Ingat, pernikahan adalah maraton, bukan sprint. Kamu dan pasanganmu harus saling mendukung untuk tetap sehat dan kuat.
c. Perencanaan Pernikahan: Beyond the Wedding Day
Meskipun hanya berlangsung sehari, hari pernikahan adalah momen yang akan kamu ingat selamanya. Tapi ingat, jangan sampai kamu fokus pada detail hari H hingga melupakan tujuan utama: membangun kehidupan bersama.
Tips:
- Diskusikan konsep pernikahan yang kalian inginkan bersama pasangan.
- Pilih tempat yang tidak hanya indah, tetapi juga bermakna.
- Tetapkan anggaran dan usahakan tidak berlebihan. Ingat, kehidupan setelah pernikahan jauh lebih penting daripada sekadar pesta.
2. Persiapan Batin: Kekuatan yang Tidak Terlihat
a. Kesiapan Mental: Siap untuk Segala Tantangan?
Banyak orang berpikir bahwa menikah adalah dongeng indah. Memang, cinta akan selalu ada, tapi pernikahan juga menghadirkan tantangan tersendiri. Apakah kamu siap untuk menghadapi masalah-masalah yang mungkin muncul?
Tips:
- Latih komunikasi yang baik sejak dini. Jangan menunggu hingga konflik datang baru mencoba menyelesaikannya. Bicaralah secara terbuka dan jujur sejak awal.
- Persiapkan dirimu untuk perbedaan pendapat dan kompromi. Tidak ada dua orang yang benar-benar sama, dan itulah mengapa komunikasi menjadi kunci.
- Belajar tentang kesabaran. Pernikahan adalah tentang tumbuh bersama, dan ini membutuhkan kesabaran dalam menghadapi kekurangan satu sama lain.
b. Pemahaman tentang Tanggung Jawab: Bukan Lagi Sendiri
Ketika kamu menikah, hidupmu bukan lagi tentang "aku", melainkan tentang "kita". Kamu harus siap berbagi segala hal---baik itu kebahagiaan, kesedihan, tanggung jawab, hingga impian.
Tips:
- Ketahui hak dan kewajiban dalam pernikahan menurut agama dan hukum. Ini akan membantumu memahami peranmu sebagai suami atau istri.
- Saling mendukung impian satu sama lain. Jadikan pernikahan sebagai ruang untuk tumbuh, bukan menghalangi.
- Siapkan dirimu untuk peran sebagai pemimpin dalam keluarga, baik dalam aspek emosional maupun spiritual.