Mohon tunggu...
Abah Pitung
Abah Pitung Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pengamat Politik & Sosial Ekonomi yang sangat Sadar pada tingkat bawah sadar. Sangat setuju agar Koruptor besar dihukum mati dan perilaku mereka sebenarnya sudah mengabaikan serta meniadakan Allah SWT., dalam kehidupannya ketika berbuat korupsi. KORUPTOR adalah PENJAHAT NEGARA dan BANGSA INDONESIA sampai dunia kiamat. Vonis hukuman bagi Koruptor, bukanlah nilai yang bisa impas atas kejahatan Korupsi. Email ke : abahpitungkite@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Berantakannya Misi Jokowi di AS Karena Salah Keputusan

29 Oktober 2015   06:41 Diperbarui: 29 Oktober 2015   06:41 1092
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika tim Jokowi memutuskan untuk mengisi rencana kunjungan ke AS yang katanya sudah merupakan rencana lama, program kunjunganpun diputuskan tanpa mempertimbangkan tentang kondisi didalam negeri. Sebelum kunjungan Jokowi ke AS dan sampai saat ini, rakyat Indonesia sedang empati dan meradang dalam kepungan oleh asap dari pembakaran hutan di Riau, Jambi, Palembang, Lampung, Kalimantan, Irian Jaya. Sudah dua pertiga wilayah dan perkotaan di Indonesia mengalami kabut asap yang sangat pekat. Ada lebih dua bulanan kota kota di Riau, Jambi dan Kalimantan dikepung asap yang menyesakkan penduduk kota sehingga sudah banyak korban bergelimpangan terutama para anak anak bahkan sekarang orang dewasa.

Para ahli manajemen dan kepakaran kepemimpinan, sudah mengatakan bahwa sebuah kepemimpinan bisa dinilai hanya selama 100 hari. Inilah sebuah efisiensi waktu yang bisa digunakan untuk mengukur benar tidaknya sebuah kepemimpinan bisa berjalan kedepan dengan kepastian pencapaian target kepemimpinan. Dalam 100 hari, semua orang diharapkan bisa menilai sosok pemimpin bisa berjalan baik kedepan atau tidak dilihat dan dievaluasi serta penilaian dari semua awal realisasi program perencanaan yang dilakukan oleh seorang pemimpin. Pada saat kepemimpinan Jokowi-JK mencapai 100 hari, penilaian banyak pakar dan ahli ketatanegaraan, menyatakan bahwa Kepemimpinan Jokowi-JK memiliki banyak kekurangan dan dinilai tidak akan bisa melakukan perbaikan dan perubahan serta mampu memenuhi semua janji mereka ketika kampanye dahulu. Pada saat setahun kepemimpinan Jokowi-JK, kembali banyak penilaian masyarakat intelektual yang menyatakan kepemimpinan Jokowi-JK gagal. Lalu bisa kita bayangkan bagaimana Indonesia kedepan hingga empat tahun lagi. Sebagai pembanding, hanya untuk memutuskan kunjungan ke AS saja Jokowi-JK gagal yang dibuktikan dengan misi diplomasi Indonesia di AS oleh Jokowi berantakan. Biaya yang sudah dikeluarkan atas beban APBN atas kunjungan ke AS itu, adalah harga mahal yang sia sia dibayar oleh seluruh rakyat Indonesia.

Diseluruh Indonesia saat ini, mayoritas rakyat mengekspose kekecewaan mereka kepada pemerintahan Jokowi-Jk dengan mengatakan “menyesal memilih Jokowi-Jk pada pemilu 2014”. Kelompok pendukung Jokowi mengatakan jangan terlalu cepat mengharapkan realisasi perubahan ekonomi dan kesejahteraan rakyat karena pemerintahan Jokowi-Jk masih berumur satu Tahun. Alangkah bodohnya para pendukung Jokowi-Jk ini, seluruh rakyat tidak mengharapkan realisasi nyata atas perubahan yang cepat, akan tetapi mayoritas rakyat tidak melihat tanda-tanda adanya proses prubahan atas perbaikan beban kehidupan rakyat apalagi janji Jokowi. Yang disaksikan rakyat dalam setahun ini, adalah berbagai kesalahan keputusan yang dilakukan oleh Jokowi-Jk sehingga tidak ada harapan kepastian adanya perubahan yang lebih baik kedepan.

Pada berbagai tempat pertemuan masyarakat, selalu kita mendengarkan banyak keluhan yang pesimistis terhadap kepemimpinan Jokowi setelah pernyataannya sejak dalam kenaikan BBM bersubsidi yang berlanjut dengan kenyataan-kenyataan persoalan baru yang diperlihatkan oleh kinerja Jokowi sendiri dan dari beberapa Menteri dalam kabinet “Kerja” Jokowi sampai setahun ini berjalannya kepemimpinan Jokowi. Masih berlangsungnya hubungan yang tidak baik dan mesra antara eksekutif dan legislatif sampai sekarang ini, semua rakyat menilai kepemimpinan Jokowi-Jk sangat lemah dalam menciptakan hubungan politik yang bisa bersinergi untuk kepentingan Nasional. Sangat santainya beberapa para pembantu Presiden Jokowi mengingat tantangan bangsa hari ini dan kedepan sungguh sangat berat.

Penulis teringat dari ucapan Jusuf Kalla sang Wapres saat ini ketika beliau belum di ajak untuk menjadi Cawapres. Apa kata JK ketika itu : “Siapa bilang pak Jokowi tak punya pengalaman ? Dia kan gubernur DKI, pengalamannya lewat kota Solo. Tapi jangan tiba-tiba karena terkenal di Jakarta dicalonkan jadi Presiden, bisa hancur negeri ini, bisa masalah negeri ini“. Memang ucapan JK tersebut sudah dicabut oleh JK ketika beliau mau mendampingi Jokowi sebagai Presiden, akan tetapi itu sudah menjadi catatan sejarah yang tidak akan bisa dihapus.

Wahai Presiden Jokowi dan JK, mungkin kami memberikan kesempatan terakhir kepada kalian berdua untuk setahun kedepan yaitu sampai tahun 2016. Jika setahun kedepan ini masih saja tidak memperlihatkan sebuah awal perubahan Indonesia yang menentukan kearah yang lebih baik, maka rakyat akan menurunkan kalian. Wahai Presiden Jokowi, apakah anda mampu bersama kabinet kerja membawa Indonesia mencapai tujuannya ? Kami sangat meragukanmu. (Abah Pitung)

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun