Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Indonesia Digemari Wanita Turis Penikmat Sex, Waspadalah

24 Desember 2014   10:42 Diperbarui: 5 Januari 2021   14:59 32450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagian orang merencanakan hari liburnya dengan aneka rencana wisata. Ada yang menghabiskan waktu bertamasya bersama keluarga, mengunjungi kenalan atau teman lama, atau sekadar mencicipi makanan terbaru atau ada juga yang menghabiskan waktunya sekadar menginap di hotel dan jarang ada gemar menikmati musik sepanjang malam.

Sebagian lagi  -entah karena terlalu maju sehingga kebutuhan pun semakin aneh-aneh- merencanakan liburannya khusus mencari pasangan kencan atau teman bercinta. Mereka rela menghabiskan waktu dan biaya untuk menikmati sensasi menggairahkan yang telah lama tersimpan serasa tak mampu lagi tertahankan, yaitu mencari cinta  di perjalanan.

Banyak istilah yang mewakili mencari cinta di perjalanan, misalnya Love on the road atau Romance on the road. Ada juga Finding love on the road atau yang lebih esktrim adalah petualangan yang dilakukan oleh wanita solo pencari cinta atau Famale Sex Tourism.

Nicky Jardine, pemimpin perusahaan Head Hunter, pernah menyampaikan pendapatnya pada koran Inggris, daily Mail, tentang wanita pencari cinta di dalam perjalanan, pada 2008 lalu. Menurutnya, ia sangat paham mengapa wanita melakukan perjalanan wisata untuk mencari sex. Anda akan menemukan pria muda dan tampan di seluruh dunia dan merasakan betapa menyenangkan ketika mereka mengatakan anda sangat cantik dan bersedia menemani anda.  "Seperti aku.,"katanya tanpa basa-basi. Sumber : http://travel.ninemsn.com.

Mengejutkan sekali, Nicky yang sepertinya berusia  di atas 50 tahun (jika melihat gambarnya saat itu) menyebut lokasi  paling istimewa di seluruh dunia untuk wisata pemuas birahi itu. Mengejutkan, ternyata  urutannya ada di belahan bumi di negara kita, yaitu Bali.

Bali menempati rangking pertama. Nicky menyebut istilah keren untuk pria yang menemani wanita di Bali, dengan sebutan "Kuta Cowboys".

Urutan berikutnya, "Sanky-Panky," untuk pemuda Jamaica. Lalu berikutnya, "Malrboro Men," untuk pemuda Badui, Jordania. Lalu ada "Bumsters,"  untuk pemuda di pedalaman Gambia. Dan terakhir adalah gigolo Senegal yang lazim disebut dengan "Drummer Boys."

Nicky tidak menyebutkan pemuda pemuas nafsu itu adalah pemuda Bali, bisa saja orang bule sesamanya atau dari negara lain yang kebetulan juga berwisata ke Bali. Kita harap pernyataan Nicky itu bukanlah memberi cap atau stempel minor terhadap pemuda di Bali.

Akan tetapi kita dibuat tersentak oleh informasi lainnya. Kali ini sebuah portal entertain melansir informasi tentang fenomena sex toruism atau wisata sex paling menarik di seluruh dunia pada 21 Juni 2014 lalu.  Ternyata, salah satu destinasi paling favorite adalah Indonesia. Sumber :  http://www.therichest.com

Entah bagaimana alat ukur yang digunakan oleh  menerbitkan informasi 10 negara tujuan wisata sex paling menarik di dunia. Iformasi yang diterbitkan pada 21 Juni 2014 tersebut mengurut sepuruh negara yang sangat diminati seluruh dunia untuk wisata sex, yaitu :

  • Ranking 10 : Republik Dominica
  • Rangking 9 : KAMBOJA
  • Rangking 8 : Belanda
  • Rangking 7 : Kenya
  • Rangking 6 : PHILIPINA
  • Rangking 5 : Kolombia
  • Rangking 4 : INDONESIA
  • Rangking 3 : Spanyol
  • Rangking 2 : Brazil
  • Rangking 1 : THAILAND

Lihatlah dalam hal ini kita menduduki rangking 4 dunia, mengalahkan Belanda yang justru melegalkan prostitusi dan industri sex secara terbuka dan mendapat izin pemerintah. Sementara itu, di kawasan Asia Tenggara, posisi Indonesia berada nomor 2 dikalahkan oleh negeri Gajah Siam.

Menurut portal tersebut, Industri sex Indonesia memang tidak mendapat izin oleh negara dan dianggap melanggar moral. Akan tetapi, kita dengan mudah mendapatkan pasangan sex (pria atau wanita) melalui Sex forum Online atau melalui jejaring sosial dan di hotel-hotel. Oleh karena itulah sex tourism Indonesia tumbuh dengan efisien dan tergolong murah.

Maraknya berita tentang wisata sex di Bali yang menyediakan berondongan untuk wanita yang membutuhkannya besumber dari salah satu informasi yang diterbitkan oleh situs http://www.globalindonesianvoices.com/11513/bali-sex-tourism/  pada  20 Pebruari 2014.

Disebutkan antara lain,  "Bali adalah surganya wanita pencari sex. Mudah mendapatkannya, cukup dengan berjalan sendirian di jalan,"  anda akan disapa oleh "Bali Gigolos", "Bali Beach Boys", atau si pemburu bule "Whitey Hunters," seperti diungkap sumber tersebut.

Apapun analisa dan informasi yang disampaikan oleh sumber-sumber di atas, kenyataannya bukan hanya Bali saja yang menjadi obyek wisata sex di negeri kita. Padahal pemerintah telah menutup rapat-rapat lisensi untuk katagori industri tersebut, tapi nyatanya industri sex tak tergoyahkan.

Tak heran jadinya, Wikipedia juga ikut-ikut menebalkan predikat negeri kita sebagai Female Sex Tourism Destination, sumber : Di Sini

Boleh saja beberapa informasi di atas tidak umum sifatnya karena beberapa persen saja wisatawan yang berselera itu khusus datang ke Indonesia. Di banding dengan total jumlah wisatawan asing setiap tahunnya tentulah wanita gerombolan pencari sensasi sex itu hanyalah bagian sangat kecil dan jumlah sangat tidak signifikan. Tak dapat dijeneralisir.

Akan tetapi jangan lupa, pepatah mengatakan "Gara-gara nila setitik, rusaklah susu sebelanga." Artinya, jangan-jangan gerombolan wanita pencari sex itu melakukan propaganda ketika kembali ke negerinya dan mencaritakan pengalaman indahnya pada relasi atau temannya selama di Indonesia, maka semakin kental jadinya paradigma tak sedap tesebut bergema ke seluruh dunia.

Berbagai razia dan pengawasan dan lokalisasi telah diterapkan pemerintah daerah, akan tetapi desakan pencari dan pemuas nafsu birahi bak air bah dari gunung tak dapat dibendung. Tetap saja industri itu tumbuh dan subur di mana-mana dan seakan-akan sudah menjelma menjadi hal yang biasa, tidak terkesan tabu atau malu-malu lagi. Membuat kita tersentak lagi, kini telah menjadi tujuan wisata  wanita binal pencari dan penikmat sensasi aneh-aneh itu..

Jika anda ingin berwisata, hendaknya bersama keluarga dan orang terdekat. Jadi hindari berwisata sendirian. Waspadalah wanita-wanita yang suka pergi wisata sendirian, hehehhe..

Salam kompasiana

abanggeuatanyo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun