Kehilangan Nilai Pembelajaran : Makalah yang dikerjakan asal-asalan tidak memberikan manfaat pembelajaran yang seharusnya diperoleh. Siswa tidak belajar bagaimana meneliti, berpikir kritis, atau menyusun argumen dengan baik.
Penurunan Standar Akademik : Jika praktik ini terus berlanjut, standar akademik institusi bisa menurun. Penilaian menjadi sekedar formalitas, tanpa melihat kualitas dan pemahaman yang sebenarnya.
Tidak Siap Menghadapi Dunia Kerja : Dunia kerja membutuhkan kemampuan analisis, berpikir kritis, dan komunikasi yang baik. Siswa yang terbiasa menuntaskan tugas tanpa berpikir mendalam akan kesulitan menghadapi tantangan nyata di dunia profesional.
4. Apakah Ini Salah Mahasiswa Semata?
Penting untuk dipahami bahwa fenomena ini sepenuhnya bukan kesalahan pelajar. Sistem pendidikan yang sering kali terlalu fokus pada hasil, nilai, dan lulusan cepat juga berkontribusi pada pola pikir ini. Dalam situasi di mana tugas datang bertubi-tubi tanpa disertai bimbingan yang memadai, sulit bagi siswa untuk benar-benar terlibat secara mendalam dalam setiap tugas.
Di sisi lain, dosen dan pengajar juga memiliki peran penting. Bimbingan yang tepat, umpan balik yang konstruktif, dan pemilihan topik yang relevan dengan minat siswa dapat mendorong mereka untuk lebih serius dalam mengerjakan makalah. Oleh karena itu, penting untuk menciptakan lingkungan akademik yang tidak hanya menuntut hasil, tetapi juga mendukung proses pembelajaran.
5. Membangun Solusi: Dari Formalitas Menjadi Pembelajaran Nyata
Untuk mengatasi fenomena ini, perlu ada upaya kolaboratif dari berbagai pihak. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil:
Kurangi Beban Tugas yang Berlebihan : Dengan mengurangi jumlah tugas namun meningkatkan kualitas dan kedalaman materi, siswa dapat lebih fokus pada satu tugas dan memberikan hasil yang lebih baik.
Pilih Topik yang Relevan dan Menarik : Memilih topik yang sesuai dengan minat siswa akan mendorong mereka untuk lebih terlibat dan termotivasi untuk memahami materi.
Memberikan Arahan yang Jelas dan Umpan Balik : Dosen harus memberikan panduan yang jelas tentang apa yang diharapkan dari makalah, serta umpan balik yang membantu siswa belajar dan berkembang dari setiap tugas.
Ciptakan Ruang Diskusi : Dengan membahas makalah sebelum dan setelah pengerjaan, siswa dapat melihat nilai dari tugas ini sebagai bagian dari proses belajar, bukan sekadar kewajiban.
Kesimpulan
Makalah yang dikerjakan hanya untuk menuntaskan tugas adalah fenomena umum di banyak institusi pendidikan. Meskipun ini mungkin menyelesaikan masalah jangka pendek, seperti mendapatkan nilai atau memenuhi persyaratan akademis, dampaknya terhadap kualitas pendidikan dan kemampuan berpikir jangka panjang sangat besar. Dengan langkah-langkah yang tepat dari mahasiswa, dosen, dan institusi, kita dapat mengubah pandangan ini dan menjadikan makalah sebagai alat pembelajaran yang efektif dan bermakna, bukan sekadar formalitas.