Mohon tunggu...
Abah Pitung
Abah Pitung Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pengamat Politik & Sosial Ekonomi yang sangat Sadar pada tingkat bawah sadar. Sangat setuju agar Koruptor besar dihukum mati dan perilaku mereka sebenarnya sudah mengabaikan serta meniadakan Allah SWT., dalam kehidupannya ketika berbuat korupsi. KORUPTOR adalah PENJAHAT NEGARA dan BANGSA INDONESIA sampai dunia kiamat. Vonis hukuman bagi Koruptor, bukanlah nilai yang bisa impas atas kejahatan Korupsi. Email ke : abahpitungkite@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ngemis “Ucapan Selamat Natal” Sangat Dipentingkan

23 Desember 2014   20:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:37 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14193173721183671803

1.Nabi Isa As. tidak sama dengan Yesus Kristus, karena Nabi Isa As. tidak pernah disalibkan atau dibunuh oleh manusia, mendapatkan firman Allah bernama Injil dan Isa As. bukan sebagai Tuhan,

2.Nabi Isa As. bukanlah sebagai Tuhan, apalagi sebagai figur trinitas diidentikkan sebagai tuhan bapak, tuhan anak dan roh kudus,

3.Nabi Isa As. tidak dilahirkan pada tanggal 25 Desember, tidak ada informasi yang akurat. Nabi Isa As. dilahirkan di kota Palestina didekat sebatang pohon kurma,

4.Siti Maryam sebagai ibu Nabi Isa As. sebagai wanita perawan berakhlak baik, tidak pernah menikah dengan seorang pria manapun. (QS:19:16-47).

Maafkan penulis, jika tulisan ini sedikit saling mengingatkan dengan sedikit pahit, tidak lain niat penulis adalah semata untuk saling menjaga kerukunan beragama sehingga tidak saling benturan pendapat. Sehingga seolah-olah adanya pemaksaan serta pengharapan yang amat sangat untuk mengucapkan Selamat natal dari ummat Islam bisa dihindari.(Abah Pitung)

Ngemis itu Paling Tidak Logis.

Prokontra Natal Menjadi Pengungkap Keraguannya.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun