Tidak jelas alasan dibalik penetapan tanggal tonggak tersebut pada tahun depan. Yang jelas penetapan itu TIDAK ada kaitannya dengan informasi yang dipancarkan oleh robot Philae yang berhasil menerobos daratan salah satu Asteroid di alam semesta bulan lalu.
Kemungkinan besar alasan di balik itu adalah akibat semakin masifnya Asteroid menyasar ke Bumi sebagaimana dilaporkan oleh NASA, dalam 20 tahun terakhir sebanyak 556 Asteroid seukuran mesin cuci berhasil menerobos perisai pertahanan Bumi (Atmosfir). Sumber : http://rt.com/news/206319-nasa-asteroids-hit-earth/
Meski potensi masuknya Asteroid yang membahayakan bumi atau dikenal dengan Potentially Hazardous Asteroids (PHA) bisa saja terjadi tapi ukurannya akan menjadi sangat kecil karena atmosfir sebagai perisai dan pertahanan Bumi secara otomatasi akan menarik benda tersebut ke bumi dengan kecepatan super cepat sehingga menimbulkan gesekan dan pembakaran yang mampu memperkecil obyek tersebut.
Dalam sejarah jatuhnya Asteroid di bumi, menurut pakar, Bumi pernah ketimpuk Asteroid besar pada 1908 yang menghanguskan hutan cemara dalam diameter 800 mil di Siberia.
Lebih jauh ke belakang, sekitar 65 juta tahun silam, Bumi pernah dihantam meteorit berdiameter 1 Km di semenanjut Yucatan, Mexico yang meninggalkan jejak lembah berdiamter 180 Km. Ledakan itu diperkirakan memusnahkan seluruh dinosaurus pada zaman kapur tersebut.
Perisai Bumi
Meski demikian besar dampak dan potensi menyusupnya PHA ke dalam Bumi, namun secara ilmiah dan teoritis Bumi kita masih memberi perlindungan sejatinya pada beberapa hal, yaitu :
- Lampu Aurora
- Kutub Bumi
- Lapisan angkasa Bumi
- Jarak dalam skala Astronomis (Kosmos) yang aman
Lampu Aurora yang ada dalam perut bumi akan memberi signal pada Bumi untuk melepaskan sabuk anti radiasi dari medan magnet. Secara teoritis, partikel atau benda berbahaya tidak akan menumbuk bumi karena dipaksa oleh medan magnet melewati atau mengelak bumi.
Kutub Bumi (Kutub Utara dan Selatan) menghasilkan kutub magnet yang melindungi dari partikel berbahaya dan sinar kosmik.
Lapisan Bumi, atmosfir dan lainnya menjadi benteng berlapis menyaring obyek berbahaya dari angkasa. Gesekan yang ektrim cepat pada lapisan benteng tersebut akan membuat obyek berbahaya terbakar hangus atau menyisakan sisa obyek dalam ukuran terkecil.
Jarak aman Bumi dan Bulan dalam satuan Lunar Distance (LD) pada jarak rata-rata 384.402 km selama ini tidak pernah terjadi bulan masuk ke dalam atmosfir Bumi. Konon lagi benda langit lainnya yang lebih jauh (ratusan LD) posisinya dari Bumi seperti tempat bermarkasnya Asteroid di antara palanet Mars dan Jupiter akan sangat sulit benda-benda tersebut masuk ke dalam grafitasi Bumi.