Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Analisa Hubungan Indonesia-Australia dari Kicauan Dubes Paul Grigson

29 April 2015   04:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:34 1415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14302571151437075718

Pada 15 November 2014, ia meretwit gambar-gambar kunjungan Presiden Jokowi dan Ibu Ariane saat mengunjungi panangkaran Koala di Brisbane dengan kalimat bersabahat "Foto-foto Ibu Negara saat mengunjungi penangkaran Koala di Brisbane Australia."

Pada 28 September 2014, berkunjung ke sejumlah Masjid termasuk kekagumannya pada Masjid Baiturrahman di Banda Aceh. Terlontar kalimat kagumnya pada akun Twitter-nya, "It is Great," melalui kicauannya pada 30 September 2014 tentang kunjungannya ke Banda Aceh dua hari sebelumnya pada 28/9/2014. Suatu kehormatan bertemu Dr Zaini Abdullah, Gubernur Aceh, dan menerima gambar Mesjid Raya Baiturrahman.

Pada 21 Oktober 2014. Dengan antusias Paul Grigson mengirimkan ucapan selamat atas pelantikan Jokowi sebagai Presiden RI. Dalam akunnya Paul menulis "Selamat #PresidenJokowi atas nama Perdana Menteri Tony Abbott dan rakyat Australia. GM."

Pada 16 Oktober 2014, ikut serta memperingati tenggelamnya fregat Australia di Selat Sunda pada PD-2. Ia menulis Indonesia, Aust & AS pd peringatan tenggelamnya HMAS Perth 1 & USS Houston dlm Pertempuran Selat Sunda @TNI_AL

Kicauan Paul Grigson terkini menjelang eksekusi Duo Bali Nine.

Saat topik eksekusi Duo Bali Nine semakin menghangat, Bapak Dubes berkicau lagi. Kali ini lihatlah betapa enjoy-nya Grigson melalui catatan berikut:


  • Pada 1 April 2015. Grigson menulis, "Tetangga itu seperti saudara, kata @Pak_JK ketika menerima @DubesAustralia Paul Grigson http://wapresri.go.id/index/preview/berita/25120 ..."  Mengutip pesan Jusuf Kalla ketika ia bertemu dengan JK pada sebuah acara kunjungan persahabatan.
  • Pada 6 April 2015 saja kicauannya mengajak pengikutnya sebanyak orang mendengarkan sebuah lagu. Ia menulis, "Dengarkan lagu 'You've Got Something' dr @thejunglegiants #GDayMateJKT."
  • Pada 21 April 2015, mencicipi empek-empek pada salah satu acara di Jakarta. "Jadwal #ACTjkt2015 hari ini di @GrandIndo LEVEL 5 West Mall: ngobrol ttg foto makanan,kopi,bisnis impor makanan dg alumni Australia."
  • Pada 23 April 2015. Jadwal #ACTjkt2015 hari ini di @GrandIndo LEVEL 5 West Mall: ngobrol ttg foto makanan,kopi,bisnis impor makanan dg alumni Australia.
  • Pada 24April 2015, mengundang calon penerima bantuan Hibah kecil dari Austrlia. Ia menulis: Mengundang pemohon dr Indonesia & Australia ajukan usulan proyek utk Program Hibah Kecil! Info lbh lanjut http://bit.ly/1DqdAOs
  • Pada 25 April 2015, mengingatkan pengikutnya menghadiri demo masak oleh salah satu pakar terkenal kuliner Indonesia. Pakar kuliner Ind @williamwwongso menampilkan demo masak hari ini #ACTjkt2015 di @GrandIndo LEVEL 5 West Mall jam 1.15 siang

Lihatlah di atas, tidak ada kicauan Grigson yang membuat dia atau kita menjadi sangat gelisah. Kicauan terakhir Grigson pada 26 April lalu masih tenang-tenang saja, hanya mengenai demo masak oleh juru masak anak-anak. It's #ACTjkt2015 last day! Let's join the kids cooking demo by Little Chef Wonder at 11 am @GrandIndo LEVEL 5 West Mall.

Atas analisa pada catatan kicauan Paul Grigson di atas  kelihatannya memperlihatkan Grigson  memang  sangat dewasa dalam menyikapi sikap Indonesia dalam isu hukuman mati Bali Nine memang sangat beralasan. Kematangan seorang Grigson karena pengalamannya sebagai salah satu diplomat berpengalaman di berbagai negara Asia membuatnya mampu memahami betul bagaimana berinteraksi dengan penduduk dan wilayah tempat ia berpijak berdiri, tidur, makan dan segala-galanya di tempat ia ditugaskan oleh negaranya.

Grigson adalah sarjana psikologi dan ahli dalam ilmu komunikasi, berpengalaman dalam bidang keuangan dan paling terkenal sebagai kepala negosiasi dan kepala pengawas perjanjian Bouganville  (North Salomon) pada tahun 2000 yang lalu.

Mengapa Grigson lebih enjoy menikmati hari-harinya di Indonesia. Apakah Grigson tidak berempati atau mati rasa terhadap beban (acting) pemerintahnya menghadapi persoalan super berat Duo Bali Nine mereka?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun