Yang tepat Mezzanine bukan juga Selasar dan Balkon. Mezzanine adalah sebagian lantai atas sisi dinding yang dibuat bisa disepanjang dan disekeliling bangunan lantai umumnya dilantai satu/lobby sebagai bagian lantai untuk menghubungkan berbagai ruangan di lantai Mezzanine. Â Mezanin bisa terletak di antara lantai mana saja. Namun pada umumnya mezanin berada di antara lantai dasar dan lantai atasnya.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mezanin adalah "tingkat bangunan beratap rendah yang terletak menjorok di antara dua tingkat sebuah gedung (biasanya antara lantai dua dan tiga)."
Perusahaan pemborong, selalu memakai insinyur sipil untuk menghitung beban dan konstruksinya jika ingin melaksanakan gambar yang dibuat seorang arsitek bangunan. Biasanya setelah gambar arsitek selesai lalu insinyur sipil menghitung konstruksi bangunan dan membuat gambar bestek penulangannya agar konstruksi kokoh dan kuat untuk menahan beban yang ada (beban sendiri dan beban aktif). Â Â
Menyaksikan melalui video saat awal keruntuhannya, penulis sangat terkejut bahwa lantai tersebut tidak memiliki penulangan besi yang kokoh dan lantai ambruk seperti patahan kue wafer yang dipatahkan. Bagaimana sebuah bangunan yang mengah seperti itu, ternyata mezzanine dibangun dengan tingkat kerapuhan seperti itu.
Memang bangunan BEJ dibangun sejak tahun 1998 dan pernah di periksa konstruksinya oleh sebuah lembaga pengawas bangunan pada bulan Mei 2017 dan dinyatakan layak fungsi sebuah bangunan bertingkat. Bagaimana penelitiannya lembaga tersebut, masih kita perlukan klarifikasinya, karena baru saja diuji layak fungsi sudah mengalami ambruk yang sangat fatal. Â
Kemungkinan ambruknya mezzanine karena sudah ada proses perlemahan disaat adanya beberapa kenyataan gempa yang pernah terjadi. Disamping itu, kontruksi lantai yang tidak terlihat sama sekali penulangan dan pembesiannya, yang ada hanyalah besi profil H yang menyangga sepanjang mezzanine dan besi itu ikut ambruk bersama lantainya. Setelah diperhatikan dengan seksama, kontruksi lantai mezzanine adalah sangat rapuh dan tidak ada kekuatan penulangan yang menyokongnya. Kita perhatikan pemborong bangunan itu kemungkinan ada manipulasi pembesian yang dikurangi dan sangat terlihat konstruksinya yang sangat lemah dan rapuh. Â
Adanya 50-an sekumpulan mahasiswa Bina Marga Palembang yang sedang studi banding diatas mezzanine tersebut (jam 12:48 Wib), memperparah beban yang diterima lantai yang konstruksinya ternyata sangat rapuh tanpa penulangan besi yang kokoh. Kita tidak melihat penulangan beton dengan pembesian yang kokoh. Â Â
Mezzanine lantai 1 tower II Bursa Efek Indonesia (BEI) ambruk pada Senin siang (15/1/2018). Saksi mengaku mendengar suara dentuman pada saat kejadian.Banyak korban mengalami luka dan patah tulang dari mahasiswa/i Universitas Bina Marga Palembang yang sedang berkunjung studi banding. Ada 17 orang korban patah tulang dan luka serius dari 77 orang korban runtuhnya lantai mezzanine.
Penyebab insiden ini masih diselidiki, sejumlah pemeriksaan gedung pun akan segera dilakukan. Pertanyaan kita, masih amankah gedung BEJ jika beberapa hari ini digunakan oleh para pekerja BEJ yang saat ini masih trauma dengan kejadian siang tadi (15/1/2018) ? Untuk itu, diperlukan pemeriksaan ulang yang lebih teliti agar tidak terulang adanya kejadian yang sama  sehingga korban manusia bisa lebih dihindarkan.
Bagi Kepolisian RI, seharusnya saatnya untuk memeriksa perusahaan pemborong atau pelaksana pembangunan BEJ yang dibangun sejak 1998 yang lalu itu. Penulis melihat, lantai mezzanine tersebut amat sangat rapuh dan mengerikan bagaikan patahan sepotong kue wafer. Saran penulis, sebaiknya gedung BEJ diperiksa ulang secara baik dan benar dalam beberapa hari ini, sehingga bisa lebih meyakinkan untuk dihuni dan untuk bekerja.
SARAN PENULIS KEPADA SEMUA PENGUNJUNG LANTAI MEZZANINE :
1.Jika ada kelompok massa dalam bentuk ramai hampir 50 orang berada di lantai mezzanine, janganlah bergerombol dilantai tersebut, sebaiknya masuklah secara satu persatu atau bertigaan.
2. Jangan suka berjalan dibawah mezzanine, karena jika terjadi keruntuhan, kita lebih bisa lari ketempat yang aman.
3. Selanjutnya janganlah berjalan pada lantai satu disisi terdekat dinding bangunan tinggi, karena kemungkinan adanya kaca dan benda berat yang terlepas dari atas kita bisa aman dan terbebas dari kecelakaan yang kita tidak ketahui. Ambillah posisi berjalan pada jarak terjauh dari dinding bangunan tinggi. (Abah Pitung)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H