Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Jakarta 'Menjerit' Siapa Perduli, Perlukah Bimbo Bernyanyi Lagi?

24 September 2010   17:12 Diperbarui: 23 April 2019   07:31 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pernahkah Anda mendengar lagu yang dinyanyikan group Bimbo dengan judul "Jakarta Tahun 2000.? " Lagu itu -kalau tidak salah- diciptakan tahun 1985. Lagu itu menceritakan tentang sumpek dan padatnya Jakarta dengan perkiraan Jakarta anacaman amblas di tahun 2010. Lagu itu meminta kita harus memikirkan solusi dan penanganannya sejak dahulu.

Tahun 1985 saja para seniman -termasuk Bimbo- telah memikirkan dan memprediksikan Jakarta akan "tenggelam" tahun 2000. Walau perkiraan itu meleset, tapi tanda-tanda tenggelamnya Jakarta sudah mulai kelihatan.

Jakarta "tenggelam" dalam tanda kutip dapat diartikan sebagai tenggelamnya Jakarta dalam lautan manusia dan segudang persoalan sosial. Sedangkan dalam pengertian harfiah tenggelamnya Jakarta adalah akibat kerusakan alam dan bumi Jakarta yang dieksploitir secara ekstrim tanpa mempertimbangkan pelestarian alamnya secara serius dan jujur.

Beberapa Teori dan Dalil Perkiraan Jakarta Akan tenggelam

Akibatnya, kejadian demi kejadian alam pun mulai melanda Jakarta. Seiring dengan kejadian tersebut, mulailah beredar dalail-dalil dan teori-teori tentang prakiraan akan tenggelamnya Jakarta.  Banyak dalil dan data yang mendukung tentang kemungkinan tenggelamnya Jakarta. Cepat atau lambat hanya menunggu waktu saja. Berikut ini ada beberapa perkiraan kapan tenggelam Jakarta.

  1. Jakarta akan Tenggelam 6 Desember 2025? Ada yang mengatakan tahun 2030 dan ada yang mengatakan tahun 2050. Salah seorang Bloger Edison, komunitas Honda Tiger, menulis : Akibat pembangunan kota yang tidak tertata rapi dan daerah resapan air  digunakan untuk pembangunan akan menyebabkan ibukota Indonesia akan  tenggelam pada 6 Desember 2025. Tenggelamnya Jakarta pada tanggal tersebut berdasarkan siklus astronomikal 18.6 tahun. Pada saat itu, tinggi permukaan laut akan naik drastis sehingga bisa menenggelamkan Jakarta, kota berpenduduk 12 juta jiwa tersebut.
  2. Merujuk kepada hasil analisa ahli yang menyebutkan setiap tahun Jakarta mengalami penurunan tanah sekitar Jakarta Utara antara 23-26 cm, berarti tahun 2025 (15 tahun lagi) jika merujuk kepada rata-rata penurunan tanah sekitar 20cm saja per tahun, berarti tahun 2025 nanti Jakarta akan mengalami penurunan permukaan daratan di sekitar Jakarta Utara sebesar 20cmx 15= 300 cm. Artinya dalam waktu 15 tahun ke depan, permukaan Jakarta akan turun sedalam 3 meter..! Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi permukaan tanah turun 3 meter?.
  3. Mantan Menteri Lingkungan Hidup periode 2009-2001, Sonny A Keraf dalam tulisannya di Kompas.com (21 September 2010)  menyampaikan kajiannya sangat menarik mengenai hal di atas. Masalah tenggelamnya Jakarta ternyata telah mendapat kajian serius pakar tentang perkotaan dari seluruh dunia.Mantan Presiden Al Gore dalam buku dan filmnya berjudul An Inconvenient Truth telah menyimulasikan berbagai hasil studi ilmiah yang menyimpulkan bahwa banyak kota besar seperti New York, Shanghai, New Delhi, Jakarta, dan lainnya akan tenggelam terkena dampak kenaikan permukaan air laut. Kompas.com (21 September 201).
  4. Beberapa ahli dan media massa akhir-akhir lebih santer menyampaikan informasi bahwa Jakarta akan tenggelam tahun 2050. Meskipun masih lama dan lebih lama dari perkiraan yang lain, tapi apakah kita rela kalau Jakarta benar-benar tenggelam..?
  5. Bimbo jauh-jauh hari (sekitar 1985.??) telah mengingatkan kita, tapi apa daya Jakarta memang sudah teramat sesak dan kurang berwawasan lingkungan dalam pembangunannya.

Beberapa kajian mengenai Jakarta akan tenggelam sebeltulnya sudah disampaikan oleh GroupBimbo sekitar tahun 1985 (?)  melalui lagunya " Jakarta Tahun 2000". Sayang sekali lagu ini tidak saya temukan lagi lirik dan CD nya baik di youtube maupun mesin pencari lagu.

Beberapa bait nyanyian Grup Bimbo tersebut yang masih saya ingat adalah: "Jakarta akan tenggelam tahun 2000. DIpikirkan harus, tidak dipikirkan.. Jangan....." (Mohon dilengkapi lagu ini jika ada di antara rekan-rekan  pembaca budiman masih mengingatnya)

Alam telah memberi tanda-tanda  dan "pesan" melalui fenomena-fenomena alam kepada kita, antara lain, sering nya air pasang naik (rob) di sekitara Jakata Utara. Yang terakhir adalah amblasnya 100 meter permukaan jalan RE. Martadinata.

Apakah kita kita tega jika melihat Jakarta mengalami nasib seperti itu? Apakah akan terjadi penurunan tanah di beberapa lokasi lainnya? Sangat mengerikan sekali.bukan? Separah apapun kondisi Jakarta kita tentu berharap agar kejadian seperti di Jalan Martadinata itu tidak terjadi lagi.

Upaya Preventif Jakarta Dari Ancaman Alam

Upaya prefentif, merupakan upaya menjaga-jaga. Upaya ini jika dilaksanakan dengan sungguh-sungguh paling tidak akan memperlama terjadinya ancaman tersebut. Sedapat-dapatnya  akan leboh baik jika dapat terhindar dari ancaman tersebut. Beberapa solusi yang penting dipertimbangkan adalah sebagai berikut :

  1. Hentikan pembangunan dan ekploitasi pesisir pantai untuk kegiatan apapun.
  2. Membangun benteng sekitar pantai Tanjung Priok hingga ke Tangerang
  3. Hentikan pengeboran air secara masal
  4. Perbanyak daerah resapan air dengan membangun taman-taman di pinggiran Jakarta.
  5. Kurangi beban kota Jakarta dengan memasukkan "paku bumi"  atau tiang pancang secara massif.
  6. Setiap warga wajib tanami pohon di lingkungan sekitarnya. Dan saling menjaga jika ada yang menebang pohon sembarangan.
  7. Sampah plastik menghasilkan gas berbahaya ketika dibakar. Selain itu juga sulit dibusukkan oleh bumi sehingga rongga-rongga bumi Jakarta terlalu banyak sehingga memicu pergerakandan penurunan tanahnya.

Kesimpulan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun