Mayoritas dari Kompasianer (K’ner) yang melibatkan diri menjadi kaki busuknya Zionis adalah para K’ner yang sering mendapatkan minimal Highlight untuk tulisannya. Lalu dari pemantauan tulisannya dan menelusuri pola pikir mereka, umumnya sangat loyal kepada gerakan Zionis yang ada di Indonesia. Saya sangat yakin merekalah orang-orang yang sering membocorkan informasi penting Indonesia kepada pihak asing atas dasar imbalan pembayaran dari para kaki busuk Zionis yang lainnya yang sudah berada lama di Indonesia. Umumnya, kaki busuk Zionis yang senior berasal dari para pekerja pemberitaan dari sebuah Koran mainstream dan mereka juga selalu loyal kepada majikan mereka yang disebut sabagai big boss di Indonesia ini. Big boss inilah dedengkot zionis yang mukim di Indonesia dan dia sebagai warga Negara Indonesia juga. Bisanya big boss ini, sulit diketahui posisinya, akan tetapi dia selalu bermain untuk kepentingan konspirasi Zionis Internasional di Indonesia. Big Boss ini terlihat hidup biasa-biasa saja, akan tetapi mampu mendrive berbagai macam jenis asset dan fasilitas apa saja untuk memfasilitasi berbagai skenario kepentingan konspirasi Zionis Internasional untuk Indonesia.
Mengapa para kaki busuk zionis banyak diberbagai sosmed terutama salah satunya di Kompasiana ini, adalah untuk bisa secara beramai-ramai mengkonter tulisan-tulisan yang menyerang serta menelanjangi konspirasi zionis di Indonesia. Sehingga harapan mereka para zioner ini, adalah kebusukan mereka akan bisa tertutupi dalam setiap melakukan berbagai kejahatan politik, ekonomi, sosial, lingkungan di Indonesia. Semua ini bertujuan agar segala target dan tujuan mereka bisa tercapai dengan mulus dalam setiap perencanaan konspirasi yang mereka lakukan di Indonesia.
Para K’ner kaki busuk Zionis ini, juga tergabung kedalam berbagai LSM yang dibangun mereka di Indonesia dengan nama tertentu (bisa nama agama atau hak azasi manusia, lingkungan hidup) dan berbagai LSM ini selalu berafiliasi dengan berbagai LSM bentukan zionis Internasional diluar negeri agar LSM mereka bisa mudah mendapatkan dana operasional pertahunnya. Dari dana operasional inilah para K’ner yang ada di LSM-zionis ini bisa menghidupi kehidupannya selama ini. Hidup mereka dari melacurkan dirinya dan menjadi pengkhianat bagi bangsa dan Negara Indonesia.
Berbagai tulisan yang menelanjangi sepak terjang konspirasi zionis di Indonesia, selalu di konter oleh mereka bahkan banyaknya bendera Israel dan lambang bintang david di Tolikara Papua selalu mereka bela mati-matian dengan berbagai argumentasi yang sangat mengundang tertawaan kita semua. Sudah sangat jelas Papua sedang dalam cengkeraman Zionis Internasional agar Papua bisa lepas dari NKRI. Mereka para zionis internasional sudah sangat senang gembira ria dengan mendapatkan bongkahan emas di Papua selama ini dan bongkahan emas inilah yang banyak membantu cadangan devisa mereka para zionis internasional. Para kaki busuk melayu kacung informasi zionis yang pengkhianat bangsa Indonesia hanya mendapatkan mikro picisan remah tembaga dan bukan emas dari kekayaan SDA Indonesia yang mereka kuras selama ini.
Tidak tertutup juga kemungkinan besar, para kaki busuk zionis ini ada di berbagai lembaga intelijen kita dan di berbagai lembaga pemerintahan agar mempermudah berbagai akses informasi tentang Indonesia serta semua perencanaan pemerintahan Indonesia bisa mereka sadap dan monitor.
Oleh karena itu, penulis berharap pemerintah Indonesia segera membuat sebuah Organisasi Anti Intelijen Asing (OAIA) yang bisa memonitor serta bisa menyadap semua gerakan para kaki busuk zionis yang ada di Indonesa ini serta data (OAIA) bisa menangkap tangan semua oknum kaki busuk zionis ini. Selanjutnya semua kedutaan asing yang ada kaitannya dengan gerakan zionis internasional juga dapat dimonitor oleh Organisasi Anti Intelijen Asing ini. OAIA dibentuk pemerintah Indonesia terdiri dari anak bangsa yang memiliki penjiwaan Nasionalisme Indonesia yang sangat tinggi serta akhlak yang tangguh.(Abah Pitung)
Hubungan GIDI dengan Zionis Yahudi.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H