2. Pengolahan Produk Turunan
Karet dapat diolah menjadi lateks cair atau sarung tangan karet.
Pinang bisa dijadikan bubuk pinang atau diekspor dalam bentuk biji kering.
Kelapa memiliki potensi besar untuk menghasilkan VCO (Virgin Coconut Oil), arang, atau nata de coco.
3. Penguatan Koperasi Petani
Koperasi dapat menjadi jembatan bagi petani untuk mendapatkan harga yang lebih adil dan akses pasar yang lebih luas. Melalui koperasi, petani juga dapat memperoleh edukasi terkait pengelolaan hasil pertanian dan dinamika pasar global.
4. Intervensi Pemerintah
Pemerintah diharapkan memberikan perhatian lebih dengan menetapkan kebijakan harga minimum untuk komoditas utama seperti karet, kelapa, dan pinang. Selain itu, penyediaan fasilitas penyimpanan dan pengolahan hasil panen dapat membantu petani mempertahankan nilai jual produk mereka.
Kesimpulan
Ketidakstabilan harga hasil pertanian di Bengkalis menjadi tantangan besar bagi petani. Namun, dengan langkah yang tepat, seperti diversifikasi komoditas, pengolahan produk turunan, dan penguatan koperasi, petani dapat menghadapi fluktuasi pasar dengan lebih baik.
Transformasi ke kelapa sawit memang menjanjikan, tetapi keberlanjutan dan keseimbangan tetap harus menjadi prioritas. Dengan dukungan pemerintah dan inovasi dari masyarakat, pertanian di Bengkalis memiliki potensi besar untuk menjadi lebih stabil dan berdaya saing.
Masa depan pertanian Bengkalis ada di tangan para petani. Mari wujudkan pertanian yang tangguh dan berkelanjutan!