Revolusi Kurikulum dengan Pendekatan Deep Learning: Bocoran Kurikulum Baru yang Disampaikan Abdul Mu'ti untuk Pendidikan Indonesia
Di era yang semakin didominasi oleh teknologi dan informasi, pendidikan Indonesia mulai mengalami perubahan besar. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Abdul Mu'ti, memberi isyarat bahwa arah kurikulum baru yang sedang digagas adalah pendekatan "deep learning" atau pembelajaran mendalam. Pernyataan ini disampaikan pada awal November 2024 yanh di lansir oleh klikpendidikan.id di mana Mu'ti menggarisbawahi pentingnya transformasi dari metode hafalan menuju pembelajaran yang mengedepankan pemahaman mendalam.
"Tak bocori ya, jadi arah pembelajaran ke depan itu mau saya arahkan yang namanya Deep Learning"Â
Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan "deep learning" dalam konteks pendidikan, dan bagaimana pendekatan ini dapat mengubah arah pendidikan di Indonesia?Â
Apa Itu Deep Learning?
Pembelajaran mendalam bukan hanya istilah yang biasa kita dengar dalam kecerdasan buatan, tetapi juga pendekatan dalam dunia pendidikan yang mendorong siswa untuk memahami materi secara mendalam dan bukan sekadar hafalan. Pendekatan ini memungkinkan siswa mempelajari pengetahuan yang mereka pelajari dengan masalah nyata yang mereka temui di dunia luar. Menurut Mu'ti, kurikulum baru ini bertujuan menciptakan lingkungan belajar yang mengembangkan kemampuan berpikir kritis, analisis, dan pemecahan masalah
Mengapa Pendekatan Ini Diperlukan?
Indonesia menghadapi tantangan besar di sektor pendidikan, terutama setelah pandemi COVID-19 yang menyebabkan learning loss atau hilangnya sebagian kemampuan belajar siswa. Hasil PISA 2022 menunjukkan bahwa kinerja siswa Indonesia dalam bidang membaca, matematika, dan sains menurun dibandingkan negara lain. Pendekatan deep learning diharapkan menjadi solusi untuk membantu siswa tidak hanya mengejar ketertinggalan tetapi juga meningkatkan kualitas pemahaman mereka secara keseluruhan.
Pendekatan ini tidak hanya menuntut perubahan dari sisi siswa, tetapi juga dari guru. Guru perlu berperan sebagai fasilitator yang membimbing siswa dalam mengeksplorasi pengetahuan dan menghubungkannya dengan pengalaman nyata. Dengan demikian, peran guru akan lebih fokus pada pemberdayaan siswa dan tidak sekedar mentransfer informasi. Hal ini memerlukan pelatihan dan adaptasi bagi para pendidik untuk menguasai metode pengajaran yang mendukung pembelajaran mendalam.
Masa Depan Pendidikan Indonesia dengan Deep Learning
Jika berhasil diterapkan, implementasi berbasis deep learning ini akan membawa Indonesia menuju generasi yang lebih kritis, kreatif, dan inovatif. Kemampuan untuk memahami dan menerapkan ilmu dalam berbagai situasi akan menjadi keterampilan yang sangat berharga di dunia kerja masa depan. Selain itu, dengan sistem pendidikan yang responsif dan adaptif, Indonesia dapat mencetak generasi yang siap menghadapi tantangan global dan berkontribusi dalam kemajuan bangsa.
Kesimpulan
Perubahan besar dalam dunia pendidikan ini tidak terjadi secara instan. Diperlukan kerja sama dari berbagai pihak -- pemerintah, guru, orang tua, dan siswa -- untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran mendalam. Jika semua elemen ini bekerja secara harmonis, maka cita-cita untuk menghasilkan generasi unggul bukan lagi sekedar impian.
Pendekatan deep learning ini memberi harapan baru bagi pendidikan Indonesia. Bukan hanya meningkatkan pengetahuan siswa, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menjadi pemikir yang mandiri dan inovatif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H