Mohon tunggu...
Abah Pitung
Abah Pitung Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pengamat Politik & Sosial Ekonomi yang sangat Sadar pada tingkat bawah sadar. Sangat setuju agar Koruptor besar dihukum mati dan perilaku mereka sebenarnya sudah mengabaikan serta meniadakan Allah SWT., dalam kehidupannya ketika berbuat korupsi. KORUPTOR adalah PENJAHAT NEGARA dan BANGSA INDONESIA sampai dunia kiamat. Vonis hukuman bagi Koruptor, bukanlah nilai yang bisa impas atas kejahatan Korupsi. Email ke : abahpitungkite@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Isme Dibelakang Anak Jokowi, Gibran

15 Mei 2015   07:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:02 1323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ramainya pembahasan tentang hiasan dinding di Café Markobar yang di miliki oleh anak tertua Jokowi yang berada di Barat Solo Grand Mall kota Solo, membuat saya mencari tahu apa kaitannya semua ini. Mengapa Gibran Rakabuming (Raka) sangat suka berfoto didepan gambar lambang Zionis Illuminati bermata satu itu. Ada misi apa gerangan. Memang orang yang telah lama mendapatkan pendidikan secara intensif apa lagi di Singapura, tentu akan mengalami indoktrinasi taktis didalam materi pendidikan Singapura yang ada kaitannya dengan Zionisme. Kita ketahui bersama bahwa Negara Singapura adalah Negara candra dimuka yang dijadikan sebagai basis konspirasi Zionisme-Israel untuk wilayah kerja Asia Tenggara (Rizki Ridyasmara-Singapura Basis Israel untuk Asia Tenggara-Khalifa 2005). Letak geografis Singapura yang sangat strategis antara Negara berpenduduk Muslim terbesar Indonesia dan Malaysia, Brunei Darussalam, membuat Singapura menjadi Negara dan kota yang sangat ideal bagi Zionisme untuk mengawasi ketiga Negara berpenduduk Islam itu.

Masih ingatkah anda tentang kematian seorang mahasiswa Indonesia yang dibunuh di Singapura bernama David Hartanto yang dibunuh oleh dosennya sendiri Prof. Chan Kap Luk dari Nanyang Technology Univertity (NTU) dan itu adalah sebagai konspirasi untuk menghilangkan salah satu potensi SDM putra pintar Indonesia. Kematian David karena adanya pemerasan beberapa data Iptek milik David  yang tidak diberikan rinci oleh David kepada dosennya. Rupanya bangsa Singapura, sangat takut kepada kemajuan dan kebangkitan bangsa Indonesia, makanya ada upaya pemerasan Iptek kepada anak-anak pintar Indonesia. Oleh karena itu setiap anak Indonesia yang bersekolah di Singapura selalu diindoktrinasi dengan misi paham Zionisme agar kedepan bisa menjadi mitra dan kader mereka di Indonesia. Perlu diketahui, bahwa semua warga Negara sipil Singapura adalah militer dan pernah mengikuti wajib militer.

Gibran Rakabuming, setelah selesai SMP berangkat ke Singapura tahun 2002 untuk melanjutkan pendidikan setara SMA di Orchid Park Secondary School dan seterusnya tahun 2007 Raka melanjutkan ke Management Development Institute of Singapore (MDIS) dan lulus selanjutnya barulah mengakhiri studinya di University of Technology Insearch, Sydney, Australia hingga lulus di tahun 2010. Jadi Gibran Rakabuming memang sangat kental telah mengikuti pendidikan bergaya dan berideologi kapitalisme di Singapura dan Australia. Makanya jangan heran jika Gibran Rakabuming dalam mendesign ruang dalam Café Markobar (Martabak Kota Barat) dengan menggambarkan sebuah lambang Zionisme sebagai pemilik tunggal isme Kapitalisme dimana isme itu selalu dia dapatkan baik secara lisan maupun tulisan. Artinya dia mengerti secara dalam akan makna lambang itu.

Coba perhatikan mata satu yang dibingkai dengan segitiga khas Illuminati, itu adalah perbuatan yang sangat menyadari akan makna dari lambang tersebut. Perhatikan tulisan disebelah kanan ada tulisan "Yes You Can" dan pola gambar kepala mata satu adalah melambangkan wajah Jokowi bapaknya sendiri. Artinya adalah "Hai bapakku Jokowi, kamu akan mampu jadi Presiden dengan dukungan Zionisme dibelakangmu dan sudah ada didalam bingkai pemikiranmu". Inilah misi dan pesan bahasa sesungguhnya yang terdapat didalam gambar lambang yang ada di café Markobar itu. Disamping itu, memang Gibran Rakabuming ingin menunjukkan eksistensi pemahaman kecintaan dirinya tentang Zionisme-Freemasonry-Illuminati.

1431647923752452334
1431647923752452334

Perhatikan juga topi berwarna hijau yang dipaksa pakai oleh Gibran Rakabuming bertuliskan kata jawa sangat kasar "NDASMU" Artinya adalah "Fuck You, Hei kamu pakai otak dong". Gibran Rakabuming pandai menggunakan lambang tulisan di topinya untuk mengejek orang lain yang tidak dia sukai terutama kata "NDASMU" fokus ditujukan kepada para wartawan dan orang yang tidak dia sukai serta netizen. Gibran Rakabuming memang pemuda yang cerdas, akan tetapi isme yang dia anut sudah sangat kebabalasan yaitu Zionisme-Freemasonry-Illuminati. Lambang-lambang inilah yang sedang dia pamerkan dengan gagahnya didalam café Markobar yang dia banggakan itu. Walaupun sekarang jika anda ke Café Markobar hanya ada tulisan Yes You Can saja sedangkan wajah Jokowi dengan mata satu dan segitiga sudah hilang. Perhatikan juga karikatur komik tersebut, ada kata "you are an idiot" sementara Raka memegang kotak berlambang Superman. Artinya Raka ingin mengatakan bahwa "saya yang paling pintar dan super sedangkan anda sekalian idiot".

Raka yang selalu mengatakan tidak akan memanfaatkan nama besar ayahnya Jokowi, tapi Raka selalu memanfaatkan ayahnya bertandang ke cafenya lalu foto-fotonya dimanfaatkan yang bisa sebagai ajang promosi menyebar di beberapa media sosial. Inilah karakter kepala mendongak keatas yang selalu ada didalam sikap orang-orang yang berpaham Zionisme cenderung merasa paling pintar dan merasa lebih super dari yang lainnya. Perhatikan saja kalau kita berinteraksi dengan orang-orang Singapura bagaimana ngototnya mereka dalam berpendapat walaupun salah (Opini mau benar sendiri dari orang Singapura tentang asap dari wilayah Indonesia).

14316477751796291498
14316477751796291498

Sasaran para Zionisme untuk menyebarkan pahamnya selalu utama ditujukan kepada para anak pengusaha kaya, para anak presiden, para anak raja, anak orang berpengaruh, anak mantan presiden dari suatu Negara. Target mereka adalah untuk mempercepat proses penyebaran pengaruh mereka dalam globalisasi dunia dengan konsep jangka panjang "Novus Ordo Seclorum (Tatanan Dunia Baru)". Memang disekeliling kekuasaan yang didesign dengan cara konspirasi oleh para Zionis-freemasonry-Illuminati, tandanya mereka sangat banyak berada pada lingkar satu, dua dan tiga sebuah realita kekuasaan. Kewaspadaan seperti ini malah tidak ada dari para pemimpin Indonesia, yang akhirnya mereka hanya menjadi alat asing saja serta melakukan pembiaran kesewenangan asing. (Abah Pitung)

Daftar Bacaan Tulisan Abah Pitung Lainnya.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun