertama sekali terjadi pada 18 Nopember 1952 di masa perang dingin. Saat itu, 4 pesawat tempur Soviet yakni MIG-15 dijatuhkan oleh 4 pesawat tempur AS, F9F-2 Panther di sekitar perairan Vladiwostok, Rusia.

Peristiwa terkini adalah tertembak jatuhnya pesawat Rusia Su-24 M (Fencer istilah NATO) yang terjadi pada 24 Nopember 2015. Ini adalah korban pertama di pihak Rusia dalam kampanye serangan udara Rusia terahdap ISIS di Suriah. Penembaknya kini adalah pesawat tempur F-16 Turki (NATO) yang terjadi di sekitar perbatasan Suriah dengan Turki.

Peristiwa penembakan pesawat Rusia tersebut kini telah membuat dunia seketika terpana, seakan-akan menahan napas sementara tak mengira peristiwa yang diprediksi bakal membuat masalah lebih besar untuk keamanan dunia itu ternyata kini terjadi. Peristiwa itu benar-benar membuat dunia dan perang Suriah semakin menghangat. Banyak pihak menyebutkan peristiwa tersebut nyata-nyata menyulut Perang Dunia (PD) ke tiga.

Kedua pilot dikabarkan tewas, bahkan salah satunya ditembak oleh pemberontak Suriah saat masih melayang di angkasa dengan parasut hingga jatuh ke bumi dalam kondisi mengenaskan. Jahed Ahmad salah satu pemberontak dari brigade ke 10 di sektiar lokasi penemuan kedua pilot mengatakan mereka menembakinya saat menyelamatkan diri dengan parasut.

[caption caption="Sumber : http://www.startribune.com/the-latest-rebel-video-purports-to-show-russian-pilot"]

[/caption]

Sebuah helikopter Mi-8 yang ditugaskan mencari dan menyelamatkan pilot saat peristiwa baru terjadi juga ditembaki oleh pemberontak sehingga operasi penyelamatan tersebut dapat digagalkan oleh pemberontak sebut sumber salah satu pejabat militer Rusia.

Otoritas Turki menyebutkan penembakan tersebut dilakukan setelah memberi peringatan hingga 10 kali dalam durasi dua menit di atas langit Yayladagi-Hatay region dekat perbatasan Suriah. Turki mengecam sejumlah serangan Rusia yang menyebutkan ISIS berada di dalam wilayahnya.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan penembkan tersebut sesuai dengan aturan negara melindungi ruang udara Turki dan tidak berarti (hal ini) merupakan permusuhan dengan Rusia. Turki telah berusaha mengindari peristiwa tersebut berkali-kali, "

Dari Washington, Presiden AS, Obama memberi dukungan moral pada Turki bahwa tidak ada alasan pesawat tempur Rusia masuk wilayah udara  Turki karena tidak ada ISIS beroperasi di sana. Obama juga menelpon Erdogan mengingatkan pentingnya Turki membela dan mempertahankan kehormatan wilayahnya seraya meminta menurunkan tensi eskalasinya dengan Rusia.

Juru bicara militer koalisi AS  dalam kampanye anti ISIS, Kolonel Steven Warren mengatakan mestinya pesawat menghindari zona penyangga yang dibuat Turki yakni 12 mil dari perbatasan Suriah. "Tindakan pesawat Rusia itu ceorboh, sembrono, tidak bertanggung jawab dan tidak perduli,"seraya mengingatkan peringatan hingga 10 kali mencerminkan ketidak pedulian tersebut. Ia juga mengingatkan tentang pentingnya menyetujui stadard dan norma penerbangan dalam protokol Internasional. 

Vladimir Putin, Persiden Rusia tentu menanggapi peristiwa itu dengan nada sangat marah dan emosional. Peristiwa tersebut sangat seirus melukai hubungan dan mengingatkan Turki agar siap menghadapi konsekwensinya.

