Kelompok lanjut usia (lansia) menurut ahli kesehatan masyarakat dikelompokkan dalam 2 (dua) jenjang, yaitu Lansia Awal (46-55 tahun); Lansia Akhir (56-65 tahun). Di atas usia lansia itu disebut "Manula" atau manusia usia lanjut yakni 66 tahun ke atas.
Ada yang kurang setuju usia 46-55 tahun disebut "Lansia" karena kenyataannya secara fisik, biologis dan psikologis usia ini sedang berapi-api mencapai puncak kejayaan dalam karier atau apapun. Oleh karenanya, pada tulisan ini kita ambil saja garis tengahnya, yang dimaksud dengan Lansia pada tulisan ini adalah yang berusia 56-65 ke atas.
Dari sebuah data yang diterbitkan oleh CIA Factbook berisi aneka informasi geografis, geologis dan antropologis sebuah negara yang disadur oleh theodora.com kita melihat aneka informasi, termasuk jumlah penduduk Indonesia 2014 dan beberapa informasi lainnya berkaitan dengan kependudukan.
Gambar gratik di bawah ini memperlihatkan kelompok lanjut usia (56-65) serta kelompok manula Indonesia ternyata di dominasi oleh wanita. Ibu kita, nenek kita atau mbah kita ternyata memiliki usia lebih panjang dari ayah, atau kakek atau mbah akung kita.
Grafik sebelah ini memperlihatkan kelompok usia penduduk Indonesia (Revisi per 22/6/ 2014).
Usia 50-54 posisinya hampir sama antara Laki-laki dan Wanita.
Usia 55-64 tahun lebih banyak wanita. (Pria 8.879.503 orang dan Wanita 10.164.470 orang).
Usia 65-69 tahun lebih banyak wanita. (Pria 7.038.904 orang, Wanita 9.090.066 orang).
Kelompok usia tersebut berjumlah 6% dari total penduduk Indonesia yang disebut dalam laporan tersebut pada 22 Juni 2014 mencapai 253,6 juta jiwa dari seluruh kelompok usia. Sumber : http://www.theodora.com
Secara garis besar kondisi dan fakta di atas menandakan bahwa kelompok Lansia dan Manula lebih banyak didominasi oleh wanita termasuk (mungkin didalamnya) orang tua kita yang sudah sepuh.
Apakah benar wanita lanjut usia kita lebih punya daya tahan ketimbang pria? Kelihatannya benar sekali. Ada beberapa faktor yang menyebabkan wanita lebih punya daya tahan hidup ketimbang pria. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
- Bayi perempuan lebih tangguh terhadap infeksi dari bayi lelaki. Mungkin itu sebabnya bayi perempuan tadi mampu mencapai usia di atas 100 tahun melebihi kemampuan usia rata-rata bayi laki-laki mencapai usia lanjut tersebut.
- Jantung wanita ternyata lebih kuat dari pria pada umumnya. Hal ini karena hormon estrogen mampu melindungi arteri bekerja lebih fleksibel.
- Wanita lebih mudah beradaptasi dengan lingkungannya ketimbang pria sehingga menurunkan kadar stres lebih baik dari pria.
- Tingkat kesabaran wanita umumnya lebih baik dari pria sehingga wanita lebih nyaman perasaannya ketimbang pria. Harga sembako kian mencekik leher pun pada umumnya wanita lebih tenang menghadapinya ketimbang pria.
- Secara biologis ternyata dalam tubuh wanita memiliki sel-sel yang lebih baik dari pria. Kemampuan sel-sel memperbaiki diri dalam tubuh wanita ternyata lebih baik dari pria. Aplagi pria perokok akan lebih cepat rusak sel-selnya ketimbang pria tidak merokok.
- Ibarat kendaraan, kemampuan wanita memperawat dirinya lebih baik dari pria. Jadi jangan heran beberapa nenek kita tetap terlihat cantik dan bersih meski telah berusia tua.
Ke enam hal di atas (atau mungkin lebih banyak lagi menurut pembaca budiman, seilahkan ditambahkan) menyebabkan wanita Indonesia ternyata lebih enjoy hidupnya ketimbang pria. Mereka mampu menahan seberapapun getirnya hidup dibanding pria pada umumnya.
Tidak diketahui secara pasti apa dan bagaimana kondisi wanita lanjut usia di negeri lainnya apakah lebih baik dari wanita kita atau sama atau bahkan lebih rendah dari kemampuan bertahan hidup wanita Indonesia. Yang jelas kita dapat melihat beberapa informasi lainnya dari data tersebut berikut ini :
- Kasus kematian setiap 1000 bayi laki-laki mencapai 29,45 kali ketimbang bayi perempuan. [caption id="attachment_384266" align="alignright" width="299" caption="Wanita Lansia Indonesia Lebih Kuat Dari Lansia Manapun"]
1431975481399745545
- Ekspektasi hidup wanita Indonesia rata-rata mencapai hampir 75 tahun ketimbang pria 69,6 tahun.
- Pada kelompok usia menengah, usia wanita juga lebih baik dari pria
Benarkah wanita lanjut usia kita lebih baik dari pria? Faktanya memang seperti itu karena dalam catatan rekor usia tertinggi di tanah air saat ini juga dipegang oleh nenek kita, Anami. Usianya mencapai 140 tahun pada Mei 2015 ini.
Mau tahu apa rahasia mbah buyut kita yang masih hidup warga Kampung Bungur Sarang, Cisarua , Kecamatan Tegalwaru, Purwakarta ini untuk kenang-kenangan bagi kita semua. Beliau ingatkan sederhana saja, "Makan tepat waktu, Makan jangan yang dilarang (agama) utamakan sayur dan Jangan stes..." Mudah sekali bukan?
Nenek Anami pun mengalahkan rekor usia nenek kita di negeri lain yang masih hidup seperti Susannah Mushat Jones dari New York yang kini berusia 115 tahun.
Lalu di seberang lain ada nenek Emma Morano dari Italia yang kini juga bertahan hidup pada usia 115 tahun. Resepnya: Tidur yang cukup sebelum jam 7 malam dan bangun jam 6 pagi (11 jam sehari).
Di seberang sana ada nenek Leandra Becerra Lumberras dari Meksiko. Usianya kini mencapai 127 tahun. Resepnya pun jitu yaitu, mengatur pola makan dan tidur yang sehat.
Jika benar nenek kita (Anami) kini diprediksi berusia 140 tahun bisa jadi memang wanita lanjut usia kita memang yang terbaik di dunia daya tahannya.Secara fisiologis ia masih normal masih kuat ingatannya misalnya mengaku menikah sampai empat kali dan memperkenalkan anaknya ketiganya berusia 70 tahun dan cucunya 50 tahun kepada Bupati Purwakarta, Jabar pada 12 Mei 2015 lalu.
Nenek Anami tidak saja mendapat berkah umur panjang dari Tuhan yang Maha Kuasa tapi juga berkesempatan memenangkan hadiah dari Dimitry Kaminskiy, milioner dari Moldova yang menyumbangkan hartanya dalam sayembara nenek tertua dunia dengan total hadiah US $ 1 juta alias 1,3 triliun 13 miliar rupiah. Sumber Daily Mail (http://www.dailymail.co.uk).
Jadi tak salah kita belajar pada sesepuh kita di atas, siapa tahu kita bisa juga mencapai usia tersebut dalam keadaan sehat wal afiat, dapat hadiah lebih besar lagi, hehehehhe..
Mohon maaf jika dalam penulisan ini kurang sempurna karena penulis bukan ahli bidang ilmu kesehatan. Jika ada yang salah dalam menyebut beberapa istilah pada tulisan ini mohon diluruskan. Semoga bermanfaat
Salam Kompasiana
abanggeutanyo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H