Performa pangeran Bandar telah umum diketahui di KSA, misalnya tatkala ia memalsukan tahun kelahirannya. Selain itu tatkala masuk akademi angkatan udara KSA ia juga sempat diperdebatkan usianya, namun akhirnya bisa masuk dan sukes menjalani pendidikan dan latihan pada akademi bergengsi tersebut.
Pangeran Bandar juga terkenal memiliki kemampuan bernegosiasi yang amat baik. Tak heran kawan dan lawan pun bisa didekatinya dalam kondisi apapun. Untuk hal ini, kompasianer kita "kang Ragile" menurunkan tulisan bergizinya tentang sosok atraktif tersebut, di sini : pangeran-bandar-maestro-perang-dan-damai-modern-dari-saudi/
Melihat reputasinya yang cemerlang dalam dunia intelijen dan lobi khusus, ia pun dinobatkan sebagai Direktur Jendral Badan Intelijen Saudi mulai 19 Juli 2012 atau tepat sehari setelah peristiwa Volcano Damascus yang menewaskan kapala intelijen Suriah dan sejumlah petinggi lainnya.
Kuat dugaan yang santer terdengar dari beberapa media massa dan portal berita di dunia maya tentang sosok ini bahwa penunjukan pangeran Bandar sebagai kepala intelijen KSA erat kaitannya dengan program pembantaian massal terhadap petinggi militer Suriah adalah andil dan kerjasama yang rapi dan rahasia antara logistik CIA dengan sejumlah pasukan bayaran dari Yordania yang diketuai oleh pangeran Bandar. Keterkaitan ini disampaikan oleh salah satu situ berita Israel "Ibrani Mako" berbahasa Jewish dan sebuah situs berita lainnya, Voltairenet. (sumber : http://www.voltairenet.org/Syria-reportedly-eliminated-Bandar).
Peristiwa serangan bom bunuh diri yang diduga dilakukan oleh jaringan Suriah terhadap pangeran Bandar di markas besar inteleien Saudi yang memiliki sejumlah reputasi hebat dan luar biasa punya jaringan keamanan dengan berbagai kalangan itu terjadi hanya selang seminggu dari peristiwa di Damascus.
Pemerintah KSA sendiri hingga hari ini masih menutup rapat informasi tersebut, bahkan beberapa portal berita dunia yang sering menjadi acuan berita internasional pun seperti The NY Times, Herald Tribune, The Guardian, CNN dan lainnya tidak ditemukan konfirmasi berita yang beredar tentang nasib tragis pangeran Bandar tersebut.
Jika serangan balasan oleh jaringan Suriah ini benar-benar terjadi, ini artinya Arab Saudi sudah masuk secara terang-terangan dalam perangkap perang Suriah setelah Turki. Setelah itu masuklah Iran dengan terang-terangan dan di susul sejumlah negara Arab lainnya yang didominasi oleh kaum Sunni.
Sementara itu dari dataran tinggi Golan yang menjadi matanya Israel, sejumlah wisatawan Israel bahkan Menteri Pertahanan Ehud Barak dilaporkan menyaksikan pandangan mata langsung pertempuran di perbatasan terdekat di sekitar dataran tinggi Golan. (Sumber : Di sini).
Jadi sebenarnya siapa yang berpengaruh di tanah yang terus begolak dari masa ke masa itu dari jaman para nabi-nabi sejak dahulu kala?
Salam Kompasiana