Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Jakarta 'Menjerit' Siapa Perduli, Perlukah Bimbo Bernyanyi Lagi?

24 September 2010   17:12 Diperbarui: 23 April 2019   07:31 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Jika para seniman telah memprediksi bencana tersebut akan datang, tentu tidak berarti itu harus terjadi. Syair dalam bait-bait itu tentunya meminta kita agar segera memberi perhatian kepada alam dan lingkungan Jakarta. Kota ini tidak untuk "diperkosa" semena-mena dengan mengatas namakan kepentingan sosial, khalayak ramai,apalagi hanya untuk kepentingan komersial semata.

Para seniman saja telah memikirkan hal tersebut jauh-jauh hari (puluhan tahun lalu) mengapa kita yang hidup di kota Jakarta tidak sedikitpun khawatir dengan ancaman tersebut? Apakah karena hidupdi Jakarta begitu kerasnya sehingga yang penting adalah "biasa hidup" atau "bisa eksis" sehingga tak merasa perlu mengkhawatirkan hal tersebut?

Kita semua sudah hilang rasa takut sehingga ancaman apapun terasa biasa-biasa saja dan dianggap enteng-enteng saja, sehingga tidak merasa penting memperdulikan hal tersebut.?

Pemerintah daerah hanya memikirkan PAD saja sehingga apapun bentuk eksploitasi bumi dan tanah serta alam Jakarta seperti lepas kendali dan tidak memikirkan dampak atau resiko atas pemerkosaan yang vulgar terhadap Jakarta?

Jika saja Jakarta itu bisa menangis kita akan mendengarkan "jeritan" pilu hatinya. Ia akan mengatakan kepada kita seluruh penduduk Jakarta..." wahai warga ku,..tolong lah aku. Hentikan perlakuan yang membahayakan terhadap diri ku, karena sebentar lagi kita akan terjebak dalam bahaya jika tidaksegera hentikan pemerkosaan terhadap diri ku.."

Apakah ada yang mendengar..? Mudah-mudahan ada dan banyak yang mendengarkannya, sehingga sang BIMBO pun tak perlu mengingatkan kita lagi dengan membuat lagu yang meramalkan tahun 2015,atau 2030 atau 2050 akan terjadi malapetaka yang mengerikan itu..

Semoga Tuhan yang Maha Kuasa menjauhkan cobaan yang tidak sanggup kita lukiskan kengeriannya tersebut. Marilah kita rawat Jakarta dengan lebih jujur, serius dan mencintainya lebih nyata dan lebih baik, dari sekarang.

Salam Kompasiana

abang geutanyo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun