Mohon tunggu...
Akhmad Arifin
Akhmad Arifin Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Ganteng, Lucu & Imut2

Selanjutnya

Tutup

Politik

KPK= Buaya VS Polri=Cicak??

24 Januari 2015   23:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:26 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber : klik disini
Melihat tayangan Televisi, Cicak Vs Buaya ...  Muncul pengarahan opini, bahwa KPK = Cicak,, krn ia makhluk kecil,, melawan Buaya (Polri) ..  Polri dikatakan jauh lebih besar,, krn punya pistol dan berjumlah banyak ..
Jika ukuran Pistol dan jumlah personil,, maka Polri emang lebih banyak .. tapi di negara modern,, kekuatan lembaga gak diukur lewat pistol atau jumlah personill.. melainkan,, diukur oleh kekuatan membangun opini publik .. !
Sebenarnya,, kasus Cicak vs Buaya III (entah mana yg buaya mana yg cicak),, itu kayak kasus TNI VS Polri .. siapa punya apa,, digunakan utk apa? ya mirip juga ama tawuran antar pelajar ..
mrk punya ketapel,, punya pisau dapur,, punya batu buat nimpuk orang,, itu lah yg mereka gunakan .. so,, gak usah dukung salah satunya lah :)
Nah Cicak vs Buaya,, artinya pertarungan gak seimbang .. KPK kan bener2 media darling,, sedang Polri Kagak .. masak opini Polri bisa ngalahin KPK?? :)
ini mah bukan Buaya vs Cicak .. tapi Harimau vs Kucing !
Kasus Mr. BW itu udah lama bgt,, bhkan bbrp saksi ttg 'kejahatan' BW sempat muncul di tayangan IILC tipiwan,, tapi di'cut' ama Karni Ilyas. .. 'n baru dipermasalahinnya skrg..
Begitu jg dengan kasus Komjen BG.. kasus rekening gendutnya udah lama .. tp baru skrg dipermasalahin ..
Logika orang awam sih,, keduanya mending sama2 dihukum aja .. satu cabut jadi perwira polri,, satu cabut dari wakil ketua KPK .. gitu aja kok repot.
Klo dibilang kasus ini adalah usaha perlawanan KPK kpd Kapolri krn pimpinan mereka ditawan .. pertanyaannya adalah;
"Kenapa mrk juga gak nuduh polri telah merekayasa kasus Antasari Azhar (eks Ketua KPK),, dimana keluarga korban sndiri (Nasrudin) malah menduga kuat,, si Antasari hnya korban rekayasa?"
Sumber:  http://nasional.kompas.com/read/2013/03/07/1546453/Keluarga.Nasrudin.Siap.Beberkan.Rekayasa.Kasus.Antasari
jadi sekali lagi ini bukan masalah "orang suci" vs "orang gak suci" .. nganggap KPK bukan makhluk suci, bukan berarti 'tidak menyetujui pemberantasan korupsi'
Menurut Prof. Romli Atmasasmita, Guru Besar Unpad,, periode 2009-2013,, Pengembalian uang negara KPK hnya sebesar 700 M, Polri 2 Triliun,, dan Kejagung 6,2 Triliun.
(http://hukum.rmol.co/read/2014/12/10/182869/Masyarakat-Diminta-Ukur-Prestasi-KPK,-Polri-dan-Kejagung-Berbasis-Data- )
Padahal KPK jelas punya wewenang dan dana jauh lebih besar daripada Polri dan Kejagung. Seharusnya bisa 'manen koruptor' lebih bnyak . !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun