Mohon tunggu...
Abah Pitung
Abah Pitung Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pengamat Politik & Sosial Ekonomi yang sangat Sadar pada tingkat bawah sadar. Sangat setuju agar Koruptor besar dihukum mati dan perilaku mereka sebenarnya sudah mengabaikan serta meniadakan Allah SWT., dalam kehidupannya ketika berbuat korupsi. KORUPTOR adalah PENJAHAT NEGARA dan BANGSA INDONESIA sampai dunia kiamat. Vonis hukuman bagi Koruptor, bukanlah nilai yang bisa impas atas kejahatan Korupsi. Email ke : abahpitungkite@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ada Skenario di Balik Penangkapan Setnov

19 November 2017   10:15 Diperbarui: 19 November 2017   10:51 2866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Prediksi skenario cara pelarian Setnov : 1. Pengontakan kepada tim penyelamatan Setnov yang berada diluar rumah sehingga mobil hitam bisa parkir di depan rumah tetangga yang sudah diatur dan direncanakan sebelumnya. 2. Kemungkinan ada pintu darurat keluar untuk pelarian yang telah dipersiapkan selama ini pada rumah kediaman Setnov melewati rumah tetangga. 3. Bisa lompat pagar bersama ajudan dengan tangga antar tetangga dari atas lantai rumah, masuk dulu kedalam rumah tetangga samping kiri atau kanan maupun belakang. 4. Kemudian masuk kedalam sebuah mobil Toyota Fortuner yang disupiri oleh mantan wartawan MetroTV bernama Hilman Mattauch yang sudah keluar selama setahun ini. 5. Untuk menutupi serta pengaburan perencanaan pelarian, dibuatlah skenario seolah-olah ada pengisian acara dialog di MetroTV pada malam itu dan disupiri juga oleh mantan wartawan MetroTV tersebut. 6. Alibi yang akan dibuat dalam kemungkinan Pengadilan Tipikor adalah Setnov geger otak dan Amnesia (Who am I).  

Didunia ini, siapapun akan bisa merekayasa hukum secara picisan yang hanya dibuat oleh manusia didalam jabatan DPR-RI (ngaku sebagai wakil rakyat) yang penuh dengan kepentingan kelompok partai dan pribadi, bukan sepenuhnya untuk kepentingan keadilan dan membangun bangsa dan Negara Indonesia. Tunggulah PENGADILAN TERAKHIR dimana dirimulah, kamu sendirilah yang akan memvonis dirimu sendiri secara adil, dimana tangan, mata, mulut dan kaki akan menjadi saksi terhadap dirimu sendiri atas penyaksian video kehidupanmu yang telah direkam setiap detik didalam proses kehidupanmu didunia ini dan modemnya yang selalu online system dalam rekaman Maha Pemilik jagad raya folder manusia Indonesia sub file namamu sendiri adalah roh yang masih melekat pada dirimu sekarang. (Abah Pitung)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun