Koneksi Antar Modul 3.3
Pengelolaan Program yang Berdampak pada MuridÂ
Oleh : Encang Zaenal Muarif
CGP Angkatan 11 Kota Banjar
1. Koneksi Modul 1.1 dengan Modul 3.3Â
Modul 1.1 mempelajari tentang filosofis pemikiran Ki Hajar Dewantara yang salah satunya menelaah tujuan pendidikan yaitu, "menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat".
Hal ini jelas erat sekali kaitannnya dengan modul 3.3 tentang pengelolaan program yang berdampak pada murid. Dengan mendengar suara dari murid, menghargai pilihan murid serta menciptakan rasa kepemilikan pada murid, menjadi ciri bahwa guru menghargai murid sebagai manusia merdeka. Â
2. Koneksi Modul 1.2 dengan Modul 3.3Â
Isi dari modul 1.2 adalah tentang nilai dan peran guru penggerak. Nilai guru penggerak yaitu mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak pada murid. Sedangkan peran guru penggerak adalah menjadi pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, menjadi coach bagi guru lain, menjalin kolaborasi antar guru serta mewujudkan kepemimpinan murid. Â Seluruh nilai dan peran guru penggerak tersebut erat sekali kaitannya dengan pengelolaan program di sekolah. Dalam menjalankan nilai dan perannya, seorang guru penggerak harus mampu merancang program yang berkesan dan bermanfaat untuk murid.
3. Koneksi Modul 1.3 dengan Modul 3.3Â
Modul 1.3 tentang visi guru penggerak sangat erat kaitannya dengan modul 3.3 tentang pengelolaan program yang berdampak pada murid. Dengan mengacu pada visi guru penggerak yang telah dirancang, berdasar pada tujuan untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila yang beriman bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkibhinekaan global, gotong royong, kreatif, mandiri dan bernalar kritis, seorang pemimpin akan mengelola sumber daya yang dimiliki sekolah dengan sebaik-baiknya demi pencapaian visi tersebut, seorang guru penggerak harus mampu merancang program yang akan mendukung terhadap pencapaian visi guru penggerak.
4. Koneksi Modul 1.4 dengan Modul 3.3Â
Pengelolaan program yang berdampak positif pada murid di sekolah, tentu akan mendorong terciptanya budaya positif di sekolah, sebagaimana selaras dengan isi  pada modul 1.4 tentang budaya positif. Pengelolaan program yang berdampak pada murid, akan  menciptakan budaya sekolah yang kondusif, aman dan menyenangkan untuk murid. \
5. Koneksi Modul 2.1 dengan Modul 3.3Â
Modul 2.1 tentang pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar murid, tidak dapat dipisahkan dalam pengelolaan program yang berdampal pada murid. Seorang guru harus berpijak pada  kebutuhan murid sehingga setiap program yang dirancang, harus benar-benar diselenggarakan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan murid.
6. Koneksi Modul 2.2 dengan Modul 3.3Â
Modul 2.2 tentang Pembelajaran Sosial Emosional memberikan pengalaman yang luar biasa bagi saya pribadi, untuk meningkatkan kapasitas diri yang masih rendah dalam mengelola emosi, menata diri agar menjadi guru yang lebih baik, berkepribadian yang menyenangkan serta emberikan manfaat dalam menciptakan suasana lingkungan sekolah yang aman, nyaman serta menjadikan peserta didik di perlakukan sebagai manusia merdeka seutuhnya. Dengan kematangan emosional yang dimiliki, seorang guru akan berupaya seoptimal mungkin untuk mengelola program yang berdampak positif pada murid, tidak hanya manfaat sesaat namun juga berkesan sepanjang hayat mereka.
7. Koneksi Modul 2.3 dengan Modul 3.3Â
Pembelajaran tentang coachig dalam supervisi akademik di modul 2.3, memiliki kaitan yang sangat erat dengan isi modul 3.3 tentang pengelolaan program yang berdampak pada murid. Seorang pemimpin harus memiliki keterampilan coaching agar potensi orang-orang yang dipimpinnya dapat tergali secara mandiri dan tanpa merasa digurui. 3 kompetensi inti yang harus dikuasai oleh seorang coach adalah hadir penuh, mendengat aktif, bertanya kreatif. Kaitannya dengan modul 3.3, bahwa  seluruh kegiatan coaching yang dilakukan bisa mengarah pada pengelolaan program yang dirancang oleh guru (misalnya saya ditakdirkan menjadi kepala sekolah atau pengawas), coaching ini akan berguna ketika guru yang menjadi coachee sedang melaksanakan perencanaan dan pelaksanaan program. Guru penggerak akan mampu menavigasi coachee agar dia merancang program yang akan berdampak positif pada murid.
Â
8. Koneksi Modul 3.1 dengan Modul 3.3Â
Modul 3.1 tentang pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin pun memiliki kaitan erat dengan isi modul 3.3 tentang pengelolaan program yang berdampak pada murid. Ketika seorang pemimpin mampu mengambil keputusan terbaik ketika menghadapi dilema etika maupun  bujukan moral, maka dengan keputusan yang diambil, dia akan mampu mengelola program yang benar-benar bermanfaat, tidak memberatkan murid dan orangtua terutama dari aspek pembiayaan, serta melaksanakannya dengan penuh integritas.
8. Koneksi Modul 3.2 dengan Modul 3.3Â
Modul 3.2 tentang pengelolaan sumber daya memiliki korelasi yang kuat dengan modul 3.3 tentang pengelolaan program yang berdampak pada murid. Dua modul ini akan bermanfaat bagi seorang kepala sekolah maupun guru, untuk memanfaatkan sumber daya yang ada di sekolah dengan sebaik-bbaiknya ketika merancang dan melaksanakan program sekolah yang berdampak pada murid.
Sekian analisa koneksi antar materi ini. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H