Mohon tunggu...
khusnul mubarok
khusnul mubarok Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Belajar sepanjang zaman

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Mendapatkan Istri Shalihah, antara Pilihan atau Takdir

21 Oktober 2024   12:20 Diperbarui: 21 Oktober 2024   12:26 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendapatkan Istri Shalihah: Antara Pilihan atau Takdir?

Setiap laki-laki pasti mendambakan seorang istri yang shalihah---sosok yang bisa menjadi penyejuk hati, sahabat hidup, dan yang paling penting, membawa kebaikan dunia akhirat. Tapi ada satu pertanyaan yang selalu muncul: Apakah mendapatkan istri shalihah itu soal pilihan atau takdir? Jawaban atas pertanyaan ini bisa jadi lebih mendalam dan reflektif dari yang terlihat.

Pilihan: Kita Berusaha, Allah Memberi Jalan

Menikah adalah salah satu keputusan paling penting dalam hidup. Islam mengajarkan bahwa kita memiliki kebebasan untuk memilih pasangan yang sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip yang kita anut. Rasulullah SAW bersabda:

"Wanita dinikahi karena empat hal: karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya. Maka pilihlah wanita karena agamanya, niscaya kamu akan beruntung." (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari hadits ini, kita bisa melihat pentingnya memilih pasangan yang berpegang teguh pada agama. Memilih istri shalihah bukan hanya soal kecantikan fisik, tetapi juga karakter, akhlak, dan bagaimana ia menjalankan agamanya. Seorang istri yang shalihah akan membawa keberkahan dalam rumah tangga, mendidik anak-anak dengan baik, dan mendukung suaminya dalam kebaikan.

Namun, usaha untuk menemukan istri shalihah tidak hanya berhenti pada pencarian fisik semata. Usaha itu juga melibatkan proses mengenali kepribadian dan nilai-nilai yang diyakini oleh calon pasangan. Inilah mengapa dalam Islam, diperbolehkan melakukan ta'aruf (proses pengenalan) sebelum menikah, agar kita dapat lebih memahami calon pasangan. Dengan kata lain, kita punya pilihan, dan kita dituntut untuk memilih yang terbaik.

Takdir: Rencana Allah Selalu Lebih Sempurna

Meskipun kita diberi kebebasan untuk memilih, pada akhirnya, Allah-lah yang menentukan siapa yang akan menjadi pasangan kita. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman:

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang." (QS. Ar-Rum: 21).

Ayat ini menegaskan bahwa pernikahan adalah tanda kekuasaan Allah, dan pasangan yang kita temui adalah bagian dari takdir yang telah Allah tentukan. Mungkin kita sudah melakukan berbagai usaha, namun di balik usaha tersebut, ada kehendak Allah yang menentukan hasil akhirnya. Bisa jadi seseorang yang kita pilih ternyata bukan yang terbaik, atau malah Allah mempertemukan kita dengan seseorang yang tidak kita duga sebelumnya.

Ketika berbicara tentang jodoh, Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya Allah telah menetapkan takdir setiap makhluk-Nya sejak lima puluh ribu tahun sebelum Dia menciptakan langit dan bumi." (HR. Muslim).

Dari sini, kita memahami bahwa jodoh, termasuk istri shalihah, sudah ditetapkan sejak lama. Apa yang kita anggap sebagai kebetulan dalam menemukan pasangan hidup, sebenarnya adalah bagian dari takdir yang Allah atur dengan sempurna.

Pilihan dan Takdir: Bagaimana Keduanya Bekerja Bersama?

Lantas, mana yang lebih penting, pilihan atau takdir? Jawabannya, keduanya berjalan beriringan. Kita diperintahkan untuk berusaha---memilih pasangan yang terbaik berdasarkan agama, akhlak, dan karakter. Namun, setelah usaha itu, kita serahkan hasilnya kepada Allah. Di sinilah peran tawakkal (berserah diri) menjadi sangat penting. Usaha dan doa adalah kombinasi yang harus kita lakukan. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

"Jika salah seorang di antara kalian berniat melakukan sesuatu, maka hendaknya ia shalat dua rakaat selain shalat wajib, kemudian berdoa, 'Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini baik bagiku dalam agamaku, kehidupanku, dan akhir urusanku, maka tetapkanlah ia bagiku, mudahkanlah, dan berkahilah untukku. Tetapi jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini buruk bagiku dalam agamaku, kehidupanku, dan akhir urusanku, maka jauhkanlah ia dariku, jauhkanlah aku darinya, dan tetapkanlah bagiku yang lebih baik darinya, lalu ridhakanlah aku dengannya.'" (HR. Bukhari).

Shalat istikharah adalah salah satu bentuk doa yang diajarkan Rasulullah untuk memohon petunjuk dalam keputusan besar, termasuk pernikahan. Dengan doa ini, kita meminta Allah untuk menunjukkan pilihan terbaik bagi kita, sekaligus menerima dengan lapang dada apapun yang menjadi takdir-Nya.

Mendapatkan istri shalihah bukan sekadar soal usaha atau kebetulan. Ini adalah perpaduan antara ikhtiar yang penuh kesungguhan dan takdir yang telah Allah tetapkan. Kita diberi kebebasan untuk memilih pasangan yang baik sesuai ajaran agama, tetapi pada akhirnya, Allah yang menentukan apakah pilihan itu benar-benar yang terbaik untuk kita. Maka, berusahalah semaksimal mungkin, berdoalah dengan tulus, dan berserahlah kepada Allah, karena Dia-lah yang Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk kita.

Jadi, jika kamu sedang mencari istri shalihah, lakukan usaha yang maksimal, pilih dengan hati-hati berdasarkan agama, akhlak, dan nilai-nilai yang kamu anut. Namun, jangan lupa untuk selalu melibatkan Allah dalam setiap langkahmu, karena Dialah yang menggenggam takdir setiap hamba-Nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun