Ada sebuah tulisan yang sangat membela kehadiran kelompok LGBT serta sangat disayangkan diapresiasi penuh oleh admin Kompasiana yang ditandai sebagai tulisan pilihan. Kita jadinya bertanya ada apa dengan Kompasiana? Tulisan emosional yang dilandasi kekebencian terhadap agama seperti itu menjadi tulisan pilihan oleh admin Kompasiana.
Si penulis tersebut dan termasuk para manusia gagal orientasi kemanusiaan disebut LGBT mengatakan bahwa “LGBT adalah orientasi seksual manusia yang merupakan hak azasi manusia”. Padahal yang sebenarnya adalah LGBT sebagai orientasi seksual manusia secara salah yang merupakan pelanggaran moral kepada nilai nilai benar kemanusiaan itu sendiri. Inilah bukti bagi kita bahwa kelompok LGBT termasuk para pendukungnya adalah manusia sakit jiwa yang nilai diri mereka adalah lebih rendah dari seekor HEWAN. Sangat jelas pengidap LGBTadalah kelompok manusia yang memiliki kelainan psikis serta kelainan neurologis sehingga akibatnya terjadi kebiasaan orientasi seksual yang sangat menyimpang. LGBT adalah sebuah kelatahan yang diadopsi dari Negara Barat dan sukses telah menghancurkan generasi di Barat sana, dan sekarang, kondisi kehancuran itu ingin dipindahkan ke Indonesia. Harapan LGBT ini adalah agar generasi muda Indonesia juga turut serta hancur moralnya. Kehancuran moral ini adalah pintu gerbang untuk menghancurkan agama (terutama agama Islam) didalam jiwa sanubari generasi muda Indonesia.
Organisasi LGBT yang sedang dikembangkan di Indonesia sekarang ini, akan membuat program kegiatan sosialisasi ke dalam masyarakat agar masyarakat mengenal eksistensi LGBT, sekaligus untuk menjaring generasi muda agar mengikuti organisasi LGBT. Jika pengikut mereka membesar di Indonesia, mereka akan menuntut pensyahan “Perkawinan Sejenis” dan nantinya kalau mereka ingin memiliki anak, mereka mengangkat anak (mengadopsi anak) dan dari sinilah akan didapat generasi kader LGBT militant dari para anak angkat mereka ini. Ini jangan terjadi di Indonesia. Kita katakan sebagai kelainan kejiwaan LGBT, karena sifat kejiwaan yang menyimpang itu, sudah berwujud sebagai budaya yang dilaksanakan oleh para kelompok LGBT.
Bagi sebuah Negara, LGBT ini sangat berbahaya dan sama bahayanya dengan para Koruptor, para munafik dan para pelaku Narkoba yang akan menghancurkan Indonesia dalam waktu cepat kedepan. Apalagi adanya realisasi MEA dan PASAR BEBAS DUNIA budaya dan moral anak bangsa Indonesia akan lebih terancam dari banyaknya bangsa asing yang diperbolehkan datang dalam jangka lama ke Indonesia dan kemungkinan besar mereka tentu berlatar belakang budaya gagal moral yang buruk seperti kelainan kejiwaan berkepanjangan pada LGBT.
LGBT adalah wujud nyata manusia gagal moral yang bisa berkembang biak secara cepat di kalangan generasi muda Indonesia, terutama pada kalangan muda Indonesia yang lemah penjiwaan agamanya. Kalau PEMERINTAH tetap memberi peluang munculnya organisasi LGBT, mereka akan bisa eksis dimasyarakat dan akan mengganggu masyarakat yang benar-benar menjalankan moral secara baik terutama bagi masyarakat beragama. Jadi kalau Pemerintah mengizinkan eksistensi LGBT, maka akan selalu terjadi gejolak horizontal didalam masyarakat. Perlu diketahui bahwa LGBT di Indonesia telah mendapatkan dana dari luar misis mereka adalah untuk menhancurkan generasi muda Indonesia dari dalam. Organisasi yang mendukung eksistensi LGBT selama ini adalah : SALIHARA, SGRC UI, LBH APIK, Komnas Perempuan, Media Tempo, Yayasan Arus Pelangi.
Kita setuju bahwa kelompok LGBT jangan diberi peluang untuk eksis membuat organisasi. LGBT adalah merupakan kelompok orang GAGAL MORAL yang sering melakukan penyimpangan seks yang tidak wajar dan itu merupakan perbuatan terlarang, dan bahkan BINATANG-pun sangat jarang melakukan penyimpangan sex. Artinya eksistensi LGBT sebagai deklarasi NILAI MANUSIA YANG LEBIH RENDAH DARI HEWAN. Masih ingat kisah nyata pada zaman nabi Luth ? dimana kota LGBT Sodom-Gomurah dihancurkan oleh Allah SWT. LGBT adalah lambang manusia yang GAGAL MORAL SECARA BERKEPANJANGAN. Mengapa Allah SWT menghancurkan kota Sodom-Gomurah ? Karena Allah yang maha Pencipta tidak ingin ada kerusakan moral yang lebih parah di muka bumi ini, yang nantinya akan menghancurkan moral masyarakat lainnya secara lebih banyak lagi. Makanya kota Sodom-Gomurah di hancurkan dengan dibalik serta ditenggelam-habiskan juga meluluh lantakkan masyarakat LGBT Sodom-Gomurah dizaman itu. (Abah Pitung)
