Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Analisa Hubungan Indonesia-Australia dari Kicauan Dubes Paul Grigson

29 April 2015   04:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:34 1415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_380704" align="aligncenter" width="608" caption="Sumber : https://pbs.twimg.com/media/CAit-QZVAAAAW_w.jpg:large"][/caption]

Menurut informasi dailymail beberapa jam lalu, Duo Bali Nine Andrew Chan dan teman sehidup sematinya Myuran Sukumaran telah dieksekusi oleh 12 penembak pada pukul 12.25 WIB bersama 6 tahanan lainnya di sebuah lokasi hutan Pulau Nusakambangan. Sumber: http://www.dailymail.co.uk

Menlu Australia Julia Bishop tak mampu lagi mengendalikan emosinya karena hampir putus asa dan menyampaikan rasa sedih luar biasa kepada keluarga kedua terpidana eksekusi mati warganya. Sejumlah konsekuensi akan dihadapi Indonesia kerap tersembur dari lontaran kata-katanya dalam berbagai pertemuan menyikapi sikap pemerintahannya terhadap Indonesia apabila menjalankan eksekusi mati pada dua warga negaranya.

Salah satu pejabat Australia yang paling sibuk di Indonesia sesungguhnya adalah Dubes Paul Grigson yang baru bertugas sejak 15 Maret 2014 lalu di Jakarta. Akan tetapi sikapnya sangat kontras dengan apa yang diperlihatkan oleh big boss-nya di Canberra.

Meski bukan berarti dia tidak mempunyai perasaan yang sama tentang keprihatinan mendalam atas tewasnya dua warga Australia dalam hukuman mati yang di negaranya sudah tidak berlaku lagi, bukan berarti Mr Grigson tidak peka atau hilang naluri kemanusiaan terhadap warganya. Bukan itu..!

Lihatlah ketenangan Grigson pada sejumlah kicauan Paul dalam akunnya Paul Grigson @DubesAustralia. Terlihat betapa tenang dan santainya ia tunjukkan kedewasaan dan kenegarawannya serta profesional di bidangnya sebagai Dubes di negeri orang.

Entah akun itu dikelola oleh staf khususnya di kedutaan ataukah ia sendiri yang berbalas kicauan yang jelas akun resmi tersebut telah berkicau sejak 25 September 2014 itu telah berkicau sebanyak 5.638 kali per 26 April 2015 atau sekitar 2 hari yang lalu dari saat tulisan ini dibuat  yang sengaja penulis kutip pada bagian tertentu saja dari sumber berikut ini: https://twitter.com/dubesaustralia

Kiacaun Awal Paul Grigson

Kicauan pertama Mr Grigson yang tinggi besar tapi sangat ramah terhadap warga Indonesia di mana pun berada adalah kegembiraannya atas kehadiran kelompok musik perkusi Australia dalam sebuah festival musik di Jakarta pada 25 September 2014. Ia menulis "Aust percussion group @speakpercussion performing 'Circuit'  @Salihara Festival Jakarta. New music and hybrid art."

Setelah itu banyak ditemukan pertemuan penuh perhatian dan bersahabatnya pada Indonesia. Sorotan terpenting dalam pandangan penulis adalah aktivitas Mr Grigson  dalam beberapa bidang sebagai berikut:

Acara kunjungan ke berbagai universitas Indonesia; Pertemuan dengan mahasiswa perikanan Indonesia yang sedang belajar di Brisbane; Mendukung antikorupsi melalui forum Wanita Indonesia Australia antikorupsi; Pemberian aneka bantuan Australia kepada pelajar dan guru Indonesia; menghadiri acara militer dan sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun