Mohon tunggu...
Abah Kabayan
Abah Kabayan Mohon Tunggu... -

Wong cilik yang bukan penggemar hoak

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Emak-emak Pun Akan Door to Door Demi Jokowi-Ma'ruf

8 Februari 2019   17:34 Diperbarui: 8 Februari 2019   18:01 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam sebuah kontestasi politik, terlebih dalam pemilihan presiden, peran relawan sangat strategis. Sangat penting. Bahkan, bisa dikatakan sebagai salah satu penentu kemenangan. Karena mereka, bergerak atas dasar kerelaan. Tanpa pamrih, berjibaku memenangkan pemilihan.

Pemilihan presiden tahun 2014, menjadi bukti sejarah bagaimana peran relawan menentukan kemenangan. Kemenangan pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) di pemilihan presiden 2014, sedikit banyak karena peran para relawan yang dengan militan berjuang memenangkan pasangan tersebut. Dan terbukti, duet Jokowi-Kalla bisa menghempaskan rivalnya pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Mereka, para relawan tak bisa diremehkan, sebagai mesin pendulang suara. Dengan segala kreativitasnya, mereka tanpa lelah turun ke gelanggang. Bahkan rela door to door ke kantong-kantong pemilih.  Kini kembali Jokowi maju gelanggang. Kali ini, menggandeng Kyai Ma'ruf Amin, ulama senior yang dihormati. Pesaingnya masih sosok yang sama: Prabowo Subianto. Tapi di pemilihan kali ini, Prabowo tak lagi berduet dengan Hatta Rajasa. Tapi menggandeng Sandiaga Uno sebagai cawapresnya.

Foto dok.pribadi
Foto dok.pribadi
Salah satu kelompok relawan yang sudah berjibaku untuk memenangkan duet Jokowi-Ma'ruf adalah relawan Arus Bawah Jokowi (ABJ). Kelompok relawan ini, bukan kelompok baru. Di Pilpres 2014, mereka juga ikut berjibaku memenangkan Jokowi. Kelompok relawan ABJ dikomandani oleh Michael Umbas.

Di bawah komando Michael Umbas, relawan ABJ sudah turun gelanggang sejak persaingan Pilpres ditabuh. Tanpa banyak koar, mereka bergerak dalam senyap. Turun door to door. Dari rumah ke rumah. Dari kampung ke kampung. Dari gang ke gang, relawan ABJ bergerak menggalang dukungan demi Jokowi-Ma'ruf.

Hari Kamis malam kemarin, 7 Februari 2019, bertempat di Gedung Gelanggang Olah Raga Remaja (Balai Rakyat) Cakung Timur, Jakarta Timur, Relawan ABJ kembali menggelar kegiatan. Kegiatan berupa  pembekalan seribu Relawan ABJ.  Untuk menambahkan  semangat acara pembekalan dihadiri oleh Ketua DPP PDI Perjuangan bidang Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan Djarot Syaiful Hidayat. Tentunya, hadir pula Ketua Umum Relawan ABJ, Michael Umbas.

Meski suasana dalam gedung olahraga cukup panas, tak mengurangi semangat para relawan ikut pembekalan. Menurut Michael Umbas, seribu relawan yang ikut pembekalan, adalah pasukan yang akan diandalkan untuk turun gunung menarik dukungan. Merekalah yang akan jadi ujung tombak secara door to door mendatangi warga.

Foto dok.pribadi
Foto dok.pribadi
Pembekalan bagi relawan, menurut Umbas, sangat penting. Agar nanti, jika turun ke lapangan, para relawan sudah punya amunisi lengkap bagaimana mempromosikan duet Jokowi-Ma'aruf.

"Mereka yang ikut pembekalan yang akan  terjun door to door ke rumah warga masyarakat dalam pemenangan Jokowi-KH Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019," kata Umbas.

Menariknya, relawan yang ikut pembekalan, banyak diantaranya adalah para emak-emak. Acara pembekalan sendiri berlangsung cair dan interaktif. Dan,  dialog menarik pun terjadi ketika Michael Umbas melempar pertanyaan kepada emak-emak yang hadir.

" Ibu-ibu apakah masih ingin Pak Jokowi jadi presiden?"

Dengan antusias  emak-emak yang hadir menjawab penuh semangat, " Masih, masih."

Mendengar itu, Umbas mengumbar senyum. Lalu, ia kembali melempar tanya."Alasannya apa?"

Emak-emak yang hadir bersemangat menjawab. Ada yang menjawab, karena program pemerintah Jokowi yang benar-benar dirasakan rakyat. Ada pula yang menjawab, karena Jokowi adalah presiden yang dekat dengan rakyat. Pemimpin sederhana dan merakyat.

 "Pilih Pak Jokowi lagi karena dapat sertifikat tanah gratis. Anak sekolah gratis. Orangnya jujur. Ada kartu Indonesia Sehat, dan banyak," jawab seorang emak dengan lantang penuh semangat.

Foto dok.pribadi
Foto dok.pribadi
Kembali senyum terulas di bibir Umbas. Setelah itu, Umbas melanjutkan dialog. Katanya,  kalau seorang pemimpin jujur pasti akan memikirkan rakyatnya. Pemimpin yang lahir dari rakyat, dekat dan besar bersama rakyat, pasti ingin  berbuat terbaik bagi rakyatnya. Umbas pun meminta, para emak-emak dan siapa pun yang jadi relawan ABJ untuk militan. Bersemangat turun ke bawah. Door to door meyakinkan warga.

" Door to door? Apa door to door yakni dari pintu ke pintu. Nah, kalau kita semua ingin Pak Jokowi jadi presiden lagi, kita tidak boleh diam hanya menunggu kemenangan jatuh dari langit," kata  Umbas yang juga Wakil Kepala Kantor Rumah Aspirasi Rakyat #01.

Karena itu, kata Umbas, para relawan ABJ harus militan.  Berani mengetuk pintu warga. Siap berdialog dengan masyarakat. Tapi ia mewanti-wanti, para relawan tetap jaga kesopanan. Santun. Karena itulah pesan dari Jokowi.

" Ajak warga  dengan penuh  sopan santun datang ke TPS pada 17 April, dan jangan lupa untuk mencoblos nomor 01 di bilik suara. Mari kita datangi saudara kita, tetangga kita, ketuk pintu rumah untuk menjadikan sama pilihannya seperti kita sekarang," katanya.

Ditambahkan Umbas, mempromosikan Jokowi, adalah mengkampanyekan bukti. Karena Jokowi, sudah berbuat. Bukan lagi sekedar berjanji manis. "Banyak sekali program yang sudah dibuktikan oleh Pak Jokowi, alias tidak hanya janji-janji," kata Umbas.

" Apakah bapak ibu mau programnya berhenti?" Umbas kembali bertanya.

Emak-emak yang hadir kompak menjawab dengan bersemangat,"  "Tidak, tidak, tidak."

Jokowi, Umbas melanjutkan, adalah pemimpin yang benar-benar lahir di tengah rakyat kecil. Ia dari lahir, hidup di tengah rakyat jelata. Bahkan, ikut merasakan pahit getirnya kehidupan sebagai rakyat kecil.

" Pak Jokowi telah membuktikan janjinya. Pak Jokowi bilang tanpa rakyat saya (Jokowi) bukan siapa-siapa. Kata pak Jokowi, Saya (Jokowi) bukan anak pejabat, anak orang kaya, bukan dari elite. Sebagai pemimpin yang lahir dari rakyat bawah, Pak Jokowi pasti tahu kepentingan dan kebutuhan rakyat. Oleh karena itu, Pak Jokowi tidak akan pernah khianati rakyat," tuturnya.

Dan selama memimpin Indonesia, yang dikerjakan Jokowi, lanjut Umbas, hanya bekerja dan bekerja. Tidak banyak mengumbar pidato dan pernyataan. Jokowi, bukan pemimpin yang biasa duduk di belakang meja. Tapi pemimpin yang bekerja. Bukan pula pemimpin tipe asal bapak senang. Tapi pemimpin yang turun tangan.

"Pak Jokowi hanya bekerja, bekerja dan bekerja. Kalau banyak yang fitnah beliau, karena ada kelompom merasa terganggu kepentingannya,"  kata Umbas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun