Setelah bincang-bincang tentang gambaran harga kredit, suku bunga dan termin pembayaran, agen dari lembaga pembiayaan (Leasing) tadi meminta saya menyiapkan beberapa berkas adminstrasi.
Ada yang menarik dalam proses itu ternyata bisa tawar-menawar, yaitu:
- Suku bunga ternyata dapat dipress (tekan) sedikit dari yang disampaikan awalnya sekian persen ternyata setelah dinegosiasi dapat diturunkan sekitar nol koma sekian persen lagi.
- Berkas administrasi dijemput ke rumah.
- Beberapa pengisian data pada formulir diisi sendiri oleh petugas tersebut.
- Uang dari lembaga pembiayaan tersebut ditransfer ke rekening saya kemudian menyerahkan ke pemilik di hadapan petugas leasing dan pemilik showroom.
- Mobil di-cover dengan asuransi TLO (All Risk*). Selama 6 bulan pemakaian mobil tersebut tidak pernah bermasalah dengan mesinnya. Dan pernah dua kali terjadi kecelakaan yang menyebabkan mobil tersebut terperosok ke dalam selokan sehingga rusak bamper kanan dan bagian depannya langsung diproses asuransi tanpa bertele-tele. Satu jam setelah laporan langsung diberi "tiket" ke salah satu bengkel yang ditunjuk. Setibanya di bengkel dimaksud, langsung diterima petugas bengkel dan tanpa merasa dipersulit klaim dicatat dan dalam waktu 5 hari selesai sudah pergantian beberapa sisi yang rusak dan pengecatan depan dan bagian samping seluruhnya. Cukup membayar Rp 200.000 saja tanpa fee tambahan dan aneka jasa lainnya.
- Uniknya lagi, petugas Leasing masih bertegur sapa via BBM menanyakan apakah mobilnya ada kendala atau sekadar menanyakan apa kabar sekaligus menanyakan "apakah mobilnya mau dijual untuk tukar tambah dengan yang lebih baru," hehehehe...
Kini mobil tersebut menjadi tumpuan aktivitas kami mengantar anak-anak ke sekolah oleh istri saya dan keperluan belanja dan kebutuhan primer lainnya. Mobil tersebut sampai saat ini tidak pernah rewel (semoga tidak akan pernah rewel) mengingat mobil bekas tersebut telah terpakai hampir 4 tahun pada saat kami beli dalam kondisi apa adanya. Pernah beberapa orang menanyakan mobil tersebut dengan tawaran Rp 175 juta, tapi mengingat urusan jadi tambah maka mobil kesayangan ini tidak dilepas sampai saat ini.
Kondisi seperti ini saya kira sangat membantu para calon pembeli mobil secara kredit pada masa kompetisi penjualan mobil bekas harus bersaing ketat dengan hadirnya mobil baru lowcost yang kini banyak beredar dalam aneka jenis dari berbagai merek di tanah air.
Oleh karenanya perusahaan pembiayaan yang menawarkan kerja sama kreditmobil baru atau bekas, misalnya seperti di http://www.acc.co.id/ kiranya dapat lebih obyektif dan mempermudah syarat-syarat bagi calon konsumen sehingga tidak terkesan mempersulit atau meragukan bonafiditas dan kredibilitas calon konsumennya secara subyektif.
Selain banyak pengalaman menarik yang bersifat memudahkan calon pelanggan, ada juga ditemukan informasi yang mencuat ke permukaan media tentang sulitnya memperoleh kredit mobil karena alasan-alasan klise, misalnya akibat profesi seseorang yang dinilai tidak layak mendapat kredit karena dinilai kurang mampu membayar kredit secara tertib dan teratur nantinya, misalnya pengalaman yang dituliskan oleh rekan kita di Sini
Mendengarkan dan membantu persoalan calon konsumen jauh lebih baik karena akan menghasilkan kerja sama yang saling menguntungkan.
Demikian pengalaman saya mendapat perlakuan simpati dari beberapa mitra yang bersifat membantu dalam urusan mendapatkan mobil secara kredit. Kiranya pengalaman ini bermanfaat untuk pembaca budiman.
Salam kompasiana
abanggeutanyo