Rekor di atas kelihatannya sesuatu yang tidak lazim dilakukan oleh kepala negara atau pemerintahan manapun di seluruh dunia, termasuk rival utama negaranya, Vladimir Putin sekalipun.
Obama masih punya waktu mengutak-atik Hand Phone (HP) gadgetnya hanya untuk menerima pertemanan atau mengikuti temannya meski sedang sibuk sekalipun.Pada salah satu pidatonya pada 2009, Obama mengatakan tidak menggunakan twitter. Dari berbagai informasi menyebutkan akun twitter Obama sebenarnya dikelola oleh Badan Nasional Partai Demokrat.
Melihat pada grafik statistik twitter obama (@obama) yang diterbitkan oleh Twitter, pertemanan Obama meroket grafiknya. Periode 5 Nopember sampai 22 Nopember saja (17 hari) pengikut Obama bertambah satu juta akun. Di sisi lain, Obama mengikuti temannya hampir 1000 akun.
Jika diperdalam, 48% pengikut Obama justru berada di luar AS. Selain itu, dari total teman folloer Obama adalah wanita. Sebanyak 13% dari jumlah follower Obama adalah pria dewasa AS.
Apakah ini menandakan Obama tidak rela atau gerah (merasa) dikalahkan oleh Justin Bieber dan Katty Perry yang kesannya tidak ahlinya mengelola negara sekelas hingga ingin mengalahkan posisi mereka berdua?
Tentu bukan itu yang diinginkan Obama. Ternyata Obama menggunakan jejaring tersebut untuk bekerja, menyambung tali silaturahim dengan teman (warganya). Meski kadang menjadi subyek ocehan dan ledekan (akibat dinilai kontrovesial) Obama menggunakan jejarin twitternya untuk mempropagandakan rencana-rencana atau kebijakannya serta mensosialisasikan aturannya sehingga langsung kena ke warga.
Meski tidak 100% digunakan serius, Obama tidak menggunakan akun twitternya melulu untuk berhaha-hehe atau sendagurau dengan hal-hal remeh temeh yang tidak bermanfaat.
Tidak banyak pejabat kita di tanah air yang menggunakan jejaring sosial untuk menciptakan komunikasi dan tanya jawab langsung dan cepat dengan warganya (temannya). Mungkin itu sebabnya pejabat di tanah air kurang piawai dalam menjalankan visi dan misinya. Mungkin saja sering menggunakannya untuk hanya sekadar ber haha-hehe saja..
Dimanakah posisi dan rangking kita? Penting atau tidak posisi rangking tersebut, hal ini sepatutnya memberi contoh pelajaran bagi pejabat kita betapa peranan media jejaring sosial ternnyata memberi kekuatan yang amat dahsyat, membantu pemakainya untuk mencapai tujuan.
Salam Kompasiana
abanggeutanyo