Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Habis Yutong Terbitlah Zong Tong

6 September 2014   09:48 Diperbarui: 5 Januari 2021   15:22 1285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : g01.s.alicdn.com

Januari 2014 sedikit demi sedkit armada Tiongkok tiba di Jakarta dan sejak 15 Januari 2014 secara resmi dioperasikan. Tapi apa yang terjadi setelah itu? Pada 18 Februari 2014, Bus Gandeng merek Zong Tong rute Blok M- Kota hangus terbakar. Meski prosentasenya hanya 1 dari 30 unit (3%) produk Zong Tong yang dioperasikan untuk Transjakarta apa daya peristiwa itu menuai sorotan tajam publik karena dianggap -selama ini- Dishub tidak menerima masukan dari pihak terkait.

Pada Kamis, 28 Agustus 2014, giliran saudaranya yang terbkar. Transjakarta bermerek Yutong  terbakar. Kejadiannya begitu "unik" menurut DIrektur Utama PT Transportasi Jakarta. "Pasalnya, kebakaran tidak hanya terjadi di bagian mesin, tetapi juga bagian atap bus sebelah kiri,"kata Antonius NS Koasasih. Sumber : http://megapolitan.kompas.com

Sebelum pristiwa (28/8) tersebut, produk lokal (dalam negeri) Ino Bus buatan PT INKA juga tidak lepas dirundung masalah. Persoalannya lebih ringan yakni baut pengait gerbongnya patah. Lalu, akibat salah mekanisme dalam penarikan gerbong akhirnya 10 baut penyangga sambungannya patah semua dan berdampak patah gerbong gandengan.

Akibat peristiwa beruntun tersebut, Pemda DKI putar otak menyiasati kejadian demi kejadian yang mereka gambarkan bernuasnsa unik tersebut. Padahal sesungguhnya itu bukan unik, yang unik adalah mengapa mekanismenya tidak mempertimbangkan beberapa hal yang disebutkan pada tulisan di atas, termasuk pertimbangan BPPT dan publik yang berkompeten di bidang transportasi.

Kini, Yutong ditarik dan digantikan oleh lagi oleh Zong Tong yang telah membuat Vendor (Dishub DKI) ketar-ketir akibat terlalu optimis. Tidak adakah tim ahli yang mampu memastikan spesifikasi dan keaslian produkyang dikirim ke Indonesia tersebut sesuai dengan standard aslinya di China, misalnya? Jangan-jangan bus bekas rongsokan yang di upgrade kembali oleh pabrik tersebut, misalnya. 

Meski kita tidak berharap terjadi, apa jadinya jika peristiwa serupa terulang lagi, misalnya terjadi masalah kembali pada Zong Tong, apalagi yang ditukar? Yutong hadir kembali ataukah Tong-Tong lainnya (misal Tong Sampah atau Tong Rongsokan) yang menyangganya untuk sementara waktu sampai masa bakti bus-bus perkasa tapi ompong itu pensiun dengan sendirinya, terbungkus debu-debu dan teronggok menjadi besi karat?

 Salam Kompasiana 

abanggeutanyo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun