Peristiwa tsunami itu BUKAN keinginan kami dan kami tidak mengerti tentang hal itu sebelumnya, mungkin juga sebagian bangsa dan negara lain di muka bumi belum mengenal secara detail wujud tsunami seperti apa. Meski kami menjadi korban keganasan tsunami, paling tidak di seluruh dunia dapat belajar dari pengalaman pahit yang kami rasakan, termasuk Anda, keluarga Anda dan seluruh bangsa Australia yang kami kenal dari dahulu bangsa yang cinta damai, sedikit tidaknya belajar mendalami peristiwa yang terjadi pada kami, bukan?
Jika Anda tetap bermaksud seperti itu juga, kami yang harus menanggungnya, karena (mungkin) Pemerintah Indonesia akan tetap teguh pendiriannya menjalankan eksekusi terhadap dua warga anda dan Anda melupakan seluruh rangkaian hubungan baik dan beberapa contoh sikap persahabatan sejati yang pernah kami berikan seperti contoh di atas.
[caption id="attachment_370099" align="aligncenter" width="314" caption="http://www.gocurrency.com/v2/historic-exchange-rates.php?ccode2=IDR&ccode=AUD&frMonth=1&frDay=21&frYear=2005"]
Mengacu pada nilai bantuan yang kami terima secara nyata sebesar 850 juta AUD (bukan 1 miliar AUD) dan dikonversikan dengan kurs yang berlaku setelah Tsunami (katakan Januari 2005) sebesar Rp 6.947 per AUD (perbandingan 1 IDR = 0.0001 AUD).
Artinya kami mendapat bantuan senilai Rp 5,9 trliun dalam koversi mata uang kami atau setara dengan 850 juta AUD yang negara anda berikan pada masa itu.
Bagaimana kami membayarnya?
Berdasarkan jumlah warga Aceh pada Oktober 2013 sebanyak 4,7 juta jiwa (sumber :http://aceh.bps.go.id) golongan usia produktif 20 - 49 tahun sebanyak 2,44 juta jiwa maka setiap usia tersebut hanya menyumbang Rp 2,4 juta saja.
[caption id="attachment_370098" align="aligncenter" width="379" caption="http://aceh.bps.go.id/index.php?r=subjek/tabel&id=64"]
Mungkin terasa berat bagi kami mengumpulkan setiap orang untuk mencapai nilai tersebut, tapi kami punya reputasi mampu berdikari dan mampu mengatasi masalah ketika kami ingin mendapatkannya. Apalagi jika niat kami ini akan dibantu oleh Pemerintah Indonesia atau saudara kami lainnya yang sepaham dalam hal ini di seluruh tanah air Indonesia. Anda tahu berapa besar nilainya? "Hanya memerlukan Rp.2000 saja per orang mister Abbot..!"
Jadi tak ada yang tak mungkin untuk mengembalikan dana tersebut. Tapi apakah hal itu akan menyelesaikan masalah dan menyisakan bekas positif bagi bangsa kami dan Australia?