Mohon tunggu...
Abah Pitung
Abah Pitung Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pengamat Politik & Sosial Ekonomi yang sangat Sadar pada tingkat bawah sadar. Sangat setuju agar Koruptor besar dihukum mati dan perilaku mereka sebenarnya sudah mengabaikan serta meniadakan Allah SWT., dalam kehidupannya ketika berbuat korupsi. KORUPTOR adalah PENJAHAT NEGARA dan BANGSA INDONESIA sampai dunia kiamat. Vonis hukuman bagi Koruptor, bukanlah nilai yang bisa impas atas kejahatan Korupsi. Email ke : abahpitungkite@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Pak Jokowi, Saya Tidak Akan Hadir Diundang Makan

23 Mei 2015   13:52 Diperbarui: 10 Juli 2015   10:36 1035
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau tidak salah catat, pada tanggal 19 Mei 2015 yang lalu, rupanya ada undangan makan bersama di Istana Negara dari Presiden Jokowi kepada beberapa K'ner yang selalu menulis di Kompasiana tentang hanya kebaikan citra, kehebatan serta pola pikir yang merakyat dari sosok Presiden Jokowi.

Para K'ner yang diundang makan nasi Padang itu, kebanyakan kalau kita membaca beberapa tulisannya, mereka adalah type manusia yang sudah memposisikan sosok Jokowi sebagai Nabi baru mereka, karena Pak Jokowi didalam setiap tulisannya adalah sosok yang tidak pernah salah. Kehadiran mereka para K'ner yang diundang Jokowi makan nasi Padang itu, adalah hanya untuk mengkounter dengan tulisan lagi beberapa tulisan yang mengkritisi Presiden Jokowi lalu dibantu oleh sekelompok admin Kompasiana yang juga telah menabikan Jokowi juga dalam penilaian standar ganda admin agar tulisan mereka bisa masuk TA minimal, sehingga bisa menjangkau pembaca yang banyak.  

Sedangkan tulisan yang mengkritisi Presiden Jokowi tetap saja ditenggelamkan mengikuti nasibnya ditimpa para penulis lainnya. Sehingga posisi perolehan rating pembaca menjadi jomplang tidak sebanding dan berkeadilan. Sebenarnya para K'ner yang diundang makan itu, adalah bagian pasukan cyber-nya Jokowi yang dibentuk sejak Jokowi mengikuti pencapresan dan ditempatkan didalam komunitas Kompasiana. Hal ini bisa kita deteksi dan nilai dari isi tulisan mereka masing-masing. Malah ada yang bilang mereka para K'ner yang diundang makan siang sebagai Paspampresnya Jokowi. Hebatkan !!! [caption id="attachment_385041" align="aligncenter" width="503" caption="Bukan Istana Negara tapi Ini Istana Rakyatku"][/caption]

Betapa gembiranya mereka layaknya seperti anak TK yang sedang diundang makan oleh seorang Bupati, loncat sana, loncat sini, lari sana, lari sini, guling sana, guling sini dalam bentuk fisik anak-anak, tapi kalau K'ner yang sudah dewasa, pikirannya lari sana, lari sini, loncat sana, loncat sini, sambil lihat-lihat keatas, kesamping planga-plongo kayak orang udik masuk kota. Perhatikan saja beberapa tulisan mereka yang dipublish yang mengambarkan keriangan mereka yang amat sangat sumringah dan senangnya. Pokoknya keriangan tingkat dewa. Lihat saja bagaimana mereka berebut berfoto ingin dekat sekali dengan diri Pak Jokowi sambil bau gulai ikan Padang.

Lumayankan fotonya bisa dibingkai dan dicetak besar ukuran jendela rumah, lalu bisa dijadikan promosi diri untuk para tetangga atau mejeng di Kompasiana ini bahwa sang K'ner telah bertemu dengan seorang Presiden Jokowi. Bayangkan saja bahkan ada yang stress tingkat tinggi sebelum mau bertemu Pak Jokowi. Bisa kita tebak bagaimana susana kegembiraan tingkat dewa yang mereka rasakan. Semua K'ner yang diajak makan bersama Jokowi, diberi uang transport dan ticket pesawat atau ticket kereta api atau ticket travel bersama uang penginapannya. Lumayan juga besarnya, tapi didalam tulisan mereka sejak tanggal 20 Mei s/d 23 Mei 2015 ini, tidak memberikan fakta isi tulisan yang mengungkap berapa uang yang mereka terima dari tanda terima kasih dari Pak Jokowi.

Ternyata kalau bagian pemberian uang saku ini, merupakan rahasia dan tahu sama tahu, padahal itu juga merupakan keriangan yang terpenting dari keriangan lainnya. Tahukah kalian bahwa uang yang diterima itu bersama sajian 16 piring nasi Padang prasmanan untuk K'ner dan 3 piring lainnya para Blogger dan Intern Istana Negara, adalah bagian dari APBN dalam mata anggaran untuk Sekneg dan Istana Negara yang intinya adalah kumulasi pajak dari uang rakyat. Sangkin senang dan enaknya, para K'ner yang barusan diundang makan ini, ingin kembali diundang lagi oleh Jokowi. Naluri senang sendiri, naluri nakal monopoli hanya mereka lagi yang diundang mulai menggoda mereka.

Makanya setelah pulang kedaerah masing-masing mereka berlomba menulis tentang kebahagiaan  mereka bertemu dengan sang Nabi. Pak Jokowi, saya sebagai K'ner, tidak akan memenuhi undangan anda dan janganlah mengundang saya untuk makan siang di Istana Negara karena nantinya apa kata dunia, karena saya sering mengkritisi, tidak pantas untuk bersenang-senang dengan orang yang saya kritisi, sebelum janji-janji dalam kampanye capres untuk mensejahterakan seluruh rakyat belum dapat dibuktikan. Saya takut dengan kehadiran saya akan dikatakan atau dituduh menerima gratifikasi. Saya lebih baik diundang makan oleh rakyat miskin dengan lauk seadanya yang tuna gizi dan sekarang ini lagi banyak memakan nasi aking campur PLASTIK dan nasi tiwul dari gaplek, karena harga beras sangat mahal disebabkan beberapa kali kenaikan BBM. Selanjutnya Bapak Jokowi menganjurkan agar bersabar dalam kemiskinan dalam keseharian kami makan nasi aking dan nasi tiwul seadanya yang tuna gizi sampai 3 tahun kedepan. Semoga dalam proses kesabaran yang Bapak Jokowi anjurkan, kami tidak menderita sakit yang parah sehingga bisa merengut jiwa kami yang sedang mengalami kemiskinan hidup yang parah. Terima kasih pak Jokowi dan para K'ner 16 orang, anjuran berpikir positifnya kami terima dalam keseharian penderitaan kemiskinan kami.

Kalau dari rakyat miskin mau mengundang makan siang dengan nasi aking dan nasi tiwul kepada 16 orang para K'ner yang telah Bapak Jokowi undang ditanggal 19 Mei 2015 yang lalu, pastilah akan dituliskan oleh para K'ner itu bahwa undangan kami dari orang miskin adalah serius HOAX. Mungkinkah para K'ner yang 16 orang itu akan mau memenuhi undangan para orang miskin dalam sebuah gubuk reot yang jelas makanannya tidak akan seenak makan di Istana Negara. Mungkinkah kegembiraan dan keriangan tingkat dewa bisa didapat seperti suasana makan siang di Istana Negara dengan seorang Presiden ? (Abah Pitung)

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun