Hari Minggu, 21 April 2019, Rumah Aspirasi Jokowi yang selama ini jadi salah satu markas penggerak para relawan Jokowi-KH Ma'ruf ramai dan semarak. Para relawan memenuhi rumah Aspirasi hingga meluber ke halaman dan jalan raya.
Pukul 12.00 Wib, suasana di Rumah Aspirasi di Jalan Proklamasi tambah semarak. Ramai dan hiruk pikuk. Pekik dan yel -yel menyuarakan kemenangan ramai diteriakan para relawan yang hadir. Semuanya semringah, sebab hasil quick count menyatakan Jokowi-KH Ma'ruf yang selama ini mereka dukung dan perjuangkan, menang mengungguli Prabowo-Sandiaga Uno, rivalnya di pemilihan presiden 2019.
Mereka bergembira, bersuka cita dan bersyukur, perjuangan keras selama ini turun ke lapangan, door to door dari rumah ke rumah warga terbayar lunas dengan kemenangan. Maka, luapan rasa syukur pun tak terbendung di rumah aspirasi.
Menurut Michael Umbas, Wakil Kepala Rumah Aspirasi Jokowi-Amin, para relawan yang datang ke Rumah Aspirasi Jokowi adalah  elemen-elemen relawan yang selama ini berjuang dan berjibaku di lapangan memenangkan Jokowi-Ma'ruf. Mereka hadir untuk menggelar syukuran.
" Kegiatan (syukuran kemenangan) dimulai pukul 12.00 WIB hingga sore digelar di Rumah Aspirasi Jokowi-Amin, Jakarta. Ratusan relawan maupun masyarakat antusias mengikuti syukuran yang dihadiri Ketua Harian Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Amin, Pak Moeldoko," kata Umbas, di Jakarta, Minggu, 21 April 2019.
Umbas menambahkan, berdasarkan hasil quick count atau hitung cepat yang dilakukan lembaga-lembaga survei, Jokowi-Ma'ruf unggul dengan selisih sekitar 10 persen atau double digit atas rivalnya Prabowo-Sandi. " Keunggulan yang bisa kami bilang telak. Meski kami tetap harus menunggu pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Mei 2019," katanya.
Atas dasar hasil quick count kata Umbas, para relawan dan masyarakat pendukung Jokowi berinisiatif meluapkan rasa syukur. Kegiatan syukuran kemenangan punya dasar kuat, sebab selama ini bakal quick count yang dilakukan lembaga survei kredibel, hasilnya tak jauh beda dengan hasil real count KPU, bahkan rekapitulasi suara manual komisi pemilihan. Quick count di pilpres 2014, adalah salah satu buktinya. Serta quick count diberbagai ajang pilkada.
" Tentu tak ada salahnya kami mengucap syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa. Dalam acara syukuran, kami memanjatkan doa yang dipimpin tokoh-tokoh lintas agama. Kami merayakan kemenangan ini dengan penuh sukacita," ujarnya.
Yang pasti, kata Umbas, perjuangan memenangkan Jokowi-Amin bukanlah jalan mudah. Bahkan sangat berat penuh tantangan. Sebab, selama masa kampanye  yang dimulai sejak 23 September 2018 sampai 13 April 2019, begitu banyak fitnah, kabar hoax, ujaran kebencian yang ditebar menerpa Jokowi-Amin.
"Tapi atas berkat rahmat Tuhan, kami berhasil melalui itu. Para relawan dan rakyat yang mencintai Jokowi-Amin, sedikit pun tak gentar. Peluh lelah terbayar lunas Jokowi-Amin menang. Ekspresi rakyat pun tak terbendung," ujarnya.
Sambil menunggu dan mengawal proses tahapan KPU, kepada kubu Prabowo-Sandi, ia mengingatkan jangan sekali-kali melupakan sejarah. Pada tahun, Â 2014 Prabowo dan timnya dengan bangga mempertontonkan aksi sujud syukur dan aneka klaim bukti kecurangan. Namun pada akhirnya menguap bak ditelan bumi, karena tidak bertumpu pada fakta.