Tidak ada percaya diri yang sepenuhnya pada diri Jokowi ketika mengusung secara bombastis mobil ESEMKA yang dikatakan oleh Jokowi sebagai buatan dan karya anak SMK Solo. Padahal mobil itu sebenarnya impor utuh (CKD) dari China hanya di rombak sedikit didepannya bagian grill depan, bamper dan logo merek melalui sebuah bengkel milik Sukiyat yang memang selama ini memiliki bengkel karoseri di Solo.
Mobil ESEMKA inilah yang mencuatkan nama JOKOWI menasional. Â Menyimak dan menimbang kenyataan rekayasa dan konspirasi kotor mobil ESEMKA ini, memang ada pihak-pihak tertentu yang merekayasa untuk pencuatan Jokowi agar bisa diorbitkan menjadi calon Gubernur DKI Jakarta dan berhasil. Setelah berhasil menjadi Gubernur DKI Jakarta, rupanya kelompok perekayasa ini memanfaatkan pencitraannya sampai menjadikan Jokowi sebagai Presiden RI. Semua ini bisa terjadi karena adanya dugaan sangat kuat bantuan perekayasaan dan pola konspirasi dari pihak luar Indonesia.
Adanya penandatanganan nota kesepakatan kerja sama untuk mengembangkan mobil nasional antara perusahaan otomotif  Malaysia Proton dengan PT. Adiperkasa Citra Lestari milik  mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), AM Hendropriyono adalah bukti gamblang bahwa Jokowi sebagai Presiden sekarang ini, tidak berminat untuk menjadikan potensi dalam negeri seperti branding ESEMKA menjadi cikal bakal mobil Nasional. Hal ini bisa terjadi karena Jokowi sendiri memang sudah sangat tahu bahwa proyek mobil ESEMKA hanyalah sebagai rekayasa konspirasi untuk kepentingan pencitraan dirinya menjadi orang paling terpandang di Indonesia. Bahkan Jokowi sangat paham bahwa mobil yang diberi nama dengan ESEMKA adalah mobil yang diimpor dari China bermerek Foday dari buatan pabrik "Foday Automobile Co.,Ltd" yang bermukim di Boai Road East, SHISHAN TECHNOLOGICAL & INDUSTRIAL PARK B, NANHAI DISTRICT, FOSHAN CITY, GUANGDONG, China. Lucunya untuk meyakinkan seluruh penyaksi mobil ESEMKA, tutup blok mesin dibuat dengan nama ESEMKA yang seolah-olah memang benar-benar buatan para pelajar SMK bersama Bengkel Sukiyat (ini sebuah contekan sangat buruk yang sangat mempermalukan bangsa).
Kita bangsa Indonesia sebenarnya sangat mampu untuk membuat mobil Nasional tanpa bekerja sama dengan perusahaan lain. Jangankan mobil, pesawat terbang saja sudah pernah dibuat oleh anak bangsa sendiri (PT.IPTN-BJ.Habibie) dan sampai kini banyak dari pesawat itu masih sangat layak terbang bahkan sudah banyak diekspor keluar negeri.
Belakangan Sukiyat-pun membuka kebohongan serta kepalsuan proyek ESEMKA dan yang dikatakan Sukiyat : "Saya akui bahwa ESEMKA bukan murni buatan pelajar SMK dan bengkel saya, melainkan dari Negara China". Atas pernyataan Sukiyat itu, dirinya mendapatkan berbagai ancaman untuk selalu tutup mulut dari pihak tertentu. Setelah Sukiyat membuat pernyataan yang sejujurnya, dia mendapatkan berbagai ancaman serta kecaman gelap dan bengkel karoserinya pernah dibakar orang yang tidak jelas.
Persaingan otomotif di Indonesia dari berbagai merek dagang adalah sangat kompetitif serta tajam. Tidak tertutup adanya persaingan tidak sehat yang dilakukan oleh beberapa agen utama otomotif berupa kartelisasi. Akhir-akhir ini para konsumen otomotif diuntungkan sedikit oleh merek otomotif pendatang baru dari Korea Selatan dan itupun masih melalui jalur pemasaran para egen tunggal branding terkenal dari Jepang. Oleh karena itu PROTON Malaysia dipastikan mendapatkan tekanan yang cukup berat dalam bersaing dipasar otomotif Indonesia.
Untuk menjawab tantangan besar ini, pihak Proton Malaysia sudah meprediksi, bahwa pasar Indonesia merupakan pasar yang besar sangat strategis dan menjanjikan bagi Proton, makanya kedatangan Presiden Jokowi ke Malaysia dimanfaatkan untuk menggalang kerja sama pembangunan mobil Nasional agar pasar otomotif Malaysia bisa terdongkrak. Memang sebelumnya sudah ada pendekatan terlebih dahulu antara PT. Adiperkasa Citra Lestari milik AM Hendropriyono dengan pihak Proton Malaysia. Tidak ada makan siang yang gratis.
Adanya tagar #tolakproton, ini adalah upaya kotor para agen utama otomotif untuk menekan branding Proton Malaysia dan membuktikan bagi kita semua bahwa persaingan di otomotif adalah sangat tajam dan curang. Bagaimanapun Proton merupakan produksi bangsa ras Melayu yang bisa dibanggakan juga oleh para Melayu Indonesia dan bisa disetarakan dengan produksi Jepang, Eropah, Amerika maupun Korea Selatan. Tidak mungkin para konsumen mobil mau berbuat tagar #tolakproton kecuali para agen tunggal otomotif yang tidak suka adanya kerja sama antara Proton Malaysia dengan Indonesia, karena nantinya akan mempengaruhi market share mereka kedepan.(Abah Pitung)
Blunder Jokowi 100 hari Berkuasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H