Gara-gara Dirjen Hukum nuntut di pengadilan, laman berita dan medsos jadi rame. Penulis jadi gatel mau ikutan dengan sudut pandang berebeda.
Dari sudut pandang negara hukum sebenarnya yang dilakukan oleh Dirjen Hukum sudah benar dan ga  ada salah'nya, bahkan sangat profesional dan beradab. Selama ini yang kita tahu di Indonesia untuk kasus perselisihan yang melibatkan rakyat kecil, rakyat kecil sudah pasti dianggap benar oleh masyarakat (yang ga tahu apa-apa tentang kasus'nya, contoh:
- Mercy ditabrak sepeda, pengendara sepeda jatuh dan luka-luka, eh mercy'nya disuruh tanggung jawab
- Yang gress, bus transjakarta nabrak motor pelanggar jalur sampe mati, sopir Transjakarta yang disalahin
- Ahok ngrapihin jalur hijau sesuai RTRW juga dibilang Dajjal yang pro pengembang
Susah memang hidup di Indonesia kalau peraturan dan hukum ada cuma untuk pajangan dan tidak pernah dipakai. Sampai jaman anak cucu Indonesia juga terancam jadi bangsa tidak beradab bahkan barbar (pengadilan ga jalan ya main hakim sendiri aja) kalau keadaan ini tidak berubah.Â
Di kasus ini bahkan MenkumHAM terasa menyalahkan anak buahnya karena membawa kasus ini ke jalur hukum, bingung juga jadi'nya cara pikir beliau ke mana. Kalau mau populer sih memang beliau sudah on track, tapi Indonesia segabagi negara hukum dan status beliau sebagai MenkumHAM sudah tidak mencerminkan spirit penegakan hukum di Indonesia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H