Kedua warga Inggris itu adalah bagian dari 700 orang Inggris yang disebutkatelah n pemerintah Inggris berangkat "berjihad" ke Suriah dan Irak bergabung dengan IS atau afiliasinya. Dari 700 orang tersebut 200 orang telah kembali ke Inggris dan dipenjarakan termasuk ke dua mereka disebut di atas. Diantara 500 yang masih berada di Suriah dan Irak, diperkirakan 50 orang Inggris telah tewas akibat pertempuran. Sumber : bbc.18/9/2015
Meski kesepakatan kerjasama serangan udara Rusia dengan AS telah tercapai, Kanada pada hari ini (21/10) memutuskan untuk menarik jet tempur mereka dari kawasan Suriah dan Irak dengan alasan diplomatis. Kemungkinan besar Kanada telah mempelajari memo kerjasama AS-Rusia yang memberi ruang gerak leluasa pada Rusia untuk mengambil alih tugas secara pelan tapi pasti dalam kampanye global melawan ISIS di Suriah.
PM Kanada baru terpilih, Justin Trudeau menyatakan baru saja berbicara dengan Obama tentang rencana Kanada mengakhiri tugas jet tempur mereka yang seharusnya akan selesai pada Maret 2016. Akan tetapi beberapa pasukan khusus Kanada tetap berada di wilayah Kurdi Suriah untuk memberi pelatihan kepada YPK, katanya. Sumber : newindianexpress.21/10/2015
Menurut catatan The Syrian Observatory for Human Rights berbasis di London, sampai Selasa kemarin (20/10) serangan udara Rusia telah menewaskan 370 orang, termasuk 127 orang didalamnya adalah anak-anak dan wanita.
Di sisi lain, minggu lalu kelompok pejuang juga tak kalah ganas. Dua komandan (termasuk seorang berpangkat Mayor Jenderal) dari Iran's Revolutionary Guard Corps (IRGC) juga meregang nyawa. Kedua komandan elit tersebut tewas akibat dua pertempuran di tempat terpisah di Aleppo.
Kesal terus menjadi bula-bulanan Rusia, IS menawarkan hadiah USD15000 kepada anggotanya jika berhasil menembak jatuh atau menangkap pilot Rusia.
Kelihatannya Turki tertarik bermain di balik layar dengan trik dan tidak kehilangan idea untuk "melahirkan" dan membentuk pejuang baru. Turki mengirim pesan pada Rusia harus siap menghadapi risikonya cepat ataupun lambat.
Salam Kompasiana
abanggeutanyo
Gambar :Milisi Nusra Front saat mengontrol daerah Ariha dari SAA. Photo 28 Mei 2015. (Photo: Reuters)