Jarak posisi pesawat pada saat peristiwa ada yang menyebutkan 1 km ada juga yang menyebutkan 4 kilometer dari perbatasan zona penyangga Turki.

Marahnya Rusia bukan tidak beralasan sampai mengibaratkan Turki sebagai pengkhianat dalam kampanye anti ISIS. Selain itu menurut beberapa media menyampaikan bukti bahwa posisi pesawat Rusia pada saat itu tidak berada dalam wilayah Turki. Salah satunya seperti disampaikan oleh The Jerusalem Post menyatakan posisi pesawat tersebut pada jarak 1 km dari zona penyangga.

Mengenai posisi pesawat Rusia yang disebut melanggar wilayah Turki Putin menyatakan berjarak 4 kilometer. "Kami menerima bacokan dari belakang saat sedang menumpas terorisme dan Pesawat itu terbang sekitar 4 kilometer dari perbatasan dan pilot pesawat tidak mengancam Turki, katanya." (Sumber: en.people.25/11/2015.)

Menanggapi sinyal Rusia tersebut, Turki meminta kepada 27 negara yang tergabung dalam NATO bertemu di Brusel secepatnya untuk menyikapi peristiwa penembakan tersebut sekaligus menyatukan sikap yang seperti apa nantinya akan diterapkan Nato dalam menyikapi potensi sikap Rusia terhadap Turki setelah peristiwa tersebut.

Peristiwa hancurnya sebuah pesawat tempur Rusia dalam konflik Suriah tentu tidak sebanding dengan harga sebuah dunia jika harus hancur akibat dilanda perang dunia (PD) ke tiga. Akan tetapi keberanian Turki menyulut eskalasi di kawasan Suriah menjadi lebih panas telah membuat dunia terpana, rasanya menahan napasnya seketika seolah tak percaya ulah manusia ingin menghancurkannya.

Banyak analisa yang menyebutkan betapa dunia terperangah oleh aksi bela diri atau bela negara yang diterapkan Turki tersebut. sehinggga beberapa analisa menyebutkan kondisi ini berpotensi ke arah terjadinya PD-3 makin terbuka lebar.

Dalam sebuah tulisannya terkini dailymail. menuliskan peranan Turki sebagai anggota NATO yang sedang berjuang menjadi bagian dari Uni Eropa (UE) terikat dengan kesepakatan perjanjian pertahanan bersama yakni akan membela setiap negara anggotanya yang terlibat pertempuran dengan negara lain terutama dalam mempertahankan diri. Sementara di sisi lain Rusia yang merasa dikhianati bahkan ditampar wajahnya berpotensi tidak akan tinggal dengan diam dengan aksi tersebut sehingga mengancam pertikaian di kawasan tersebut akan menyeret dua kekuatan dunia saling berhadapan.

Ancaman paling minimal Rusia terhadap Turki saat ini adalah penghentian pasokan gas ke Ankara. Sebagaimana diketahui pasokan gas Rusia ke Turki mencakup 20% dari total kebutuhan gas Turki setiap tahunnya. Sementara itu wisatawan Rusia yang berkunjung merupakan uruatan ke dua terbanyak setelah dari Timur Tengah.

Akankah ada balasan dari Rusia terhadap Turki, belum ada yang tahu dan kita berharap tidak akan terjadi, sebab jika itu terjadi hal itu sama artinya menyiapkan kue PD-3 yang  sedang dimasak dan sebentar lagi akan dinikmati oleh negara yang terlibat di dalamnya, bukan?

Kita hanya bisa berharap operasi penumpasan terorisme ini dilaksanakan penuh tanggung jawab, terbuka, konsekwen dan terkoordinasi agar tidak semakin tenggelam di dalamnya atau bahkan menimbulkan pertumpahan darah sesama penumpas terorisme itu sendiri. Ironisnya rakyat yang tidak terlibat apa-apa di dalamnya justru yang merasakan sengsara akibat beberapa Gajah yang bertikai jutaan Semut yang porak-poranda.

Salam Kompasiana

abanggeutanyo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun