Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Politik

Rusia yang Mengamuk, Perancis Diamuk ISIS

15 November 2015   03:48 Diperbarui: 29 Maret 2020   02:55 3111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam penuh horor Paris yang terjadi pada Jumat mulai pukul 21.17 waktu setempat di enam lokasi terpisah kota Paris telah merenggut nyawa orang -orang tak berdosa. Aneka informasi menyebut angka kematian yang berbeda, ada yang menyebutkan 120 orang, 140 hingga melebihi 153 orang. Seberapapun angkanya, peristiwa tersebut jelas menuai kecaman, kutukan bahkan semangat anti terorisme seluruh dunia semakin kuat.

Peristiwa kali ini merupakan serangan teroris paling buruk di Eropa setelah peristiwa bom bunuh diri di Madrid pada 2004 lalu yang menewaskan 180 orang. Bagi Perancis sendiri, horor 13 November adalah peristiwa ke dua pada 2015 setelah aksi terorisme menyerang kantor majalah mingguan satir, Charlie Hebdo pada 7 Januari 2015 yang menewaskan 12 orang dibeberapa lokasi terkait serangan, termasuk dua penyerang Said dan Cherif Kouachi yang terkait dengan al-Qeda Arabian Peninsula (AQAP).

Sekadar review untuk bahan analisa, marilah kita lihat kembali beberapa peristiwa penting di dalamnya saat delapan orang penebar horor yang dituding terkait jaringan ISIS benar-benar membuat Paris bagaikan kota penuh horor di enam lokasi yang berbeda antara pukul 21.17 hingga berakhir menjelang tengah malam pukul 1 dinihari (Sabtu, 14/11).

Di awali dari tempat berkumpulnya warga Paris yang sedang menikmati malam liburan akhir pekan sekitar the Place de la Republique. Seorang pria bersenjata mengeluarkan senjata laras panjang dan menembaki orang yang sedang berkumpul di sebuah bar Le Carillon. Pria bersenjata laras panjang tersebut kemudian menuju ke seberang jalan di Le Petit Cambodge (Little Cambodia). Belakangan diketahui aksi tersebut menewaskan 12 orang seketika dan melukai puluhan lainnya di kedua lokasi tersebut.

Pierre Montfort, seorang saksi mata yang tinggal di lokasi tersebut mengatakan suara letusan senjata diperkirakan sekitar 30 detik. Penyerang di kedua lokasi di atas berhasil kabur dengan sebuah kendaraan berpelat Belgia kata salah satu saksi mata.

Tak jauh dari lokasi tersebut, penyerang lain menembaki acara makan malam di La Casa Nostra restauran Italia. Saksi mata mengatakan seorang penyerang menggunakan senapan mesin menembakkan senjata ke lokasi tersebut dan melarikan diri menggunakan sepeda motor sejenis sekuter. Lima orang ditemukan tewas di lokasi ini.

Di Stadion Stade de France, sedikitnya terdengar tiga kali letusan bom pada pukul 21.17, 21.30 dan 21.57. Letusan pertama hampir bersamaan dengan berjalannya menit ke 20 pertandingan persahabatan Jerman dan Perancis. Sedikitnya 10 orang tewas pada ledakan di sekitar stadion nasional tersebut termasuk 3 penyerang bom bunuh diri tersebut. Salah satu penyerang menargetkan pintu J di salah satu ruas pintu stadion tersebut.

Beberapa menit kemudian, sekitar 21.50 dua penyerang lainnya menembaki orang di sebuah restoran the Rue de Charonne. Diperkirakan 18 orang tewas di lokasi tersebut dan penyerang berhasil melarikan diri.

Penyerangan berpindah ke Batacian Theater tempat berlangsungnya pertunjukan grup rock band asal California, AS yaitu The Eagle of Death Metal dihadapan 1500 penggemarnya. Menurut saksi mata, 4 penyerang mirip Asia Tengah menembaki kerumunan massa. Sedikitnya 80 orang dinyatakan tewas termasuk penyerang yang sempat menawan 20 orang sandera yang berhasil dibebaskan semuanya oleh pihak keamanan Perancis.

Perlu diketahui, lokasi Batacian Theater ini hanya terpaut ratusan meter saja dari kantor lama majalah mingguan Charlie Hebdo yang telah ditutup sejak 30 September 2015 lalu atau lebih sebulan yang lalu sebelum serangan terbaru di Paris tersebut. Jarak antara kantor Charlie Hebdo lama ke lokasi pertunjukan maut tersebut tak sampai 5 menit dengan kendaraan bermotor. (Lihat peta pada gambar berikut ini).

Seorang penyerang lainnya meledakkan dirinya di sebuah kawasan yang sama di Boulevard Voltaire sebelum mencapai sasaran yang belum diketahui kemana. Kawasan ini adalah lokasi paling padat di Perancis tempat berlangusngnya acara pertunjukan band dari AS tersebut di atas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun