Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Kredit Mobil Bisa Negosiasi Capai Win-win Solution

4 Juli 2014   03:00 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:35 2610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14043878151590410043

Menjelang pensiun dari perusahaan tempat saya bekerja (15 Maret 2014) saya merencanakan lebih awal untuk mencari mobil pribadi untuk keperluan keluarga. Tepatnya pada awal Januari 2014 saya dan keluarga memutuskan membeli secara kredit jenis mobil ringan-ringan saja yang dapat mengakomodasi kebutuhan keluarga secara praktis saja dan sesuai dengan ruang garasi dan lokasi jalan tempat kami berteduh setelah pensiun.

Atas bantuan perusahaan tempat saya bekerja dalam berbagai bentuk uang jasa dan penghargaan serta menyesuaikan dengan kemampuan finansial yang ada memutuskan mengambil Honda Jazz matic (A/T) keluaran Desember tahun 2009 akhir. Saat itu pasarannya masih sekitar Rp 190 juta di kota tempat saya berteduh sekarang, di Banda Aceh.

Saya mengunjungi beberapa tempat penjualan mobil bekas di kota ini. Ternyata kondisi mobil yang saya harapkan TIDAK sesuai dengan harapan, hingga akhirnya saya menemukan salah satu showroom mobil bekas yang lebih baik dan saya menyampaikan rencana tersebut sesuai dengan persoalan dan kemampuan serta syarat tertentu.

Berdasarkan kemampuan ekonomis dan kebutuhan terhadap aneka kebutuhan pokok lainnya dalam mengisi masa pensiun saya meminta Honda Jazz AT/2009. Kemampuan ekonomi saya hanya mampu mengalokasikan DP sebesar 84 juta. Pertanyaannya adalah, apakah pihak Showroom mampu menyediakan kendaraan yang saya maksud seperti itu?

Jawabannya, pihak showroom dapat mengurus sisa kredit dengan bunga rendah, cicilan hanya Rp 2.506.000 per bulan selama 48 bulan. Apabila berkas telah lengkap maka agen kredit dari salah satu lembaga pemberi kredit (Pembiayaan) dari salah satu Bank Swasta akan mengurusnya sampai tuntas  Dijamin prosesnya hanya 3 hari saja.

Setelah meminta kepastian tentang jaminan kecepatan proses kredit tersebut saya menyetujui tawaran dari pihak showroom. Singkat cerita, pihak showroom mulai beraksi. Oleh karena di showroom juga tidak punya stok dan kondisi mobil yang lumayan maka dalam hitungan satu jam informasi menyebar ke sana-sini dalam jaringannya.

Saya pun diajak berkunjung ke rumah salah satu dosen PTN di kota ini. Sampai di sana saya diperkenalkan pada pemiliknya dan beberapa saat kemudian saya dibawa ke dalam garasinya yang dijejali 3 mobil, salah satunya Honda Jazz RS 2009 tersebut.

Setelah melihat beberapa titik tertentu yang paling krusial antara lain, suara mesin, panjang perjalanan speedometer, seal karet tempat letak pintu dan kaca, keaslian seluruh kaca, letak rangka mesin bagian atas dan sudut kiri kanan bodi dan catnya. Kesimpulannya, saya tertarik dengan mobil tersebut.

Kondisi mobil bercat hitam mulus, belum pernah tabrakan serius. Kaca-kaca masih orisinil semua. Daun pintu tidak baling. Ban radial velg 195/50/16, 605 mm yang masih baru (ban masih berbulu dan masih bergaris warna di tengah). Audionya sudah pakai power standard. Jok seluruhnya sudah berlapis kulit hitam bermotif merah disesuaikan dengan warna dinding pintu bagian dalam seluruhnya. Panel power window dan miror masih berfungsi semua. Kamera belakang terhubung ke layar audio sudah terhubung.

Saya diperkenankan melakukan test drive ditemani agen dari showroom tadi. Beberapa titik terpenting dalam test drive mendapat nilai positif kecuali satu saja tentang balancing rodanya yang memerlukan sedikit perbaikan.

Setelah itu saya langsung negosiasi harga. Setelah tawar-menawar disepakati harganya Rp 180 juta. Sesuai rencana yang disiapkan oleh pihak showroom saya dipertemukan dengan agen dari lembaga pembiayaan yang sengaja datang menemui saya.

Setelah bincang-bincang tentang gambaran harga kredit, suku bunga dan termin pembayaran, agen dari lembaga pembiayaan (Leasing) tadi meminta saya menyiapkan beberapa berkas adminstrasi.

Ada yang menarik dalam proses itu ternyata bisa tawar-menawar, yaitu:


  • Suku bunga ternyata dapat dipress (tekan) sedikit dari yang disampaikan awalnya sekian persen ternyata setelah dinegosiasi dapat diturunkan sekitar nol koma sekian persen lagi.
  • Berkas administrasi dijemput ke rumah.
  • Beberapa pengisian data pada formulir diisi sendiri oleh petugas tersebut.
  • Uang dari lembaga pembiayaan tersebut ditransfer ke rekening saya kemudian menyerahkan ke pemilik di hadapan petugas leasing dan pemilik showroom.
  • Mobil di-cover dengan asuransi TLO (All Risk*). Selama 6 bulan pemakaian mobil tersebut tidak pernah bermasalah dengan mesinnya. Dan pernah dua kali terjadi kecelakaan yang menyebabkan mobil tersebut terperosok ke dalam selokan sehingga rusak bamper kanan dan bagian depannya langsung diproses asuransi tanpa bertele-tele. Satu jam setelah laporan langsung diberi "tiket" ke salah satu bengkel yang ditunjuk. Setibanya di bengkel dimaksud, langsung diterima petugas bengkel dan tanpa merasa dipersulit klaim dicatat dan dalam waktu 5 hari selesai sudah pergantian beberapa sisi yang rusak dan pengecatan depan dan bagian samping seluruhnya. Cukup membayar Rp 200.000 saja tanpa fee tambahan dan aneka jasa lainnya.
  • Uniknya lagi, petugas Leasing masih bertegur sapa via BBM menanyakan apakah mobilnya ada kendala atau sekadar menanyakan apa kabar sekaligus menanyakan "apakah mobilnya mau dijual untuk tukar tambah dengan yang lebih baru," hehehehe...

Kini mobil tersebut menjadi tumpuan aktivitas kami mengantar anak-anak ke sekolah oleh istri saya dan keperluan belanja dan kebutuhan primer lainnya. Mobil tersebut sampai saat ini tidak pernah rewel (semoga tidak akan pernah rewel) mengingat mobil bekas tersebut telah terpakai hampir 4 tahun pada saat kami beli dalam kondisi apa adanya. Pernah beberapa orang menanyakan mobil tersebut dengan tawaran Rp 175 juta, tapi mengingat urusan jadi tambah maka mobil kesayangan ini tidak dilepas sampai saat ini.

Kondisi seperti ini saya kira sangat membantu para calon pembeli mobil secara kredit pada masa kompetisi penjualan mobil bekas harus bersaing ketat dengan hadirnya mobil baru lowcost yang kini banyak beredar dalam aneka jenis dari berbagai merek di tanah air.

Oleh karenanya perusahaan pembiayaan yang menawarkan kerja sama kreditmobil baru atau bekas, misalnya seperti di http://www.acc.co.id/ kiranya dapat lebih obyektif dan mempermudah syarat-syarat bagi calon konsumen sehingga tidak terkesan mempersulit atau meragukan bonafiditas dan kredibilitas calon konsumennya secara subyektif.

Selain banyak pengalaman menarik yang bersifat memudahkan calon pelanggan, ada juga ditemukan informasi yang mencuat ke permukaan media tentang sulitnya memperoleh kredit mobil karena alasan-alasan klise, misalnya akibat profesi seseorang yang dinilai tidak layak mendapat kredit karena dinilai kurang mampu membayar kredit secara tertib dan teratur nantinya, misalnya pengalaman yang dituliskan oleh rekan kita di Sini

Mendengarkan dan membantu persoalan calon konsumen jauh lebih baik karena akan menghasilkan kerja sama yang saling menguntungkan.

Demikian pengalaman saya mendapat perlakuan simpati dari beberapa mitra yang bersifat membantu dalam urusan mendapatkan mobil secara kredit. Kiranya pengalaman ini bermanfaat untuk pembaca budiman.

Salam kompasiana

abanggeutanyo

5 Juli 2014

*). Terimakasih koreksi rekan pembaca budiman. Yang benar All Risk. Mohon maaf saya tidak dapat membalas komentar di kolom komentar untuk rekan pembaca semuanya karena adanya kesalahan teknis. Demikian koreksi saya dan terimakasih banyak atas perhatian rekan semua..

Salam dan terimakasih abang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun