Salah satu film yang paling dinanti para perempuan seluruh dunia saat ini adalah 'Sex and the City 2' diputar perdana di New York, Amerika Serikat, pada 24 Mei,lalu. Para bintang film tampil cantik dan elegan, seperti Sarah Jesica Parker, Kristin Davis, Kim Catrall, Cynthia Nixon dan Chris North, memperkenalkan film itu kepada masyarakat kota New York.
Film bergenre komedi romantis ini menyoroti kehidupan pemeran utama Carrie (Sarah Jesica Parker), Miranda, Cahrlotte dan Samantha bercerita tentang persahabatan khas 4 orang wanita sukses dan selalu kompak, saling menghibur dan tentang kehidupan mereka di kota Manhattan-New York serta perjalanan bersama sejauh 10.000 Km ke Abu Dhabi yang penuh dengan ceria.
Film yang tidak ada kaitannya dengan pronografi ini menceritakan tentang kisah-kisah indah 4 (empat) orang wanita yang selalu kompak, perjalanan karier dan persahabatan ini adalah wanita-wanita sukses "pekerja keras" yang hidup di kota-kota besar di Amerika Serikat.
Kehidupan di kota besar penuh dinamika, termasuk persoalan pekerjaan, masalah keluarga, cinta dan persahabatan ini dikemas sangat apik oleh Sutradar Michael Patrick King. Kemungkinan akan menjadi Box Office karena di Inggris pun film ini sangat diminati. Ke empat wanita yang merupakan representasi wanita modern ini tak henti-hentinya menyuguhkan gaun-gaun indah dan cantik hasil rancangan desainer ternama dunia.
Film ini tentu jauh beda dibanding video porno Ariel, Luna dan Tari. Film Sex and The City-2, memiliki seni tinggi dan cita rasa kelas dunia. Maka tak heran, jika para pemain dan bintang film Sex in The City-2 menerima pujian dan penghargaan setinggi langit dan dinantikan oleh wanita seluruh dunia, kebalikannya Video Porno "Trio Kwek-kwek erotik" hanya mendapat sambutan penuh cacian dan sindiran masyarakat (walau tentu ada saja yang pasti membela,bukan?)
Negara Ini walau penuh carut marut dan dihiasi oleh persoalan koruptor, masih ada yang dibanggakan, yakni tetap menjaga silaturahmi dan adab atau tatakrama. Sehebat apapun predikat seseorang dalam bekerja setiap hari, selalu pulang ke rumah dan menjadi manusia yang bersahaja dan normal kembali dalam lingkungan keluarganya. Tidak heran... ketika merebak isue porno aksi Ariel Peterpan dengan Luna Maya pada episode pertama orang-orang ribut dan heboh tidak karuan. Lebih runyam lagi, ketika espisiode ke 2 masuk, adegan dengan Cut Tari membuat orang-orang khususnya wanita merasa "tidak berarti" lagi..
Tindakan Walikota Bandung mencabut KTP Mr Ariel dan melarang pertunjukan (show) bagi "trio kwek-kwek erotik" tersebut di kota Bandung hingga waktu yang tidak ditetapkan (mungkin saja seumur hidup), patut kita beri acungan Jempol ke atas. Apakah akan ada pejabat Pemerintah Daerah lainnya yang siap mengikuti langkah Walikota Bandung., kita lihat saja nanti.
Hukuman: Disisihkan dari Masyarakat
Informasi terkini menyebutkan bahwa Ariel sudah mohon maaf, tapi apa daya nasi sudah jadi bubur..dan beberapa kontrak dengan produser atau dengan Event Organizer telah diputus secara sepihak. Jangan kira di dalam kelompok produser dan EO tadi tidak ada masyarakat madani yang menolak perilaku antek-antek bintang sex kelas teri ini. Kenapa kelas teri, karena tidak memiliki nilai dan seni yang universal yang harusnya dimiliki oleh artis terkenal.
Jika masyarakat seluruhnya atau paling tidak kelompok masyarakat madani ikut menolak keberadaan orang tersebut dalam lingkungannya seperti Walikota Bandung lakukan, kira-kira apa ada lagi yang bisa dilakukan oleh artis-artis lainnya?. Apakah akan ada yang kapok??
Sepertinya pasti tidak ada yang kapok atau jera. Karena masalah sex ini memang masalah kebutuhan dan seni atau selera. Tapi apapun bentuk seni, selera dan dan kebutuhannya tetap saja jangan sampai bertabrakan dengan nilai-nilai sosial, adat, budaya dan etika moral yang masih melekat dan berlaku pada masyarakat Indonesia yang madani pada umumnya.
Agama dan suku apapun pasti menentang keras cara pendidikan sex dalam masyarakat seperti model trio tadi.. Jadi kepada mereka pantas harus diberi hukuman, selain mencabut KTP-nya juga dikucikan dari masyarakat dan melarang pertunjukan di wilayah kekuasaan hukum pejabat pemerintah daerah yang masih perduli dan punya rasa tanggung jawab memelihara masyarakat yang madani di wilayahnya masing-masing.
Kalau sudah seperti ini,..apa kata orang kepada Trio tersebut nantinya..?..."kacian deh, lo..." Makanya kalau bikin film jangan yang begituan, buatlah yang mantap seperti Sex and The City-1 dan Sex and The City-2. Bukan Ariel Porno-1 dan Ariel Porno-2..he..he..he...
Salam abanggeutanyo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H